Semua orang menatap tidak percaya ke arah Anita yang tiba-tiba belajar dengan baik saat jam pelajaran pertama berlangsung, pagi ini di mulai dengan pelajaran fisika, dan yang membuat semua orang di kelas syok adalah, dengan berdirinya Anita di depan papan tulis dan menjawab soal fisika yang di berikan oleh Pak Abdul begitu baik. Bahkan jawaban Anita sangat tepat. Bukan cuma teman-teman di kelasnya saja yang tidak percaya akan itu, tapi Putri sahabatnya juga ikut melongo saat Anita menjawab soal yang menurut mereka sulit itu.
Anita kembali ke bangkunya dengan berjalan lurus, tatapannya fokus mengarah ke bangkunya berada, mengabaikan tatapan kagum dari teman-teman di kelasnya. Pak Abdul saja berkeringat dingin melihat perubahan drastis dari seorang Anita itu, entah kena angin apa Anita bisa berubah? Pikir Pak Abdul.
"Lo tumben banget mau jawab soal," kata Putri yang masih syok.
"Gue memang malas lihatin guru jelasin materi tapi bukan berarti gue gak mengerti apa yang mereka jelasin selama ini," balas Anita dan duduk dengan santai sambil bersandar ke bangkunya.
"Nit, begini terus ya, jangan berubah lagi," pinta Putri memelas.
"Kalau gue mood ya," sahut Anita sambil terkekeh.
"Dih, lo kebangetan kalau begitu," lontar Putri. Anita tertawa kecil saja, lalu tidak lama setelah itu Anita mendapatkan pesan dari Lilyan, membuatnya penasaran, pesan apa yang di kirimkan Lilyan kepadanya?
Dedemit
Lo pasti nyesek banget, kan? Soalnya gue berangkat ke sekolah tadi di kasih perhatian banget sama papa, gak kayak lo yang mau berangkat malah di kacangin.Anita menarik napasnya dengan dalam, menahan rasa kesalnya akibat di ingatkan lagi dengan kejadian tadi pagi, mendadak Anita langsung unmood.
"Setan," umpatnya kesal. Putri menoleh ke arah Anita dengan heran, ada apa lagi kali ini?
"Kenapa?" Tanya Putri sambil menatap Anita dengan selidik.
"Si dedemit kirim chat yang ga ada akhlaknya, jadi enek gue," lontar Anita lalu memberikan ponselnya kepada Putri. Putri cepat membaca pesan itu, spontan membuatnya langsung berdecih jijik.
"Ini cewek kek gak ada kerjaan banget ya, sibuk urusin hidup lo terus," ungkap Putri sebal. Anita bergumam membenarkan.
"Mungkin dia ga ada temen chatting, makanya kirim chat yang begitu sama lo, positive thinking aja," ujar Putri sambil tertawa kecil. Anita juga ikut terkekeh, tapi tetap saja ia kesal dengan apa yang di katakan Lilyan kepadanya itu.
"Bodo amat lah, terserah dia," ujar Anita sambil mengangkat bahunya.
"Iya, gak usah di peduliin banget, bikin lo stress aja kalau pikirin omongan dia yang gak seberapa itu," lontar Putri dengan wajah sebalnya. Anita mengangguk dan mematikan ponselnya, dia tidak ingin di ganggu, setelah itu jam pelajaran berikutnya pun di mulai, kali ini akan belajar bahasa inggris. Membuat Anita semangat sendiri, pasalnya karena dia sudah ada rencana untuk kuliah ke luar negeri, dan dia tidak ingin mengabaikan pelajaran yang satu ini, sebab syarat utama kuliah ke luar negeri adalah fasih menggunakan bahasa inggris.
"Lo semangat banget pagi ini, jadi seneng gue," ucap Putri dan menarik bibirnya membentuk senyuman bahagia.
"Iya, gue gak mau main-main lagi, masih ada beberapa bulan lagi untuk gue yang bisa digunakan dalam membuat perubahan," ujar Anita.
"Semangat Anitaku sayang, jangan bolos lagi aja lo!" Anita tertawa lalu membuka buku pelajarannya, dan fokus mendengar materi yang di jelaskan oleh Ma'am Tarania.
Saat jam istirahat, terlihat Arga yang sedang berjalan ke kantin sambil menarik Riko dengan paksa, entah apa yang terjadi di antara mereka, sampai terlihat Arga yang begitu sebal sedang menarik Riko begitu, jarang sekali ini terjadi. Banyak orang yang tertawa melihat keunikan dari kedua sahabat itu, tapi mereka berdua tidak peduli sama sekali akan hal itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken Angel
Novela JuvenilSi pembuat onar, itu julukan mereka terhadap Anita. Tetapi cewek ini, bukanlah cewek yang tidak suka belajar, karena permasalahan hidupnya yang rumit, sehingga membuat Anita menjadi terlihat seperti anak yang tidak dapat didikan orang tuanya. Ketos...