J A L A N - J A L A N ?

17 12 11
                                    

® 09.00 wit

Pagi yang indah, udara disekitar rumah ini sangat sejuk dan bersih. Tidak ada polusi yang bisa membuat paru paru ku menjerit lagi.

Pagi ini, aku membantu nenek memasak sarapan, ternyata nenek selama ini tidak tinggal sendiri. Ada seorang pria yang ternyata adalah ponakan ku. Umurnya sekitar 14 Tahun, dia tinggi dan juga berparas tampan, 'sayang banget masih minor.. kalo engga udah gua gebet:( ' pikirku.

"Andy, tolongin ambil hp gua di kamar dong" seru ku kepada ponakan ku itu, yang dipanggil hanya mengangguk dan langsung bergegas melakukan hal yang ku perintahkan.

"Taruh dimana tante" Tanya Andy dengan wajah polos dan menggemaskannya setelah kembali. Dia sudah termasuk remaja namun wajahnya masih seperti anak umur 5 tahun. "Taruh di atas meja makan aja, gua masih masak" seru ku kepadanya.

"Oh iya jangan manggil tante gitu, gua berasa tua banget anjir" ucapku sambil tertawa. "Kalo gitu, Andy panggil aunty aja gimana? Biar kaya orang luar gituuu" aku berpikir sejenak sambil mengaduk makanan yang sedang ku masak itu. "Sabi tuh, siapa tau gua bisa jadi rich aunty, ya ga?" Tanyaku sambil menaik turunkan alis ku. Andy hanya tertawa sambil menepuk tangan dan mengangguk ngangguk.

Kami baru berkenalan tadi malam, awalnya ku pikir anak ini akan pendiam dan susah diajak berteman, tapi ternyata pikiranku salah. Dia sangat ramah dan juga humbl, gampang tersenyum dan mudah bergaul. Bahkan kami sudah seperti teman, walau baru berkenalan sehari.

selang beberapa menit masakan ku telah jadi, aku menatanya dengan rapih agar enak diliat. Kemudian, aku memanggil Andy yang tengah membereskan rumah dan nenek yang tengah mencuci piring.

Tak lama semuanya sudah berkumpul di meja makan, kami makan bersama juga bersenda gurau. Entahlah, rasanya sangat nyaman dan terasa seperti sedang di rumah, walaupun tanpa mama dan bang jeff. Ditengah perbincangan kami, tiba tiba handphone ku berbunyi.

drett.. drett..

'Bang Jeff'  batin ku.

"Halo?"

"DEEKKKK

"Buset bang, jangan teriak.. gua kaga tuli anjir"

"hehe, gua kangen banget sama lo!! Kapan pulang??"

"Gua aja baru nyampe kemarin bangg, pulangnya setelah lulus kuliah kali"

"ANJIR, LAMA BET.. PULANG BESOK AJA DEK, GUA KANGEN BERAAAAAT SAMA LU"

"Alay"

"Adek sialan, dikangenin malah dibilang alay"

"Ya kan emang alay, pantesan teh Nadia putusin lu"

"Sialan ye Lo! Gua doain kaga dapet pacar tau rasa Lo!"

"Ya kan tujuan gua Dateng ke sini buat belajar musik, bukan cari pacar"

"Iya sih"

"Yeuu, tolol"

"Tapi kan lo Deket sama maryo?"

"Lah lu tau maryo bang?"

"Kaga, nebak ae"

"Gua gampar juga lu"

"Emang bisa?"

"Engga sih, gampar virtual aja"

"Yeuu, tolol"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 03, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ambon And Us [Jaemin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang