2 ) One step closer

272 43 10
                                    

"Tumben nih si memble udah sampe kelas"

Hyunjin menatap Changbin yang baru menaruh tas disamping mejanya.

"Bang Changbin"

"Apaan"

"Seungmin marah nih sama gw"

"Hubunganya sama gw?"

"Yaelahhh pusing banget gw, udah malah kemaren gw nggak bales chat dia"

"Salah lu, lagian tumben amat nggak bales chat biasanya lu paling cepet kalau di chat"

"Kemaren gw lagi nginep dirumah temen"

Changbin menatap adek kelas nya heran karena yang dia tahu Hyunjin hanya ingin menginap dirumah orang-orang tertentu saja dengan alasan bau kamarnya tidak enak dan bukan selera hidungnya yang kelas sultan.

"Nginep dimana lu?"

"Rumah temen lah baru kenal si tapi cantik banget, kokoro gw nggak kuat kalau nolak"

"Beuh tumben segitu cantiknya sampe Hyunjin anak sultan bertekuk celentang kayang begini?"

"Sumpah cantik, manis, baik banget lagi kalau kucing udah gw bawa pulang kali"

"OH JADI KEMAREN NGINEP"

Hyunjin kaget melihat Seungmin yang sudah siap baku hantam denganya di pagi hari yang secerah wajah Yongbok.

"Santai santai Min"

"Matakau santai, kemaren udah gw chat itu gimana jadinya dosen udah setuju"

"Ya mau nggak mau harus dikerjain kan?"

Seungmin pasrah karena mau gimanapun harus selesai juga project itu.

"Ntar gampang deh gw yang tanya-tanya sama sumber terpercaya"

Hyunjin memberikan dua jempolnya di hadapan Seungmin dan hanya dibalas helaan napas panjang.


.
.
.
.
.


Sekarang Hyunjin sedang mencatat beberapa nama yang akan menjadi sumber terpercayanya.

Lee Minho
BangChan
Han Jisung
Ryujin
Moonbyul
Seulgi

"Gimana udah dapet berapa orang?"

Kali ini Han Jisung yang melihat list di selembar kertas milik Hyunjin.

"Baru dikit ini juga belum tahu mau apa nggak di interview"

"Gw punya adek kelas nih namanya Felix pindahan Ausie setau gw sih Bi deh"

"Wah boleh tuh gw list ya, kalau punya kontaknya kasih gw ya"

Han mencari di list kontaknya dan untung saja pernah sekali Han menjadi tutor di kelas Kalkulus.

"Tuh, yaudah gw mau kekantin dulu sama Kak Minho"

"Sekalian dong bilangin Kak Minho enaknya kapan lu bedua di interview "

"Iya udah tenang aja pacar gw ikut kok kalau ada gw hehe"

Dengan begitu Hyunjin bisa tenang, mungkin sepulang kampus dia baru bisa membagi jadwal interview masing-masing narsum dan tentunya dengan persetujuan bersama.

.
.
.
.
.

Sehabis kelas akhir Hyunjin mengabari semua yang ada di list apakah setuju untuk di interview. Selang beberapa lama hampir semua setuju dan memberi jadwal masing-masing namun hanya satu orang saja yang belum menjawab.

What Are We? - HyunlixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang