bagian 3

4.1K 66 1
                                    

Hari senin hari pertama sekolah di pekan ini, aliza nampak murung sudah 2 hari sejak kejadian di ruang osis itu Aliza jadi lebih tertutup

Hari inipun aliza pergi diantar ayahnya karna bara tidak menjemputnya, timbul keresahan dihati aliza

Sesampainya disekolah

Aliza berjalan lesu dikoridor sekolah pikirannya menerawang kemana-mana

"Dorrr!!!"maudy tiba tiba mengejutkan aliza

"Ih maudy apa sih"ujar aliza

"Aduh ada apa gerangan sih kok murung amat"ujar maudy

"Engga apa-apa kok"jawab aliza

"Berantem sama bara?"tebak maudy

"Ih udah dibilang engga apa-apa kok"ujar aliza

"Yaudah iyaiya ke kelas yu"ajak maudy

Aliza hanya mengangguk

Saat melewati lapangan aliza melihat bara yang sedang bercanda ria dengan teman-temannya, seperti tidak ada beban tidak seperti dirinya yang hampir depresi dua hari belakangan ini

Bara melihat sekilas kearah aliza namun kembali fokus pada teman temannya, aliza hanya menunduk dan berjalan mengikuti maudy

Didalam kelaspun aliza masih tetap melamun dan murung

"Al, jujur sama gue lo kenapa?lo gak kaya biasanya"ujar maudy

"Aku gapapa kok dy, cuma lagi kecapean aja"ujar aliza

***

Singkat cerita waktu telah menunjukan jam pulang sekolah, aliza menunggu bara untuk pulang bersama seperti biasa

Bara pun datang

"Al sorry ya aku engga bisa anter kamu pulang, aku ada janji sama temen temen"ujar bara

"T..tapi kenapa?biasanya kamu anterin aku dulu baru pergi main sama temen kamu"ujar aliza

"Ngg..ini mendadak banget"ujar bara

"Terus aku pulang sama siapa?"tanya aliza

"Ya sama siapa kek kan ada taksi, bis atau apalah terserah"ujar bara

"Kamu berubah bara"ujar aliza

"Engga kok sama aja perasaan kamu aja kali"ujar bara

"Semenjak kejadian di hmpp-"bara dengan cepat membekap mulut aliza

"Jangan ungkit-ungkit tentang kejadian itu..paham!!"bara merendahkan suaranya, aliza mengangguk

"Cepet naik aku anter kamu pulang"ujar bara

Aliza naik keatas motor bara sambil menghapus air matanya

Diperjalanan aliza terus menangis karna bara menjalankan motornya dengan sangat cepat aliza takut

Mereka sampai di pertigaan komplek aliza dengan cepat, aliza turun dari motor bara

"Jangan nangis deh aku gasuka liatnya"ujar bara

"M..maaf"gumam aliza

"Yaudah"bara langsung tancap gas tanpa memperdulikan jawaban aliza

Aliza jalan menuju rumahnya yang masih cukup jauh

Sepanjang perjalanan aliza berusaha mengeringkan air matanya agar ibunya tidak khawatir

Sesampainya dirumah

"Aku pulang.."ujar aliza

"Ehh anak mama udah pulang, makan dulu sayang"ujar ibunya

"Nanti aja ma aliza capek mau istirahat"ujar aliza

"Kamu oke?"tanya ibunya

"Aku baik-baik aja ma"jawab aliza

Aliza kemudian naik ke kamarnya, menutup pintunya rapat-rapat dan tubuhnya merosot kelantai

"Hiks.. kenapa semuanya berubah, ini salah aku kenapa aku ngeiyain ajakan bara dan nolak ajakan mama papa untuk pergi liburan"aliza menangis dalam penyesalannya

***

Malam harinya aliza makan malam dengan kedua orangtuanya seperti biasa

"Liza gimana hari kamu?baik?"tanya ayahnya

"Baik pah"jawab aliza

"Beberapa minggu lagi kamu ada ulangan kenaikan kelas kan?"tanya ayahnya

"Iya pah"jawab aliza

"Wahh papa engga sabar liat putri kesayangan papa naik kelas ke tingkat paling tinggi"ujar ayahnya

Aliza cukup tertegun mendengar kalimat antusias ayahnya tentang dirinya yang sedang terpuruk

"Apa perlu papa fasilitasi kamu dengan guru privat??papa punya kenalan dia pintar cocok untuk menjadi guru privat kamu, apalagi kamu mau masuk universitas negri impian kamu kan?"tanya ayahnya

"Papa aliza baru mau naik kelas tiga lebih baik guru privat nya untuk nanti saat akan ujian nasional"ujar ibunya aliza

"Ah iya mama benar"ujar ayahnya

Aliza hanya diam tak banyak bicara

"Aku selesai, ma pa liza kekamar dulu ya"ujar aliza pamit

"Liza kenapa ma?"tanya ayah aliza

"Engga tau pah belakangan ini liza murung, mama juga takut liza kenapa-kenapa"ujar ibu aliza

"Biar papa ngomong sama aliza"ayah aliza pun mengikuti aliza ke kamarnya

Tok..tok..tok

"Liza, papa boleh masuk nak?"tanya ayahnya

Aliza yang sedang menangis dikamar buru-buru menghapus airmatanya dan membuka pintu

"Ada apa pa?"tanya aliza

Merekapun duduk diatas ranjang aliza

"Kenapa?papa liat liat kamu engga kaya biasanya ada apa nak?"tanya ayah aliza

"Aku engga apa-apa pah"jawab aliza

"Masa?kok anak papa yang cantik ini sekarang sering murung?"tanya ayahnya

"Liza lagi capek aja pah, bentar lagi kan ujian kenaikan kelas liza kepikiran"ujar aliza bohong

"Sayang jangan terlalu dipikirkan ya, nanti kamu sakit papa yakin kok anak papa ini mampu melewatinya dengan mudah papa engga nuntut kamu untuk menjadi yang paling hebat di ujian nanti, papa cuma mau kamu melakukan yang terbaik meski hasilnya tidak sesuai harapan setidaknya kamu sudah melakukan yang terbaik semampu kamu, jangan dipikirkan ya papa dan mama selalu dukung kamu"ujar ayah aliza

Kalimat ayahnya cukup menjadi healing bagi aliza dan cukup membuatnya tenang

"Makasih pah"aliza memeluk ayahnya

"Yasudah jangan tidur malam-malam ya besok kamu sekolah pagi"ujar ayahnya

"Iya pah, papa besok anter aku sekolah ya"ujar aliza

"Iya apapun untuk putri kecil papa"jawab ayahnya

Ayahnya pun keluar dari kamar aliza

"Terimakasih papa"gumam aliza


























Bersambung..

After broke [18+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang