loro (2)

23 2 0
                                    

"Lo"

"Lo"

Kata mereka berdua sama sama terkejoed.

"Woy mamen darimana aja lu,gelaaa makin makin nih ye" kata vana sambil menepuk kencang pundak orang itu dan melihatnya dari atas sampe bawah

"Sshtt aduh sakit Van aelaahh" kata orang itu sambil menyingkirkan tangan vana yang sedari tadi menepuk pundak nya kencang,Vana ini tabokannya kayak pemain tinju walaupun cewek tabokannya Khan maen bro.

"Hehe maap maap khilaf tadi,btw lu darimana aja" balas vana sambil nyengir kek gada dosa.

"Gak darimana mana tuh" jawab orang itu santai

"Dihh si babi lu itu udah nggak masuk sekolah 2 Minggu manaa jawabnya santai lagii enak banget lu,emang lu pikir ini sekolahan yang punya nenek moyang lu apa begimane" kata vana ngegas.

"Wetss santai atuh neng,ntar deh gue ceritain, daripada kita berantem mending ngantin lu tadi juga mau ke kantin kan?ayo lah bareng,gue juga mau kesana nih" tawar orang itu.

"Ok let's go!". Jawab Vana Semangat.Akhirnya mereka berdua berjalan bersama ke kantin .

Sesampainya mereka di kantin,Vana mengedarkan pandangannya ke seluruh kantin untuk mencari 2 tuyulnya tadi

"Woyy vana" teriak gadis itu sambil melambai tangan ke vana Merasa namanya di panggil refleks vana menoleh ke sumber suara.

"Eh itu mereka ayo kesana" ajak vana pada orang tadi.Vana pun menghampiri 2 temannya tadi.

"lahh anjirr Delvan??!!" Pekik salah satu teman vana girang

"Hai"sapa Delvan tersenyum manis sambil menarik salah satu kursi kantin .

"Anjirrrrr Delvan lu kapan pulang Bambang"

"Kemarin sore,kenapa kangen lu?" Tanya Delvan sambil menaikkan salah satu alisnya

"Nggak!bukan gue yang kangen" bantah gadis itu cepat

"Lah terus siapa?Lu Van?" Tanyanya sambil menunjuk Vana

"Yeuu anjir PD gila lu,ngapain juga gue ngangenin lu,mau lu ke kutub Utara juga gue bodoamat" Balas Vana Judes. Delvan hanya terkekeh pelan menanggapi sikap Vana berubah-ubah kek bunglon,kek sikap doimu juga paling iyakan?.

"Jadiiii siapa yang kangen Ama gue?"tanya Delvan sambil  lagi,merasa belum puas jika pertanyaan nya belum dijawab

"Nih" kata teman vana sambil menyenggol bahu gadis yang sedang sibuk memakan bakso sampai-sampai tidak menyadari kehadiran Vana Dan Delvan.

"MEA!kok lu senggol sih!untung aja ya bakso gue kagak jatuh!inituh bakso limited edition yaa" Kata gadis itu kesal

"ya maap,abisnya lu fokus makan aja sampe vana Dateng aja lu nggak denger"

"Lah?emang vana dah nyusul?" Tanyanya

"Ngadep depan noh!" Kata mea sambil memutar Kepala gadis itu. Gadis itu hanya manut saat kepalanya di balikkan oleh Mea,Ya benar sudah ada Vana dihadapan nya sekarang dan satu laki²--- gadis itu memelototkan matanya saat ada satu laki² disana dan menutup mulutnya yang sempat terbuka

"Mulai kan mulai dah nih" gumam vana

"Delvan?" Kata gadis itu lirih

"Haii"sapa Delvan Sambil tersenyum manis,yang mampu meluluhkan hati para hawa di sekolah ini

"lah anying beneran delvan nih?" Kata gadis itu masih tidak percaya

"ya iyalah ini gue lagian siapa juga sih mukanya yang mirip Ama gue, palingan juga gantengan gue kemana mana kalik" balas Delvan sambil menyugar rambutnya ke belakang

"gilaa lu makin ganteng" kata gadis itu dengan pelan,tetapi sialnya masih bisa di dengar oleh Delvan

"Makasih" kata Delvan

"Ha?eh?makasih apa?"tanya gadis itu bingungg

"yaa itu lu tadi bilang gue ganteng kan"

"Hm?oh ya hehe" balas gadis itu shy shy shy,matanya masih mengamati Delvan dengan pandangan memuja,merasa diamati dengan gadis di depannya Delvan pun merasa salting.

