Shin Hye melihat keakraban 3 bocah yang sangat menggemaskan di bawah pohon besar, dia sangat bersyukur Jiwon ada yang mau menemaninya selain dirinya. Shin Hye mengamati Jiwon dari jauh, hati nya sakit saat tau kenyataan kehidupan gadis kecil itu.
"Semoga kau selalu bahagia wonie"
Flashback ..
Shin Hye kini terfokus membaca surat yang tadi tanpa sengaja terjatuh dari keranjang bayi mungil yang baru dia temui ini. Dengan teliti ia terus membaca surat itu sampai ia tak menyadari setitik air mata yang jatuh membasahi pipinya.
"Anyeong, eomma datang." suara lembut itu menggema di ruang tamu hingga ke pintu ruangan Shin hye.
Dengan sigap Shin hye menghapus air matanya. Langkahnya bergegas membuka pintu dan menyambut sang kakak yang kini menyapa penghuni panti dengan kehangatannya.
"Ji Hyun eomma tadi aku menemukan bayi kecil!" terlihat diseberang sana, gadis kecil memberitahu Ji hyun 'pemilik panti' apa yang ditemukannya hari ini.
"Jinjja? kita kedatangan keluarga baru!."
Shin hye tersenyum kecil mendengar percakapan singkat itu.
Langkahnya terus berjalan mendekati Ji hyun yang masih saja menyapa anak anak yang diasuhnya.
"Eonni" panggil Shin Hye pada Ji hyun.
"Ya ada apa?."
"Aku ingin bicara padamu." Ucap Shin hye, dan Ji hyun pun membalas perkataan Shin hye dengan senyuman dan anggukannya.
"Ayo." ajak Ji hyun pada Shin Hye
"Nah anak anak kalian main dulu ya eonni dan eomma pergi dulu sebentar." ucap Shin hye kemudian meninggalkan anak anak yang membalas ucapannya dengan anggukan itu.
Mereka berdua berjalan menuju rungan yang tadi ditempati Shin hye, Ji Hyun yang telah sampai di ruangan itu langsung melihat dan menghampiri bayi mungil yang sedang tidur dengan nyaman di box yang ada. la langsung menggendong bayi itu dan mendekapnya erat.
"Kau memang lucu sayang. Lihat pipimu seperti bakpau. Hah dia benar-benar seperti boneka yang hidup, sangat menggemaskan."
Ia langsung mencubiti pipi bayi yang sedang tertidur itu sampai si bayi menggeliat akibat tidurnya yang terganggu oleh Ji hyun. Si bayi terus menggeliat hingga akhirnya ia terbangun dan terdapat air mata di kedua mata indahnya itu. Ji Hyun yang melihat air mata di mata si bayi mengerutkan dahinya.
Melihat kebingungan sang kakak, Shin Hye pun menepuk pundak Ji hyun.
"Ini" ucap Shin hye memberikan surat yang tadi telah ia baca pada Ji hyun.
Ji Hyun pun mengambil surat itu dan menyerahkan bayi mungil yang tengah menangis itu pada Shin Hye 'meski tak terdengar suara tangisannya itu'. la berjalan menuju balkon sambil membaca surat itu.
Seperti halnya Shin hye, ia pun tanpa sadar menitikkan air matanya setelah membaca surat itu.
"Kita harus memberikan perhatian lebih padanya Shin hye."ucap Ji hyun setelah membaca surat itu dan menghapus air mata yang mengalir dari kedua kelopak matanya.
"Benar eonni, aku akan menjaga bayi ini sampai ia tidak merasakan kekurangan yang dimilikinya." ucap Shin Hye dan menatap gadis kecil di gendongannya itu.
Tutt..
tutt..
tutt..Suara ponsel mengalihkan perhatian mereka yang sedang berada dalam pikirannya masing-masing.
"Sebentar." ucap Ji Hyun pada Shin Hye, setelah itu meninggalkan Shin hye.
"Kau jangan bersedih sayang, kau masih memiliki kami Kim Ji Won."ucap Shin Hye, kemudian mencium kedua pipi bayi itu a.k.a Kim Ji Won.
"Maaf Shin Hye aku pulang dulu, ada urusan mendadak. Setelah ini mungkin aku akan kembali lagi menemanimu."ucap Ji hyun setelah selesai mengangkat telponnya.
Sebelum meninggalkan ruangan itu, Ji hyun terlebih dahulu mencium pipi gembul bayi mungil itu.
"Eomma pulang dulu wonie" pamit Ji Hyun pada bayi mungil tersebut.
*****
Di tempat lain
"Mianhae Ji Won jinjja mianhae. Mianhae appa. Mianhae eomma. Aku telah mengecewakan kalian semua mianhae hiks.. hiks.." batin seorang wanita yang berada di atas gedung yang sangat tinggi sambil menatap ke bawah dengan keadaan badan yang gemetar.
"Maaf telah mengecewakan kalian. Aku benar benar menyesal, aku juga tidak kuat untuk menghadapi semua ini hiks.. aku lebih memilih meninggalkan dunia ini, meninggalkan cintaku yang kini mungkin telah bahagia bersama keluarganya" batinnya lirih, ia seperti mayat hidup yang tidak memiliki arah dan jalan yang akan diambilnya.
1 langkah
2 langkah
3 langkahsatu langkah lagi ia akan terjatuh...
"KIM TAE HAE!!!!!!"
To Be Continued
Selalu dukung cerita ini ya, vote dan koment :)
Terimakasih
KAMU SEDANG MEMBACA
[FF#1] Love Destiny [COMPLETED]
Fanfiction"SO MUCH MORE WAS SAID IN THE UNSAID." (Lebih banyak lagi yang dikatakan dalam kata yang tak terucapkan.) "Apa aku tidak pantas untuk bahagia?!" "Ini sangat sulit! Apa aku harus menyerah?!" "Aku selalu sendiri !!" "Aku sangat takut." ...