19. Dipecat

144K 9.6K 6K
                                    

19

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

19. Dipecat

Minggu pagi yang cerah membuat Hazel semangat untuk melakukan aktivitasnya. Fyi, Hazel sedang libur semester setelah kemarin dia menyelesaikan ujiannya. Jadi, dia tidak akan melakukan kegiatan kampus beberapa bulan ini. Edgar dan Frank juga sudah tidak tinggal di rumah mereka, kedua cowok itu menyewa apartemen yang lokasinya tidak jauh dari kantor. Dan sampai sekarang keduanya masih bekerja di perusahaan Elang karena Elang masih membutuhkan kinerja mereka, terlebih kesehatan papanya Elang semakin hari semakin menurun dan mengakibatkannya tidak bisa mengurus perusahaan sendirian.

Hazel mengaduk kopi yang dia buat, kopi itu akan diberikan untuk Elang. Dengan hati-hati Hazel membawa kopi dan sepotong roti menuju ruang tamu.

"Ini kopi sama rotinya, Kak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ini kopi sama rotinya, Kak." Hazel meletakkan segelas kopi di atas meja lalu dia duduk bersama-sama dengan Elang di sofa.

Elang menganggukkan kepalanya, cowok itu tengah memasang dasinya.

"Mau aku bantu pasangkan?" Hazel menawarkan dirinya.

Elang berhenti mengotak-atik dasinya dan membiarkan Hazel mengambil alih. Hazel mendekati Elang dan mulai memasangkan dasi di kerah kemeja Elang. Dengan telaten Hazel mengerjakannya.

"Sudah," ucap Hazel menepuk pelan dasi Elang.

Cup

Kecupan singkat Elang berikan di kening Hazel. Sangat tiba-tiba sampai Hazel tidak tahu harus merespon seperti apa. Sementara si pelaku juga ikutan canggung dengan perbuatannya sendiri. Untuk menghilangkan rasa canggung, Elang langsung meminum kopinya tanpa sadar jika kopi tersebut masih panas.

"Shit! Panas banget gila!" Elang mengumpat pelan.

"Astaga, itu belum dingin harusnya Kakak tiup dulu," ucap Hazel yang kaget melihat Elang meminum kopi dengan terburu-buru. Hazel mengecek keadaan bibir Elang yang terkena air panas dari kopi. Bibir atas Elang agak memerah tapi tidak sampai melepuh. 

"Akh! Jangan ditekan-tekan, Hazel!" tegur Elang menjauhkan tangan Hazel dari bibirnya.

"Kayaknya ini bakalan bengkak deh, Kak tapi semoga aja nggak," kata Hazel masih memperhatikan bibir Elang.

Kak Elang: ELAZEL (terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang