0,4 :: reason

1.4K 227 138
                                    

mommy // 02 . 08 . 21

"Berhenti melihatku dengan tatapan seperti itu, Itachi-san!" Sakura berucap pada Itachi yang sedari tadi melihatnya dengan sorot mata intens

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Berhenti melihatku dengan tatapan seperti itu, Itachi-san!" Sakura berucap pada Itachi yang sedari tadi melihatnya dengan sorot mata intens. Jujur saja, ia merasa tidak nyaman dengan tatapan pria itu, apalagi setelah kejadian kemarin.

Ck, dasar pria mesum jelek menyebalkan, gerutunya dalam hati ketika mengingat kalimat-kalimat laknat pria itu.

Itachi sendiri tidakk mengindahkan ucapan Sakura sedikit pun. Pria itu masih menatap gadis yang ada di hadapannya dengan sorot mata intens, seolah dunianya hanya terpusat pada gadis itu. Ah, sepertinya pria yang di claim menjadi suami oleh banyak orang ini telah terjangkiti virus budak cinta.

"Berhenti menatapku dengan tatapan seperti itu atau aku akan menamparmu, Uchiha Itachi!" ketus Sakura dengan tangan terangkat. Entah apa yang dimakan Mikoto saat tengah mengandung Itachi sehingga pria itu menjadi sangat menyebalkan seperti ini.

Itachi yang diancam seperti itu menaikkan sebelah alisnya, tanda bahwa sebentar lagi ia akan mengeluarkan sebuah kalimat menyebalkan dari mulut manisnya. "Begini kah sikapmu pada calon suamimu sendiri? Astaga, sepertinya ibuku melakukan kesalahan besar dengan menyuruhmu untuk menikah denganku," ucapnya dengan ekspresi wajah meremehkan yang terlihat sangat jelas.

"Dengarkan aku, tuan! Aku bersedia menikah denganmu hanya demi Sasuke, bukan demi dirimu! Aku bahkan tidak mencintaimu sama sekali! Kau bahkan merupakan orang paling menyebalkan yang pernah kutemui di muka bumi ini!" cerosos Sakura dengan wajah memerah sempurna dan nafas terengah-engah, tanda bahwa gadis itu telah kehilangan stock kesabarannya yang sebenarnya memang hanya sedikit. Oh ya Tuhan, jangan sampai surai merah mudahnya berubah menjadi putih karena harus meladeni tingkah menyebalkan pria di depannya. Nanti ia akan menjadi mirip dengan karakter Elsa dari film frozen yang memiliki surai putih sedari kecil.

Itachi spontan memicingkan mata tajam. Ah, lagi-lagi Sasuke lah yang disebut oleh gadis itu. Jika ia bersedia melakukannya demi putranya, mengapa tak sekalian saja ia dan bocah laki-laki itu menikah? Mengapa harus menikah dengannya?

Itachi menjadi curiga, jangan-jangan gadis itu jatuh cinta pada putranya. Bisa saja bukan? Cinta tak pernah memandang usia, bahkan juga jenis kelamin. Intinya, love is blind.

"Hilangkan perasaanmu pada putraku. Pedofil itu menjijikkan." Setelah terdiam dalam waktu yang cukup lama, pada akhirnya hanya tujuh bilah kata itu lah yang keluar dari mulut Itachi. Namun tak ayal, tujuh bilah kata itu sanggup membuat Sakura memelototkan mata dengan mulut menganga. Untungnya gadis itu memiliki wajah yang cantik sejak lahir, jadi ekspresi tak elit seperti itu tidak akan merubah wajahnya menjadi jelek.

Brak!

"MAKSUDMU AKU SEORANG PEDOFIL, HAH?!" Gadis itu berteriak dengan suara yang amat sangat lantang pada Itachi sembari memukul meja yang ada di depannya dengan keras. Untung saja meja kayu mahal itu tidak hancur berantakan. Karena jika tidak, kemungkinan besar Sakura harus merelakan sebelah ginjalnya sebagai biaya pengganti.

"Memang apa lagi namanya jika bukan pedofil?" Itachi bertanya balik sembari mendengus remeh. Gadis di depannya ini sungguh tidak tahu diri. Lagipula apa lagi sebutan bagi orang yang mencintai anak di bawah umur selain pedofil?

