Pagi harinya suna mendapati dirinya yang bertantakan dia mengingat apa yang sudah dia lakukan tadi malam.Lalu dia mengingat kalau osamu terluka,gara² dia jadikan tempat pelampiasan amarahnya setelah dia melihat postingan dari mantan kekasihnya.
"Apa yang udah gua lakuin sama samuu aghhhh"ucap suna sambil menutup mukanya dengan tanganya.
"Anjing babi tolol lu napa ga mikir dulu sunaaa ah"suna menjambak rambut nya frustasi
"Ah tunggu dimana osamu?"
"Apa gua berani nemuin osamu setelah gua ngelakuin hal itu ke dia tadi malam?
"Ahh anjing gua harus jelasin ke samu secepatnya
Osamu sudah bangun dari tadi dia langsung mandi,memasak lalu duduk menikmati udara segar ditemani teh dan membaca novel Ulysses more nya?tidak lebih tepatnya melepaskan semua kejadian yang baru saja dialaminya didepan kolam renang vila itu.
"Ah ayolah kau lemah sekalu miya osamu"monolog osamu kembali mengingat kejadian malam tadi.
Suna sudah selesai mandi lalu ia turun mencari osamu.Dia melihat makanan yang sudah disajikan dimeja makan.
"Dia.....memasak?"ucap suna
"Apakah dia tidak merasakan apa² tentang kejadian kemarin?"batin suna
Dia mencari cari osamu lalu menemukan nya sedang duduk ditemani secangkir teh dan membaca novelnya dengan tenang.
Suna memberanikan diri mendekati osamu saat sudah dekat dengan osamu dia menjadi ciut kembali takut apa yang akan dia dengar dari osamu.
Osamu menyadari suna mendekati nya dia langsung menatap suna sementara waktu.Dan suna hanya menunduk.
Osamu tersenyum sangat lembut membuat suna tak percaya.
"Ah kau sudah bangun,segeralah sarapan aku sudah menyiapkan makanan dimeja"osamu tersenyum kembali mengakhiri kalimatnya
"......"
"Aku akan kekamar sebentar,kau harus makan atau kau akan sakit"
Osamu meninggalkan suna yang masih berada di depan kolam.Suna masih tak percaya osamu bisa tersenyum sangat lembut dan hangat.
"Tunggu apakah dia benar² bisa tersenyum sangat Indah setelah semua ini terjadi?" Monolog suna
Suna tidak langsung makan dia menuju ke kamar mengikuti osamu.
Dikamar dia tidak melihat osamu,dia memasuki kamarnya dan mendekati kamar mandi.
Kembali ke osamu.
Osamu pergi meninggalkan suna,osamu terus berusaha menganggap semua ini tak pernah terjadi,osamu menuju kekamar mandi didalam kamar.
"Hiks bukankah kau sudah bertekad akan membuatnya melupakan dia hiks hiks?"osamu
"Bukankah kau tau ini pasti akan terjadi?"
"When he really can't forget it hurts so much"
"Sial kenapa kau lemah sekali miya osamu hiks.... hiks"
"Ah takdir sialan kanapa selalu saja seperti ini hiks...hikss"
Suna terdiam mendengar perkataan osamu.
"Dia.....bukan tidak merasakan apa² dia hanya menanggung semuanya seorang diri"batin suna
"Aghhh suna rintarou apa yang sudah kau lakukan dengan manusia yang seperti malaikat itu"
"Hati seperti apa yang yang dimiliki samu?"
"Siapa samu sebenarnya?"
Osamu mengusap wajahnya kasar dan mencuci wajahnya agar tidak terlihat habis menangis.
Saat osamu membuka pintu kamar mandi badannya langsung ditarik kepelukan seseorang iya dia suna rintarou.
"Maafin gua maafin gua samu"ucap suna memeluk erat osamu
Air mata osamu kembali mengalir dari mata indahnya menandakan bahwa dia memang tidak bisa menanggung sumanya seorang diri.
"Hiks...hiks samu...samu gasuka suna yang semalem hiks hiks"ucap osamu mengeratkan pelukanya ke suna
"i itu bukan suna i i itu orang lain bagi samuu,samu takut samu takut hiks hiksss...."
"Maafin gua samuu"
Dan akhirnya setelah osamu tenang mereka duduk ruang tengah.tidak ada yang bicara suna bingung mau bilang apa.dia juga takut kalau perkataan nya menyakiti osamu.
"Maafin gua"ucap suna sambil mendunduk
"Yeah, it's okay"
"Aku terserah kamu,kamu mau ninggalin aku,aku ga akan marah,karena disini aku yang salah"suna masih menunduk
Osamu tersenyum,suna masih terkejut apakah osamu tidak punya perasaan?hatinya sekuat apa?
"Jadi lu mau gua tinggalin" ucap osamu sedikit menggoda suna
"Ya ya enggak"
"Jawab aku yang sebenarnya apakah kau masih terus memikirkan nya?"
"Terkadang kau menganggap aku ini dia?
"i iya,apakah setelah ini kau akan meninggalkan ku?"
Osamu tertegun Kala dia mendengar penjelasan suna.
"Miya osamu kau kan sudah tahu jawabannya,tapi kenapa tetap saja menyakitkan"batin osamu
"iee aku akan tetap berusaha,sedari awal aku sudah bilang kalau akan membuat mu melupakan dia"
"Maafin gua samu gua gabisa bikin lu bahagia"ucap suna samil menunduk
"Tuan rubah sipit kau terlihat jelek kalau seperti itu ahahah"
"Dia tertawa?apa apaan orang ini?batin suna
"Jaa aku ingin ke loteng,kau segeralah sarapan kalau butuh apa² kau bisa datang"
Osamu pergi meninggalkan suna yang masih menunduk dengan senyumannya.
"Apakah dia tidak pernah hancur?"
"Apakah dia pernah lebih hancur dari ini"
Osamu sedang duduk diloteng membawa novel Ulysses more nya.
"Nee kau pasti melihtaku kan diatas sana?"
"Aku tetap berjuang demi orang yang aku cintai seperti perkataanmu dulu"
"Ahh aku merindukanmu sialann"
"Kau pasti sedang tertawa melihat aku menangis seperti tadi hahaha?"
Sungguh osamu sebenarnya tidak bisa menahan semuanya sendiri.
Kini suna sedang naik tangga akan ke loteng membawakan osamu coklat hangat."Hiks hiks aini san apakah aku boleh ikut denganmu?"
"I'm so tired in this world"
"I don't want to die"
"But I don't want to live like this"
Suna yang mendengar osamu berbicara seperti itu mengurungkan niatnya menemui osamu.Dan rasa bersalahnya semakin besar kepada osamu
"Osamu kau selalu membuatku penasaran"
"Sebenarnya kamu itu seperti apa?"
*Lanjut book selanjutnya*
vote chapter nya gaada salahnya kann yeayy❤️
Terimakasih yang sudah membaca.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cardigan Osamu (Sunaosa)
De Todohey you found this story!!! Support me by voting the chapter! Osamu yang terlihat biasa saja dengan kehidupanya ternyata mempunyai masa lalu yang membuat nya sangat kuat tapi apakah akan selalu seperti itu.ada kalanya dia tidak bisa menanggung semua...