'ugh, bau apa iniii?!!'
"HACIUWWWW"
"PFTT, BAHAHAHAHAHAHAH"
"e-eh??" aku tersadar. aku mengucak mataku dan merubah posisi ku jadi terduduk, guna menyadarkan diri dan melihat apa yang terjadi.
"wee, Lia maryo dalam mukaa" aku melihat seorang gadis tertawa sambil menunjuk nunjuk ke arah wajah maryo.
(Woy, liat mukanya maryoo)"K-kenapa ini?" Tanyaku bingung.
"Kamu bersin didepan saya. Diwajah saya." Ucap maryo sambil menatap datar ke arah ku.
"Eh? SIALAN SORRY SORRYYY"
"BUAHAHAHAHAAH" gadis yang sedari tadi tertawa memperkuat tawaannya.
"se badiam jang Beta lempar minyak kayu putih nih di se dalam muka." maryo merubah posisinya yang tadi duduk di samping tempat ku tertidur jadi berdiri dan berbalik badan ke arah gadis yang tertawa itu.
(Lu diam, Jangan sampe gua lempar nih minyak kayu putih ke muka lu)Gadis itu terdiam sambil menahan tawanya.
"Sorry sorry." Ucap gadis itu.
"Gua dimana? Lu siapa? Tadi gua pingsan lagi ya?" Tanyaku bingung
"Lagi?" Maryo membalikan badannya dan menatap ku dengan ekspresi yang tidak bisa dibaca.
"E-eh? Iya? Gua ampe ga inget ini keberapa kali gua pingsan."
"Kamu punya riwayat penyakit apa sampai suka pingsan seperti ini?"
"Ga ada, cuman kecapean sih tadi."
"Jangan bohong"
"Ya ngapain gua bohongin lu, jamall"
"Terserah saja. Ini teman saya, Ella dan disamping Ella ada aca"
"Holaaa" sapa kedua gadis tersebut.
"H-haii"
"Mereka bakal nemenin kamu sementara. Saya masih harus ngejob."
"Eh, tapi ini dimana?"
"Ini ruangan khusus buat para penyanyi cafe istirahat. Lo bisa istirahat dulu disini sampe si maryo selesai ngejob." Jelas salah seorang teman maryo yang sepertinya bernama aca.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ambon And Us [Jaemin]
RomantiekBagaimana jika Melody, seorang gadis SMA yang sangat menyukai musik, dikirim ke sebuah kota yang disebut dengan kota musik, namun dia menolak dengan alasan ada rumor kurang mengenakkan mengeinai kota itu, hingga dengan berat hati dia menyetujui untu...