You're mine [Sukuna x Megumi]

You're Mine 4

"Maafkan aku...

".. janin nya tidak selamat"

Mata pria tua itu terbelalak. Apa jadinya jika Megumi tahu kalau bayinya meninggal?

"Sepertinya saat tak sadarkan diri, posisinya terlungkup dan itu membuat janinnya tak bisa diselamatkan. Lalu untuk Megumi sendiri, tubuhnya sempat terguling sebelum menabrak dinding toko. Kepalanya bocor dan ia sedikit mengalami gegar otak, tapi ini membahayakan penyakitnya juga. Untuk sekarang ia sudah tak apa, tapi aku tak tahu kondisi kejiwaan Megumi setelah ini" Jelas Shoko. Toji menghela nafas, apa ini karma karena sudah menyakiti fisik dan batin sang anak??

"Kalau mau, besok kau bisa datang. Sekarang masih tidak stabil, jadi kau bisa pulang. Besok pagi ke sini lagi. Tenang saja, aku akan menjamin ia aman" Kata Shoko. Toji mengangguk. Ia bahkan lupa kalau sekarang ada rapat penting di kantornya.

Megumi adalah prioritas nya. Satu-satunya harta yang paling berharga, yang ditinggalkan oleh mendiang istrinya.

~SukuFushi~

Megumi membuka matanya. Ia merasakan sakit yang luar biasa pada kepala dan juga perutnya. Ia meraba perutnya yang rata.

Tunggu...

Rata??

Kemana bayinya??

Ia segera bangkit lalu meringis memegang kepalanya karena tiba-tiba bangun. "Eh eh Megumi.. Kenapa bangun tiba-tiba??" Pekik Shoko kaget. Ia saat itu tengah menjaga Megumi karena Toji sedang ada keperluan mendadak di luar kota.

"Pelan-pelan. Rebahan lagi saja dan tenang. Aku akan memeriksamu dulu. Kau sudah tak sadarkan diri selama hampir dua Minggu"

Megumi menurut. Jujur saja sekarang seluruh tubuhnya sangat sakit. Ia hanya terdiam melihat Shoko yang tengah memeriksanya.

"Namamu?"

"Fushiguro Megumi"

"Umur??"

"Err... 25 kalau tak salah"

"Kau tau kenapa bisa ada di sini?"

"Saat lagi di supermarket aku bertemu dengan Sukuna. Ia tak mau bertanggungjawab-tunggu, dimana bayiku?"

Shoko mengangguk, jadi ini penyebab Megumi melamun di jalan. Ia memang kenal dengan Ryomen Sukuna. Saat menjadi dokter di sekolah Jujutsu dulu, anak itu sering bolak balik UKS karena terlibat perkelahian.

Ia pensiun menjadi dokter di sekolah itu karena tidak mau bertemu dengan Sukuna. Tapi malah lelaki berambut pink itu terlibat sebuah hubungan dengan Megumi.

"Jadi begitu. Kau bertemu Sukuna, dia tak mau bertanggungjawab, kau melamun dan tiba-tiba saja tertabrak. Hmmm aku paham" Shoko kembali menulis sambil sesekali mengangguk.

"Untuk bayimu, tanyakan saja pada Toji-san. Aku akan menghubungi-"

Grep

Lengan Shoko ditahan oleh Megumi. "Tunggu, siapa yang akan kau panggil?" Tanya pria itu. Shoko mengangkat sebelah alisnya.

"Fushiguro Toji-san.. ayahmu"

DEG