Beberapa hari kemudian kondisi aliza sedikit membaik meski aliza kini takut untuk bertemu orang asing
Tok..tok.. tok
"Sayang makan dulu yu"ajak ibunya
Aliza menggeleng, ibunya mendekat
"Kalo kamu engga makan nanti anakmu kelaperan kamu tega hmm?"tanya ibunya
"E..engga"cicit aliza
"Yaudah yu makan, ada sesuatu yang mau mama sama papa tunjukin"ujar ibunya
Alizapun menurut dan mengikuti ibunya
Mereka turun namun ibunya malah membawanya ke ruang keluarga
Aliza terkejut karna ada orang asing dirumahnya Aliza bersembunyi dibalik punggung ibunya
"Sayang gapapa"bisik ibunya
"Ah aliza sini nak papa mau kenalin kamu sama seseorang"ujar ayahnya
Aliza enggan mendekat ia terlalu takut
"Gapapa beliau baik kok, beliau yang bakalan jadi guru privat kamu"ujar ibunya
Perlahan aliza duduk di sofa sebelah ayahnya
"Nah ini anak kami Aliza, yang selalu kami ceritakan dia sangat pintar hanya saja belakangan ini ada masalah yang membuatnya sedikit terguncang ya kamu sudah tau kan?"ujar ayah aliza
"Iyaa pak saya sudah tau, tapi sebentar.."lelaki itu nampak mengingat-ingat
"Maaf..sebelumnya kita pernah bertemu kan?aliza?"tanya lelaki itu
Aliza menggeleng dan enggan menatap lelaki itu
"Aliza tatap saya, tolong"pinta lelaki itu
Aliza dengan ragu menatap lelaki itu
"Kita pernah bertemu diapotik"ujar lelaki itu
"Saya yang ngembaliin kembalian kamu yang jatuh"ujar lelaki itu, aliza mengangguk lemah
"Ahh ternyata kalian sudah saling kenal"ujar ayah aliza
"Tidak..saya belum memperkenalkan diri aliza perkenalkan saya andi sean alderan saya yang akan menjadi guru privat kamu"ujar lelaki yang diketahui bernama andi tersebut
Aliza menunduk
"Mama kenapa gurunya bukan perempuan?"cicit aliza
"Dia guru terbaik yang mama sama papa kenal, andi baik kok"ujar ibunya
"Semoga aliza senang dibimbing sama saya"ujar andi
"Aliza kapan kamu mau mulai belajar?"tanya ayahnya
"T..terserah liza mau-mau aja"ujar aliza, sebenarnya ia masih ragu namun cepat atau lambat ia harus cepat mengejar ketertinggalan pelajarannya
"Gimana kalo mulai hari ini?sekalian perkenalan"ujar ibunya
"Bagaimana andi?apa bisa?"tanya ayah aliza
"Bisa pak"jawab andi
"Saya sudah siapkan ruang khusus untuk kalian belajar"ujar ayah aliza
"P..papa liza engga mau diruangan khusus..liza maunya diruangan terbuka, liza takut"ujar aliza
"Yasudah lakukan dimana saja kamu nyaman ya nak"ujar ayah aliza
"Ohiya kamu belum makan, biar semangat belajarnya kamu makan dulu ya?"tawar ibunya
"Engga..liza mau makan sambil belajar biar cepet"ujar aliza
"Tanya sama gurumu sana"ujar ibu aliza
"E..emm..pak apa boleh aku belajarnya sambil makan?"cicit aliza
"Jika itu bisa membuat liza nyaman saya memperbolehkannya"ujar andi
Akhirnya mereka berdua berada di halaman belakang rumah aliza
"Hari ini tidak ada pembelajaran, hari ini pengenalan saja tidak enak kan baru bertemu langsung belajar"ujar andi, aliza mengangguk
"Belajar sama saya santai, tapi serius"ujar andi
"Kalo boleh tau berapa usia kamu?"tanya andi
"17, bapak?"tanya aliza
"Saya 27 tahun"jawab andi
Aliza cukup terkesima dengan wajah andi, rahang tegas, rambut yang ditata rapih, wajah yang teduh dan tentunya sangat tampan
"Ngg..bapak udah lama jadi guru privat?"akhirnya Aliza memberanikan diri untuk memulai topik
"Baru sih, ohiya saya denger kamu sering ikut olimpiade ya?"tanya andi
"Iya itu dulu, sekarang udah engga bisa"aliza menunduk, sial andi salah bicara
"A-ah..itu tak apa tidak masalah bukan? sekarang kamu fokus saja untuk belajar"ujar andi
Andi sangat ingin bertanya tentang kehamilan aliza, namun ia takut salah
"Kalo lagi engga belajar kamu bisa cerita tentang hari kamu ke saya, anggap saja kita teman"ujar andi
Aliza hanya mengangguk, ia sedang fokus pada wangi tubuh andi yang tercium indra penciumannya entah kenapa ia sangat menyukai wangi parfum andi mungkin karna ia sedang hamil ia sensitif terhadap bau
"Ohiya untuk mempermudah komunikasi, bisa saya minta nomor kamu?"tanya andi
"Aku engga pake handphone"ujar aliza
"Loh kenapa?"tanya andi
"Banyak temen sekolah yang menghujat aku, makanya aku engga pake handphone mereka selalu menghinaku, sedih ya"ujar aliza
"Yasudah kalo begitu, jadi saya kalo ingin berkomunikasi sama kamu saya langsung saja kesini ya?"tanya andi
"Iya pak"jawab aliza
"Ohiya kamu mau masuk ke salah satu universitas negri ya?"tanya andi
"Iya itu dulu, sekarang engga tau deh kayanya udah hancur masa depan aku"ujar aliza
"Hei..masa depan kamu engga hancur, kamu baru akan memulai menyusun masa depan kamu jangan putus asa oke"ujar andi
"Aku cuma mau liat mama sama papa bahagia"ujar aliza
"Mama sama papa kamu bakalan bahagia kalo kamu bahagia"ujar andi
"Apa bapak ngajar tiap hari?"tanya aliza
"Ya..saya pengganti guru kamu disekolah dan anggaplah rumah kamu ini sekolah, saya akan mengajar setiap hari dan kamu mendapat hari libur sama seperti sekolah umum"ujar andi
"B..bolehkan aku yang atur jadwal pelajarannya?"tanya aliza hati-hati
"Boleh saja, asalkan beritahu saya ya nanti saya salah bawa buku"ujar andi
"Hahahah bapak yang salah bawa buku ya bukan aku"ujar aliza, ternyata gurunya tidak sekaku yang ia pikirkan
Dari kejauhan kedua orangtuanya melihat interaksi putrinya dan guru privat barunya
"Semoga andi bisa mengembalikan aliza seperti dulu lagi"ujar ibunya
"Tidak salah papa menunjuk andi sebagai guru privat aliza"jawab ayah aliza
Bersambung..

KAMU SEDANG MEMBACA
After broke [18+]
Romance"gugurin anak itu!!kita masih sekolah al!!"bentak bara "aku engga mau bara!!kamu harus tanggung jawab"jawab aliza Dua insan yang saling berseteru dengan argumen yang berbeda, akibat ulah dari pergaulan bebasnya berimbas pada masa depan aliza yang ha...