Tanpa sadar Sakura mematahkan sendok plastik yang ada di tangannya menjadi dua bagian. sendok plastik itu sempat ia gunakan untuk menyuapi Sasuke bubur bayi tadi. Namun nampaknya itu belum cukup. Sakura membutuhkan sesuatu yang lebih besar untuk melampiaskan rasa kesalnya terhadap pria menyebalkan yang ada di hadapannya.

"Aku tidak mencintai putramu tahu! Aku hanya menyayanginya seperti putraku sendiri! Lagipula bagaimana mungkin aku bisa mencintai seorang bocah laki-laki berumur dua tahun, hah?!" Itachi spontan terdiam saat Sakura telah menyelesaikan kalimatnya. Ia lalu bersyukur dalam hati karena prasangka buruknya itu tidak benar sedikit pun.

"Hn, tadi kau bilang bahwa kau ingin menikah denganku demi Sasuke. Apa maksudnya itu?"

Ekspresi wajah Sakura yang semula marah dan kesal berubah menjadi gugup. Ia lalu menundukkan kepalanya, membuat Itachi yang melihatnya menaikkan sebelah alis, bingung akan perubahan sikap gadis itu yang bisa terbilang sangat cepat. "A-aku aku hanya tidak ingin Sasuke merasakan apa yang aku rasakan," ucapnya setelah sekian lama.

"Memang apa yang kau rasakan?" tanya Itachi. Sepertinya ia merasa sangat penasaran dengan kelanjutan dari ucapan gadis itu.

"Ibuku meninggal saat aku masih berusia satu tahun, jadi otomatis aku tidak pernah mengingat kenanganku bersamanya. Saat beliau menggendongku, memelukku, menciumku. Aku tidak dapat mengingatnya sedikit pun." —Sakura menyeka air mata di kedua pipinya yang turun tanpa permisi sebelum melanjutkan ucapannya— "Lalu saat aku melihat Sasuke yang ternyata telah kehilangan ibunya bahkan sejak lahir, aku merasa miris. Aku tidak ingin putra menggemaskanmu itu merasakan hal yang sama denganku, Itachi-san. Tumbuh tanpa kehadiran seorang ibu itu sangat menyedihkan. Maka dari itu aku bersedia untuk menikah denganmu dan menjadi ibu angkatnya. Akan tetapi jangan khawatir, saat kau telah menemukan seorang gadis yang kau cintai, maka kau boleh menceraikanku. Yang terpenting adalah kau harus terus menyayangi dan memperhatikan Sasuke."

"Alasan bodoh macam apa itu?!" Kini giliran Itachi yang merasa emosi. Pria itu merasa tak habis pikir dengan alasan yang baru saja dilontarkan oleh Sakura. Rela menikah dengannya hanya agar Sasuke dapat merasakan kasih sayang seorang ibu?! Apa-apaan itu?! Ah, ingatkan Itachi untuk membawa gadis itu ke dokter dan membelah kepala dan otaknya demi mengetahui apa isinya.

Sakura sendiri tidak menjawab gertakan penuh emosi dari Itachi. Namun ekspresi wajah sedihnya sudah hilang tak berbekas. Gadis itu kembali menuju 'wujud asalnya', yaitu seorang Haruno Sakura yang memiliki ekspresi wajah marah dan kesal. Ia bahkan juga memicingkan mata sinis, seolah melupakan kisah sedih tentang hidupnya yang baru saja ia ceritakan beberapa saat yang lalu.

"Kau benar-benar sangat aneh dan merepotkan!"

"Kau seharusnya berterima kasih padaku, bastard! Di mana lagi kau dapat menemukan gadis baik hati seperti aku, hah?! Lagipula tadi kan aku sudah bilang bahwa jika kau telah menemukan seorang gadis yang kau cintai, maka kau boleh menceraikanku!"

"Pernikahan adalah suatu hal yang sakral dan tak bisa kau mainkan begitu saja, Haruno!"

Yang terdengar selanjutnya adalah suara dari debat kusir antara Uchiha Itachi dan Haruno Sakura yang sempat tertunda. Kedua insan itu terus berteriak dengan suara lantang, seolah dunia ini hanya milik mereka berdua saja. Para maid yang memandang mereka dengan sorot mata aneh dan heran pun tak dihiraukan sama sekali.

Jatuh cinta berjuta rasanya ⁓

Jatuh cinta berjuta rasanya ⁓

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

note ::

chapter ini aneh banget, ya?
tapi di sini Sakura emang cuek
banget orangnya. makanya dia
ditawarin nikah pun mau aja wk

[✓] 𝐦𝐨𝐦𝐦𝐲 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang