02 - Salah Lihat

68 10 0
                                    

"Singto! Siap-siapnya jangan mepet! Jam satu kita harus ke bandara," tiba-tiba terdengar suara teriakan Phi Jane dari arah pintu masuk.

Singto baru saja membuang bungkus plastik delivery food ketika Phi Jane memasuki ruang makan. Tentu saja manajernya yang satu ini terlihat heboh sendiri.

"Ya ampun! Ini udah jam berapa, Singto? Kalau ketinggalan pesawat gimana?"

"Phi Jane ini hari Minggu, kan? Kenapa perlu heboh seperti itu sih," Singto menatap Phi Jane malas.

Baru saja ia menghabiskan makan paginya dengan tenang, tetapi lihatlah. Lagi-lagi ada saja yang menganggu ketenangannya. Tidak bisakah ia tidak diganggu sehari saja?

"Iya memang hari Minggu, tapi kan kita harus ke Chiang Mai! Besok kamu ada pemotretan di sana, nggak inget?" Phi Jane melotot.

Singto mengernyit sebelum teringat hari ini ia memang memiliki jadwal penerbangan.

Lelaki itu berdecak. Ia benar-benar lupa harus ke Chiang Mai.

"Ya, tentu saja, Khun Singto si pelupa," kata Phi Jane sarkastik.

Singto menatap sinis manajernya yang dijawab dengan dua jari "peace" dan senyum lirih Phi Jane. Lelaki itu kemudian melirik jam dinding yang tergantung di dekat nakas piring. Pukul 8 pagi. Ia masih memiliki waktu yang lebih dari cukup untuk bersiap-siap.

"Oh ya, Phi. Berapa lama kita di Chiang Mai?"

"Hmm... Sebentar, biar kulihat jadwalmu dulu," Phi Jane bergumam sembari membuka ponsel pintarnya. "Besok kau ada pemotretan lalu interview, kemudian vlog. Lusa, interview, kemudian acara charity. Kemudian..."

Singto tidak lagi mendengarkan Phi Jane yang terus menerus menyebutkan apa yang akan mereka lakukan di Chiang Mai. Lelaki itu sebenarnya sudah tahu jadwal yang cukup padat belakangan ini. Ada banyak persiapan dan acara yang harus ia hadiri. Tetapi apa boleh buat, pekerjaan tetaplah pekerjaan.

"Jadi, berapa hari?" Singto menaikkan kedua alisnya, tidak sabar menunggu celotehan Phi Jane.

"Lima hari," Phi Jane menyahut akhirnya.

"Full schedule?"

Phi Jane mengangguk.

"Setelah itu kembali ke Bangkok?"

"Benar sekali, Singto pintar."

"Esoknya di Bangkok masih ada jadwal, Phi?"

"Singto, kau ini mau terus-terusan bertanya atau mau ketinggalan pesawat?"

Singto berdecak sembari menatap sinis. Ia kemudian pergi menuju kamarnya.

Sekarang ia mulai kebingungan harus mulai packing dari mana.

***

"Phi Jane khrap. Tidak bisakah kita extend di Chiang Mai beberapa hari?" tanya Singto ketika mereka sudah menemukan tempat duduknya di dalam pesawat.

Phi Jane menggeleng, "Ada banyak yang harus dilakukan besoknya. Kamu tidak ingat harus mengulang vlog yang kemarin error ketika tahap edit?"

"Memang tidak bisa diundur di minggu depannya?"

"Lebih cepat lebih baik kan?"

"Ayolah, Phi. Tidak sulit kan untuk mengganti jadwal penerbangan dua hari setelahnya. Mengenai vlog, aku pastikan bisa one-take."

White || Singto x Krist [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang