Jemari Hyunjin memijat pelipis pelan sepertinya berat untuk Hyunjin memahami penjelasan dosen saat ini bahkan sudah berkali-kali dia mencoba untuk tidak merasakan kepalanya berputar.
"Hyunjin, ayo cepet ada kelas lanjutan"
Setelah selesai membereskan bukunya Jisung mendekati Hyunjin sambil menepuk pundak pelan.
"Jin cepet ayo, LAH PUCET BANGET LU"
Mendengar Jisung panik Changbin ikut mendekat lalu menempelkan telapak di dahi Hyunjin yang tampak lemas, dan pucat.
"Weh panas banget, pulang aja gih nanti gw bantu titip absen di kelas lanjutan"
"Nah iya sana sebelum makin parah. Mau gw anter?"
"Lah lu juga ada kelas abis ini kan?"
"Yaelah santai ntar gw ikut nitip"
"Alesan ya lu"
"Udah gw pulang sendiri aja"
Dengan perlahan Hyunjin berdiri dan mengambil tasnya berjalan keluar dengan lemas meninggalkan Jisung, Changbin yang kembali ke kelas lanjutan masing-masing namun Jisung mencoba hubungi Felix untuk menemani Hyunjin jika berpapasan.
Semakin jauh Hyunjin berjalan rasanya seperti kedua kaki tidak ikut berjalan sesuai kemauan, dan akhirnya bertumpu pada lengan di pinggir lorong Hyunjin tetap berusaha mengumpulkan kesadarannya.
"Hyunjin?"
Mencoba melihat si pemanggil kepala Hyunjin semakin pusing saat mendongak, penglihatannya yang kabur semakin buram lama kelamaan hitam, dan Hyunjin jatuh tidak sadarkan diri.
.
.
.
.
.Setelah mendapat kabar dari Jisung tentang Hyunjin yang sedang dalam keadaan tidak sehat, Felix dengan cepat mengambil jaketnya dan menghubungi Seungmin karena hari ini Felix sedang tidak ada jadwal ke kampus maka lebih baik Hyunjin mendapat pertolongan dari Seungmin yang jaraknya lebih dekat.
"Kak lagi di kampus kan??"
"Iyaiya aku tau kamu khawatir sama Hyunjin kan?"
"Loh kok bisa tau si"
"Nih Hyunjin sama aku, ini mau otw kerumah kamu"
"Rumah aku? Tapi kan"
"Udah ya aku tutup, lagi nyetir"
Bagaimana bisa Seungmin membawa Hyunjin yang sedang sakit kerumahnya bukan ke rumah sakit?, Tapi Felix juga tidak bisa mencegah jika Seungmin sedang dalam perjalanan.
Akhirnya Felix menaruh kembali jaketnya dan membereskan kasur agar Hyunjin bisa istirahat, lalu memanaskan air hangat sekalian membuat bubur agar tidak membuang waktu. Tidak lama ketukan pintu yamg tidak beraturan membuat Felix mematikan kompor dan berlari menyapa.
"Lix buka!!"
"Iya kak tunggu"
Dengan cepat Felix membuka pintu dan berdiri Seungmin sedang memapah Hyunjin yang tidak sadarkan diri.
"Sini kak tidurin di kasur aku"
Seungmin masuk dan menidurkan Hyunjin di atas kasur. Dapat Felix lihat bagaimana raut wajah khawatir Seungmin melihat keadaan Hyunjin.
KAMU SEDANG MEMBACA
What Are We? - Hyunlix
RomanceHyunjin bersikeras hanya menganggap Felix sebagai teman special yang dia punya. Felix sendiri diam saja saat hatinya terombang ambing yang pelakunya sendiri masih sangat bodoh untuk mengakui perasaanya. Semakin keduanya membuka hati bersamaan dengan...