0,7 :: past and love confession

1.2K 193 137
                                    

mommy // 25 . 08 . 21

"Semua ini berawal pada hari di mana Sasuke lahir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Semua ini berawal pada hari di mana Sasuke lahir. Saat itu kondisi Izumi, istriku, sangat lemah. Selama mengandung Sasuke ia memang sering jatuh sakit. Sebelum melahirkan, ia bahkan juga sempat mengalami pendarahan yang hebat. Aku pun cepat-cepat membawanya ke rumah sakit. Sayangnya saat itu nyawa istriku tak selamat. Akan tetapi ia meninggal dengan damai dan senyuman manis karena berhasil melahirkan Sasuke, yang berarti cita-citanya telah tercapai. Bayi laki-laki kami itu lahir dengan selamat dan sehat.

Sejak awal masa kehamilan, sebenarnya Izumi sudah memintaku untuk terus menyayangi dan menjaga Sasuke, apa pun yang terjadi. Aku hanya mengiakan permintaannya, karena aku berpikir bahwa itu bukan lah hal yang serius. Namun saat mulai memasuki bulan ke tiga, ia bilang padaku bahwa ia akan menjadi seorang wanita yang paling beruntung di dunia karena meninggal saat melahirkan anaknya. Aku tentu saja langsung marah padanya karena menurutku ucapannya itu sudah sangat keterlaluan. Ia lalu menangis. Tidak, bukan menangis karena telah aku marahi, melainkan karena katanya ia tak bisa melihat dan menemani masa pertumbuhan Sasuke.

Setelah itu aku hanya terdiam. Namun dalam hati, aku berjanji bahwa Izumi tak akan kehilangan nyawanya, dan kami bertiga dapat menjadi keluarga yang bahagia. Akan tetapi Tuhan berkata lain. Pada hari di mana putraku lahir, aku justru kehilangan belahan jiwaku untuk selamanya. Dan sayangnya, aku tak dapat memenuhi permintaan terakhir dari istriku itu, bahkan sampai saat ini.

Aku terus-menerus menyalahkan Sasuke, menganggapnya sebagai seorang bayi pembawa kesialan karena telah merenggut nyawa ibunya sendiri. Aku juga tidak bisa bersikap seperti seorang ayah kebanyakan. Aku tak pernah menggendongnya dan menenangkannya ketika ia menangis. Aku malah pernah menyayat kulit tubuhnya dengan sebuah silet." Itachi menghentikan ceritanya saat menoleh ke samping dan melihat ekspresi wajah tak percaya Sakura.

Sembari menghela nafas lelah dan kembali memfokuskan pandangannya pada jalan, pria itu melanjutkan ceritanya kembali, "Ya, Sakura. Kau tak salah dengar. Aku pernah menyayat kulit tubuhnya dengan sebuah silet sembari tertawa bahagia, persis seperti seorang psychopath. Aku bahkan masih ingat suara tangisan menyayat Sasuke yang seolah memintaku untuk berhenti menyiksanya. Sayangnya saat itu mataku telah dibutakan oleh dendam yang seharusnya tak aku rasakan, apalagi dendam itu aku tujukan pada putraku sendiri.

Aku tidak terlalu mengingat kejadian yang ada setelahnya. Aku hanya mengingat ada banyak sekali darah yang keluar dari sekujur tubuh Sasuke. Dan jika aku tidak salah, sebenarnya saat itu ia tengah sekarat dan hampir mati jika saja orang tuaku tak menemukan kami. Ayahku menamparku berkali-kali sembari meneriakkan banyak sekali kata umpatan yang sangat kasar terhadapku. Sementara ibuku menutupi mulutnya sembari menangis sesenggukan ketika melihat kondisi mengenaskan cucu pertamanya. Beliau pun segera menelfon rumah sakit terdekat, dan ayah tetap saja masih murka padaku. Tapi, ya, aku tak akan menyalahkan beliau, karena bagaimana pun aku memang lah seorang bastard yang pastas menerima segala kemurkaan dan kata kasarnya. Bahkan, aku juga sebenarnya sangat pantas dibunuh setelah disiksa terlebih dahulu.

[✓] 𝐦𝐨𝐦𝐦𝐲 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang