bagian 10

2.9K 94 31
                                    

Pagi harinya aliza terbangun dengan andi yang terlelap disofa kamarnya

Aliza ingat betul kejadian semalam ia terdiam karna kamarnya sudah bersih dan rapi tidak seberantakan semalam

Ia juga sangat mengingat kala andi menyebutnya 'aku' tepat ditelinganya dan kalimat itu seolah seperti penenan bagi aliza

"Pak andi"panggil aliza, andi terbangun

"Eh al, kamu udah bangun gimana?udah enakan?"tanya andi

"Udah kok pak"jawab aliza, andi mendekat dan duduk disamping ranjang aliza

"Makasih ya pak"ujar aliza

"Untuk?"tanya andi

"Semuanya"jawab aliza

"Sudah tugas saya"ujar andi, aliza sedikit sedih karna andi kembali menyebut dirinya 'saya'

"Pak aku boleh minta sesuatu?tapi engga harus diturutin juga sih"ujar aliza

"Apa?"tanya andi

"B..boleh engga bapak jangan nyebut diri bapak 'saya'?a-aku kurang nyaman"ujar aliza

"Lalu apa?"tanya andi

"A-aku kaya semalem"ujar aliza, aliza sudah waspada jaga jaga kalau andi menolak

Andi tersenyum hangat

"Apapun untuk kamu al"andi mengusap rambut aliza lembut

"Kalo lagi engga belajar aku bisa kan engga panggil bapak?"tanya aliza

"Nggg kakak misalnya?"tanya aliza

"Jangan kakak, itu kemudaan buat aku hahhaa panggil mas aja"ujar andi, wajah aliza bersemu

"Ini masih sakit?"tanya andi pada luka goresan di tangan aliza

"Engg sedikit"ujar aliza

Tutur dan perlakuan lembut andi tak ayal bisa meluluhkan hati aliza, aliza mulai merasakan getaran getaran kecil dihatinya ia tak pernah treated like a queen oleh lelaki termasuk bara

Andi terus mengusap halus luka luka aliza mengantarkan afreksi untuk alizanya

Saat sedang tenang tenangnya, tiba tiba aliza merasakan sakit yang luar biasa diperutnya

"Ahh mas andi, perut aku sakit banget"aliza meringis

"Tarik nafas al, tenang yaa mas gendong kamu"tanpa pikir panjang andi menggendong brindal aliza keluar kamar

Andi merasakan basah di lengan kanannya saat melirik lengannya andi tersentak karna cairan merah sudah melumuri lengannya

Ayah dan ibu aliza keluar

"Astagaa aliza!!ada apa?"tanya ibu aliza

"Sepertinya aliza pendarahan"ujar andi

Mereka berempat segera pergi kerumah sakit

"Sakit banget hiksss.."aliza terus menangis

"Sabar ya sayang bentar lagi kita sampai"ujar ibunya

Sesampainya dirumah sakit aliza langsung dilarikan ke IGD dan mendapatkan perawatan intensif

Ibu dan ayah aliza sangat tegang termasuk andi ia terlihat cemas

"Keluarga atas nama aliza"panggil perawat

"Kami sus"ujar ayah aliza

"Aliza mengalami pendarahan parah akibat stress berat, mohon maaf yang sebesar besarnya bahwa kami harus menyampaikan kabar pahit, aliza mengalami keguguran dan harus segera di kuret"ujar perawat

"Lakukan apapun untuk menyelamatkan anak saya sus"ujar ibu aliza

"Baik, tapi kami perlu persetujuan dari suami pasien apa beliau bersedia?"tanya perawat

Ketiganya terdiam, aliza tidak memiliki suami

"Saya suaminya"ujar andi, ayah dan ibu aliza menatap haru andi

"Baik pak, mohon ikuti saya untuk mengisi formulir persetujuannya"ujar perawat

Setelah melewati beberapa persyaratan dan prosedur rumah sakit, akhirnya alizapun selesai dikuret namun aliza masih belum sadarkan diri

Aliza berada di ruang rawat inapnya ditemani oleh andi, sedangkan kedua orangtua aliza mengurus berkas berkas rumah sakit

Aliza sudah mulai membuka matanya

"Mama.."lirih aliza

"Aliza ini aku"ujar andi

"Mas andi, kok aku disini?"tanya aliza

Andi menghela nafas panjang

"Aliza, kamu keguguran"ujar andi

"A..apa??mas andi jangan bohong"aliza merasakan sesak didadanya

"Mas engga bohong al"ujar andi

"Bayi aku..hiks..bayi aku.."aliza menangis

Andi memeluk aliza guna memberikan rasa tenang

"Ikhlas ya..aku ada disini buat kamu"ujar andi

"Kenapa?hiks..kenapa tuhan engga memberi aku kebahagiaan sedikitpun kenapa tuhan engga adil sama aku hiks.."rancau aliza

"Al, tuhan itu adil dibalik semua ini pasti ada rencana tuhan yang lebih baik jangan merasa diri kamu buruk, karna kamu tidak seperti itu percaya sama aku"ujar andi

"Aku harus apa sekarang?aku udah engga punya tujuan aku udah hilang arah mas"ujar aliza

"Aku akan tuntun kamu kearah tujuan kamu yang hilang itu"ujar andi

"Kenapa mas baik banget sama aku?"tanya aliza

"Karna itu udah tugas aku"ujar andi

Tak lama kedua orangtua aliza datang

"Sayang kamu udah bangun nak"ibu aliza langsung memeluk aliza

"Mama"aliza menenggelamkan kepalanya di dada sang ibu

"Semuanya akan baik baik aja, percaya sama mama ya sayang"ujar ibu aliza

"Kamu dikelilingi sama orang yang sayang sama kamu, semangat ya papa bangga sama kamu"ayah aliza mengusap sayang rambut anaknya

"Apa yang harus papa banggain dari aliza pah?"tanya aliza

"Papa bangga punya anak perempuan yang kuat kaya kamu, kamu mampu bertahan sekuat ini sampai detik ini papa akan terus bangga sama anak papa"ujar ayah aliza

"Makasih ya ma, pah dan juga mas andi"ujar aliza

"Mas andi?"ibu aliza sedikit terheran

"Em..maksudnya pak andi"ujar aliza

"Gapapa sayang, mama cuma agak kaget aja kamu makin deket sama gurumu mama seneng liatnya"ujar ibu aliza

Setelah lama berbincang alizapun sudah tertidur kembali kini hanya tersisa kedua orang tua aliza dan andi

"Andi, mama titipin aliza sama kamu ya"ujar ibu aliza sembari memegang tangan andi penuh permohonan

"Saya dengan senang hati menjaga aliza dengan sepenuh hati saya"ujar andi

"Tolong buat aliza kembali seperti dulu"ujar ayah aliza

"Tentu pak, sudah tugas saya untuk membuat aliza pulih seperti semula"ujar andi

"Kami percayakan semuanya padamu"ujar ayah aliza

"Saya akan menjaga kepercayaan ibu dan bapak"jawab andi dengan tersenyum tulus

























Bersambung..

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 14, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

After broke [18+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang