~Happy reading~
.
.
.
"Aku menyukaimu! Jadilah pacarku". Ucap seorang gadis rambut ikal pirang. Seraya memainkan jari telunjuk.
Ia memasang moe face dengan bola mata yang berkaca kaca.
Angin sepoi sepoi di atap sekolah menerpa kedua murid itu. Rambut keduanya menjadi agak sedikit acak acakan.
Pria di hadapan gadis tersebut membungkuk. "Maaf. Sudah ada orang yang aku sukai".
Manik gadis pirang itu membola. Ia tidak menyangka gadis cantik sepertinya akan ditolak untuk yang pertama kali. Pikirnya.
Ia merematkan kedua gepalan tangannya.
"Siapa?" Tanya gadis itu. Nada bicara dan raut wajahnya tergambar sangat jelas bahwa ia sangat kesal.Yusuf menegakkan posisinya seraya tersenyum kecil. Matanya berbinar binar menyipit.
Tatapan mata yang begitu lembut.
Lelaki itu memegang dada kiri yang berdegup dengan salah satu tangannya. "Dia orang yang sangat berarti buatku. Senyuman di wajahnya selalu menyelamatkanku".
Gadis itu berdecih, kesal.
Plak!
Satu tamparan mendarat ke wajah pria blasteran arab-indo itu.
Manik brownnya membola sangking terkejutnya.Detik berikutnya ia memegang bekas tamparan yang masih memerah. Tatapannya seketika berubah menjadi kosong dan poker face.
"BRENGS*K!"
Gadis pirang itu langsung melangkahkan kaki dengan cepat menuju pintu untuk kembali ke kelas. Sebelumnya langkahnya terhenti. "Aku akan membalas ini. Kau akan merasakan hal yang tidak akan pernah kau rasakan sebelumnya. Kau akan membayar semua ini, tunggu saja". Tegas gadis itu dan langsung meninggalkan yusuf di atap sekolah sendirian.
Yusuf menarik nafas panjang lalu menghembuskannya secara perlahan. Ia duduk bersandar di dinding.
Pria itu mendongak menatap langit. Melihat awan awan putih yang di tiup angin sepoi sepoi.
Tatapannya menjadi kosong. Memikirkan apa yang dimaksud dengan gadis tadi?
Angin sepoi sepoi yang menerpa membuat kelopak matanya menjadi berat. Hanya beberapa menit dirinya langsung tertidur.
.
.
.
Gadis pirang tadi memasang plaster di wajahnya. Ia memakai makeup bak seperti memar bekas dipukuli.
Gadis tersebut menyengir seraya menata rambut di depan cermin toilet wanita. "Ok kali ini pasti berhasil. Tunggu saja pembalasanku, dasar brengs*k".
Di kelas mendadak heboh saat si gading pirang itu masuk dengan wajah yang terbalut plaster dan memar di bawah bibirnya.
Siswa siswi mulai mengerumuninya.
KAMU SEDANG MEMBACA
fly free
Randomseorang siswa pindahan luar negeri menjadi target bully di sekolah barunya. namun siapa sangka si pembully justru jatuh cinta kepadanya dan berakhir dengan sebuah janji.