Yessa tidak pernah menyangka di setiap paginya kali ini pasti akan selalu berhadapan dengan wajah damai milik jeffrey yang tertidur. Jemari lentik milik yessa perlahan terulur pada wajah jeffrey, hingga akhirnya ujung jari telunjuknya menyentuh alis tebal milik pria itu. Tiba-tiba senyum yessa mengembang.
"Ganteng."
"Makasih." Ucap jeffrey yang masih memejamkan mata itu, yessa yang terkejut seketika memundurkan badannya, sedikit menjauh dari jeffrey.
Jeffrey yang belum juga membukakan mata tiba-tiba merasa yessa sedikit menjauh darinya, akhirnya lengan berototnya yang masih melingkar di pinggang yessa itu menarik tubuh yessa mendekat. "Jangan jauh-jauh."
"Jayden pasti udah bangun kak," ucap yessa yang berada dalam hangatnya dekapan jeffrey yang tak terbalut baju.
"Kalo udah bangun dia pasti kesini, 'kan udah gede." Jeffrey sedikit terkekeh di akhir kata.
"Kasian kak jayden nya, nanti nyariin giman-"
"daddyy!!" Suara pekikan dari penghuni termuda rumah jeffrey itu memotong ucapan yessa. "Jangan peluk mommyy!!"
Jayden yang menangis itu menaiki kasur menghampiri yessa yang tersesenyum gemas menatapnya. "Kenapa nangis sayang?"
"Daddy nda bole peluk mommy!" Jayden memeluk yessa erat dengan mata yang menatap jeffrey nyalang. Sedangkan jeffrey yang masih terlentang di atas kasur itu hanya bisa tersenyum.
"Jadi daddy nggak boleh peluk mommy?" Tanya jeffrey seraya bangun dari tidurnya menghampiri jayden yang masih setia di pelukan yessa. "Ndak!"
Chup!
"Tapi kalo cium mommy bolehkan?"
"KAK!"
* * *
Yessa tidak mengerti mengapa jeffrey berangkat sepagi ini. Masih ada 45 menit lagi sebelum pukul delapan, mengapa pria itu terlihat terburu-buru? Yessa tidak mengerti, toh, yessa juga tidak terlalu memikirkannya.
"Si jep kenapa ninggalin kamu sa? 'Kan nggak kesiangan juga." Ucap bunda yang baru saja tiba mendapati jeffrey yang sudah pergi terlebih dahulu. "Aku nggak tahu bun, kayanya lagi sibuk, soalnya kemarin aja pulang nya agak telat gara-gara lembur."
Mendengar itu bunda yang sedang menggendong jayden hanya menganggukan kepalanya. "Bunda mau ke rumah oma, katanya oma kangen jayden, kayanya bunda sama jayden mau ke rumah oma terus nginep."
"Aku kasih tau kak jeff aja ya bun? Nanti dianter?" Tawar yessa yang di respon gelengan kepala oleh bunda. "Nggak usah, bunda naik taxi online aja."
"Oh iya, bunda juga mau langsung berangkat, udah di depan taxinya."
Selepas mengantar kepergian bunda, yessa kembali kedalam mengambil tas nya lantas bersiap untuk berangkat ke kantor. Saat mengkunci pintu yessa terdiam sejenak, Meski tidak ingin lagi di pikirkan, namun bayang-bayang tentang jeffrey yang mencium labium mantan istrinya terus saja terngiang di kepala yessa. Terlebih lagi hari setelah jeffrey mencium labium wanita itu, di pagi harinya jeffrey pergi sangat pagi mendahului yessa.
"Jangan overthinking sa, ayo semangat!" Ucap yessa menyemangati dirinya sendiri.
"Sa,"
Yessa hampir saja terjatuh kebelakang kala mendengar suara dari arah belakangnya. "Kak doy? Ngapain?" Tanya yessa.
Bukannya menjawab pertanyaan yessa, doyoung malah merogoh kantong dalam jasnya dan mengambil ponsel genggam miliknya.
Tiba-tiba saja doyoung menyodorkan layar handphone miliknya yang menunjukan roomchat seseorang ke arah wajah yessa.
![](https://img.wattpad.com/cover/237199624-288-k553874.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Single Dad [LENGKAP]
Fiksi Penggemar[🔞 ]Gara-gara Pak RT, jeffrey jadi harus nikahin cewek labil kaya fayessa. Main Cast [Jaehyun Jeong x OC] ©der-doarr, 2021 - - - cerita masih ga nyambung, dan banyak kurang nya. Mohon dimaklumi, aku malas revisi 🙏