"Woy mell" seru salah seorang teman di depanku. Kevin.
"Apaan, ga usah bacot gua lagi ga mood"
"Lo tuh kenapa sih mell? Dari pagi sensi Mulu." Yang satu ini ialah sahabat masa kecil ku, Tiara.
"Gua mimpiin bokap gua lagi"
"Lu mimpiin apa?" -kevin
"Ya sama, soal ntu kota musik"
"Lo ga penasaran sama kota musik yang bokap Lo maksud?"
"Penasaran, saking penasarannya nyokap gua mindahin gua ke sana"
"HAH?! ANJIR YANG BENER?!!" Seru kedua temannya.
"Selo aja sih, katanya nenek gua pengen gua sekolah disana. Jadi gua bakal selesain SMA gua disana.
"kapan pindahnya?"
"Besok"
"BANGSAT LO MELODYY!! KOK BARU NGASIH TAU ANJG?!! KITA BELUM ACARA PERPISAHAN!!" Tiara terlihat sangat kaget sama seperti Kevin hingga keduanya menatap ku seolah akan menerkam.
"Ga usah teriak juga anjir, telinga gua sakit nih."
"Pokoknya sepulang sekolah kita jalan dulu, ntar pulangnya kita nginep di rumah Lu, biar kita nganterin lu." Kini Kevin yang angkat suara.
"Gini, kita jalan aja tapi kalian ga boleh nginep"
"IH TAPI KAN-"
"ga ada tapi tapian, ntar ga bisa tidur gua yang ada"
Tiara memajukan bibirnya dan terpaksa mengikuti perkataan ku.
Aku tersenyum menatap mereka berdua dan kembali menyantap bakso milikku yang mulai dingin.
dring..dring.."Hallo? Mah?"
"Halo sayang, kamu jadi pindah ke sana kan?"
"Emangnya kalo aku jawab ga mau mama bakal denger?"
"Ody.."
"Aku suka nyanyi, bukan berarti mau mendalami tentang musik maa"
"..."
"Lagipula mama tau, aku ga mau ke sana karna rumor rumor itu..."
"Orang disana ga semua kaya gitu, Ody. Percaya sama mama"
"Ah, serah mama aja. Jangan lupa telpon kepala sekolah. Aku lagi jalan bareng kevin sama tiara, pulangnya malam, dah ma"
tut tut..
"kenapa mell?" kevin bertanya kepadaku sambil memakan ice cream yang tadi kami beli.
"Mama gua bahas tempat itu lagi"
KAMU SEDANG MEMBACA
Ambon And Us [Jaemin]
RomanceBagaimana jika Melody, seorang gadis SMA yang sangat menyukai musik, dikirim ke sebuah kota yang disebut dengan kota musik, namun dia menolak dengan alasan ada rumor kurang mengenakkan mengeinai kota itu, hingga dengan berat hati dia menyetujui untu...