"Makan tuh Rin,dingin nanti bakso lu" suruh delvan, padahal mah bukan karena bakso afrin yang akan dingin nanti tapi jantung pria itu sekarang juga lagi disko an

"Eh?iyaa " sadar akan lamunannya afrin melanjutkan acara  makannya yang sempat terjeda karena mengagumi makhluk ciptaan Tuhan yang sangat unreal ini.

"gimana dah kelar van?" Tanya Mea

"Hah?kelar apaan?" Tanya vana dengan muka bingung, perasaan dia sedang tidak melakukan apa apa sekarang lalu apanya yang kelar?

"Heh Bukan lu gue tanya Delvan jugaa"

"Oh bilang dong" Vana mengendikan bahunya acuh

"hufft dasar,jadi gimana van?urusan lu dah kelar kan?"

"udahh mey santai aja aman aman" balas Delvan tenang.

"Sipppp" mea mengacungkan jempolnya

"Emang dia ada urusan apa?" Tanya Vana pada mea,belum sempat mea menjawab delvan sudah lebih dulu nyeletuk

"Kepo" jawab Delvan singkat sambil menonyor kepala gadis itu pelan

"dih tanya doang juga,oh ya lu masih inget kan sudut sudut sekolah ini?" Tanya Vana sambil memandangi delvan dengan pandangan menyelidik

"ya masihlah,lu pikir gue setua itu emang hm?"

"Kirain".

Akhirnya mereka berempat mengobrol dari A sampe Z entah membicarakan hal apa dari ayam nya Bu Siti yang lahiran dan babinya pak Mamat yang berwarna pelangi. Sampai-sampai Bel tanda masuk berbunyi tanda pelajaran pertama akan dimulai,bahkan 4 orang tadi juga sudah bubar ke kelasnya masing-masing.

Di lain sisi anjir bahasa gue sisi mana kanan apa kiri ? Haha garing skip.

Di sebuah perusahaan terkenal ada sang CEO sedang berbicara serius dengan ayahandanya.

"tumben papa kesini ada apa?"tanyanya to the points bukannya tidak sopanz hanya saja pekerjaannya hari ini banyak jadi dia harus cepat cepat menyelesaikan pekerjaan nyaa yang seabrek itu.

"papa mau ngomong sama kamu"

"Hmm ya ngomong aja pa"

"nanti jam 7 malem kamu pulang ke rumah" jawab papanya tanpa berbasa basi terlebih dahulu

"ngapain?" Tanyanya heran, Pasalnya selama ini dia juga jarang disuruh pulang,dia akan pulang jika ada cuti panjang.

Perasaan selama ini dia di ajarkan untuk hidup mandiri dan rajin makanya diumurnya yang bisa dibilang cukup muda dia sudah bisa menjadi CEO dan dia juga jarang pulang ke rumah karena rumah dan perusahaan nya juga memiliki jarak yang lumayan jauh, maka dari itu dia membeli apartemen yang dekat dengan perusahaannya.

"Udah pulang aja,mama papa tunggu kamu nanti malam" jawab papanya final.             Sedangkan lawan bicaranya hanya menghela nafas panjang dia tidak bisa membantah,sisi tegas papanya sangat menakutkan ya hampir mirip dengannya tapi papanya benar benar tegas jika bertindak akan sesuatu aura dominan itu tidak dapat terbantahkan.

"baiklah"jawabnya pasrah, lagipula dia juga sudah lama tidak pulang dan menemui cinta pertamanya,iya itu mamanya kalian kira siapa hm?gausah GR lu pada ye.

"bagus jika begitu papa pergi dulu kerja yang rajin" lelaki itu hanya senyum kecil menanggapi perkataan papanya .
Setelah papanya pergi dia duduk di kursi kebesarannya sambil memijat pelipisnya pelan

"ngapain dah gue disuruh pulang,disuruh benerin AC wc?" Tanyanya pada diri sendiri .

"Ck! Udahlah ngapain gue mikirin itu mendingan kerja dah" kata pria itu sembari melanjutkan pekerjaannya yang tertunda tadi karena kehadiran papanya.

To be continued

Stay healthy everyone 🍒

I am not yours Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang