Langkah demi langkah Hwang Hyunjin dengan kaki jejangnya menyusuri jalan setapak yang temaram, sudah semenjak sore Hyunjin berjalan mengelilingi daerah dimana seharusnya dia menemukan anjing kesayanganya Kkami. Samar-samar terdengar kegaduhan karena sedikit ingin tahu Hyunjin mendekat untuk mendengar jelas asal suara kegaduhan tersebut.
"Hai manis, kira-kira hargamu berapa ya?"
"M-maaf saya tidak menjual diri saya"
Hyunjin sedikit terkejut, dengan sedikit dia mengintip lebih dekat dibalik kaleng-kaleng bir yang ditumpuk tinggi.
"Cih sombong sekali, bisa kutebak hargamu tidak jauh dari 50.000 kan?"
"SAYA TIDAK MENJUAL DIRI!"
Pemuda itu tampak ketakutan dan berteriak kencang dihadapan lelaki tua yang sedang mengerayangi si pemuda.
"Biasa saja lah tidak perlu berteriak, saya juga menawar dengan baik-baik kan?"
"Tetap saya tidak terima perlakuan anda"
"Barang murah saja bisa sesombong ini sangat menjengkelkan"
Lelaki tua itu mengambil ancang-ancang untuk menampar pemuda didepanya. Hyunjin yang sudah hilang kesabaran akhirnya menepis.
"OHH jadi inikah pacarmu? Pantas saja jual mahal"
"Iya jika ada urusan maka hadapi saya dulu!"
" pemuda tampan seperti kenapa ingin bersama murahan seperti dia, sayang sekali"
Hyunjin tetap menjaga atau lebih tepat menutupi pemuda yang masih gemetar takut sambil menatap mata lelaki tua itu akhirnya pergi dengan gontai sepertinya sober.
"Aish kenapa kau sangat lemah?!"
"S saya tidak bisa-"
Suara pintu terbuka dengan kasar mengalihkan perhatian dua pemuda.
"YONGBOK!!! LU DIMANA SIHH??"
"SAYA KA! DISINI!!!"
Pemuda itu berpamitan dengan Hyunjin dan berterima kasih lalu masuk kedalam pintu bar mungkin Hyunjin tidak tahu pasti.
Dengan kesal Hyunjin menggosok wajahnya kasar sudah seharian mencari Kkami malah bertemu dengan kucing kecil penakut.
Dengan Gontai Hyunjin kembali ke apartement lalu berbaring di sofa, lama kelamaan matanya sudah tertutup rapat.
.
.
.
.Badan Hyunjin terasa memberat dan seperti ada yang menjilat wajahnya karena terganggu Hyunjin membuka matanya terkejut dengan apa yang dia lihat sekarang.
"Kkami kemana sajasih kamu??"
Hyunjin memeluk dan mencium kkami dengan semangat, bahkan dia sudah tidak perduli dengan dering hp di meja. Sudah mulai lelah bermain dengan kkami akhirnya Hyunjin melihat hpnya yang terlantar dengan dering yang terus menerus mengganggu.
"Hyunjin kenapa baru diangkat sih???"
Dengan menjauhkan hpnya tertera SEUNGMONG, sekarang Hyunjin paham kenapa dia diterror abis-abisan pasti soal project yang dibuat kemarin.
"Maaf maaf tadi gw baru ketemu si kkami, ada apasi tiba-tiba banget"
"Gini kemarin lukan yang kirim tema project ke dosen?"
KAMU SEDANG MEMBACA
What Are We? - Hyunlix
RomanceHyunjin bersikeras hanya menganggap Felix sebagai teman special yang dia punya. Felix sendiri diam saja saat hatinya terombang ambing yang pelakunya sendiri masih sangat bodoh untuk mengakui perasaanya. Semakin keduanya membuka hati bersamaan dengan...