5. [Last]

2.3K 257 115
                                    

Orphic [Kim Taehyung]
Chapter 5

'Pejaman mata'
.

.

.

"Sekali lagi kesedihan kembali menang, merenggut tawa ceria yang dirasa terlalu singkat dan meninggalkan raut wajah asing yang menyakitkan."


"Jelaskan padaku kenapa aku harus pergi! Katakan padaku, Shin Taehyung!" Taehyung menatap Seokjin dengan tatapan tajamnya.  Jimin pun hanya bisa mengusap wajahnya kasar kala melihat Seokjin yang mengamuk sepulangnya mereka dari Lilly Flowy Park, lima menit yang lalu.

"Karena kau memang tidak harus ada disini! Hyung ini bukan tempatmu!" Ujar Taehyung lantang. Seokjin memukul sofa tempat ia duduk berkali-kali lalu bangkit berdiri, ia menarik Taehyung lalu menatap adiknya lekat.

"Katakan alasan kau tidak bisa ikut pulang deganku! Kau kira aku tidak bisa menjelaskan pada eomma?! Kau kira aku akan membuatmu dimarahi oleh Eomma begitu saja?!" Seokjin menatap Taehyung tajam, rasa-rasanya ia bisa meledak disini kapan saja.

"Alasannya? Karena ini rumahku! Rumahmu bukan disini, hyung! Pulang." Seokjin menggeleng kuat. Ia berlari kedalam kamar Taehyung lalu menutup pintu kuat-kuat dari dalam lalu menguncinya.

Ia tidak ingin pulang, camkan itu. Sampai kapan pun ia tidak akan pernah meninggalkan Taehyung disini seorang diri.

Taehyung dan Jimin yang sejak tadi terdiam pun berjalan ke arah pintu kamar yang terkunci rapat. Jimin menatap Taehyung lalu mengelus pipi Taehyung dengan lembut, ia mengusap air mata anak itu lalu tersenyum, ia menatap pintu putih itu dengan lekat.

"Hyung, ini Jimin." Ujarnya.

Seokjin yang ada didalam sana menendang semua bantal yang ada diatas tempat tidur itu. Ia memukul dinding bercat putih itu kuat-kuat sembari berteriak;

"Aku tidak akan mendengarkan siapapun! Kalian bilang aku tidak bisa tetap disini, bahkan ini belum satu minggu! Kenapa?! Kenapa aku harus pulang saat adikku bahkan tinggal disini?!"

Mendengar pekikan itu membuat air mata Jimin dan Taehyung mengalir. Taehyung baru saja ingin berbicara, tapi Jimin buru-buru menghentikannya. Mengatakan pada Taehyung lewat tatapannya jika ini adalah tugasnya untuk meyakinkan Seokjin.

Jimin menghela nafas lalu berujar; "Hyung, ini bukan duniamu."

Detik itu juga suara benda jatuh terhenti. Taehyung pun menatap Jimin lekat, ia seakan menatap Jimin dengan bisikan pelan, 'kau yakin?' Detik itu Jimin mengangguk pelan.

"Jangan bicara omong kosong untuk meyakinkanku pulang, Jimin. Pergi ke rumahmu sekarang!" Pekik Seokjin dari dalam. Jimin tersenyum kecil, mengusap air matanya lalu duduk didepan pintu.

"Kau meragukanku, hyung?" Ujar Jimin. Tak ada suara menyahutinya dari dalam, ia tersenyum kecil.

"Hyung masih tidak ingat padaku? Aku nama pertama yang keluar dari mulutmu saat kau menerima lisensi dokter anak, Shin Jimin."

Didalam sana tubuh seokjin bergetar hebat. Air matanya jatuh, ia tidak salah dengar bukan?

"Aku saudara kembar Shin Taehyung, aku adikmu yang pergi sembilan belas tahun yang lalu karena Tipes." Ujar Jimin. Seokjin membekap mulutnya, memorinya kembali membuka lembaran lama yang masih tersusun rapi dalam benaknya.

"Jimin-ah, hyung berhasil. Hyung janji tidak akan mengecewakan setiap anak, seperti hyung mengecewakan dirimu karena tidak bisa berbuat apa-apa saat kau sakit dulu." Ujarnya tepat saat ia mendapat lisensinya sebagai seorang dokter anak. Jin masih ingat sekali motivasinya untuk menjadi seorang dokter anak adalah Jimin.

Orphic | Kim TaehyungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang