7.

2.2K 267 12
                                    

Hermione membaca dengan tenang di kamarnya. Berjam-jam dia mengelilingi perpustakaan guna mencari buku yang menarik perhatiannya. Setidaknya dia sudah menyelesaikan 5 buku dalam beberapa jam. Dia menutup bukunya ketika sudah mencapai halaman terakhir.

Dia mendesah bosan. Sepanjang musim panas dia habiskan dengan membaca di kamar atau perpustakaan. Lucius dan Narcissa sering berpergian karena memiliki urusan. Dan Draco lebih memilih bermain Quidditch bersama teman-teman Slytherinnya.

Hal lainnya yang membuatnya kesal adalah Harry tidak pernah membalas suratnya! Awalnya dia pikir burung hantunya salah mengirim alamat maka dari itu Harry tidak pernah membalas suratnya. Tapi dia sudah berkali-kali mangirim surat tapi tidak ada balasan dari Harry. Hanya Ron yang membalas suratnya.

Hermione jadi khawatir. Dia tahu bagaimana kehidupan Harry bersama Muggle. Dia bercerita kalau Paman, Bibi, dan Sepupunya sangat tidak menyukainya.

Dia kemudian memanggil Dobby, Peri Rumah Keluarga Malfoy untuk membuatkannya coklat panas.

"Dobby, menurutmu apa yang terjadi pada Harry? Dia tidak membalas surat-suratku," ujar Hermione menghela napas gusar.

Hermione tidak memperhatikan bahwa tubuh Dobby menengang. Pewaris Lestrange itu tiba-tiba tersentak mendengar Dobby yang meminta maaf.

"Saya minta maaf Nona Hermione! Dobby nakal! Dobby pantas dihukum!" peri itu memukul dirinya sendiri.

Hermione seketika menjadi panik. Dia berusaha menjauhkan tangan Dobby dari kepalanya.

"Dobby jangan lakukan itu. Berhenti. Kau menyakiti dirimu."

Tapi Dobby tidak mendengarkan. Dia turus memukul dirinya sendiri.

"DOBBY!" Hermione membentak. "Aku bilang berhenti!" geram Hermione. "Sekarang beritahu aku apa yang terjadi," tuntutnya.

"Dobby minta maaf Nona. Seharusnya Dobby tidak mengatakan ini. Tapi Tuan Harry Potter dalam bahaya. Ada sebuah rencana besar yang akan melibatkannya."

Hermione mengernyitkan alisnya. Dia jelas bingung dengan ucapan Dobby.

"Apa maksudmu? Profesor Dumbledore di Hogwarts. Dia akan melindungi Harry," kata Hermione.

Dobby menggeleng sedih.

"Maaf Nona. Dobby harus pergi."

Dan dengan begitu Dobby ber-Apparate.

Hermione menyipit curiga. Dobby jelas tahu sesuatu. Tapi dari mana? Ada banyak kemungkinan. Salah satunya dia menguping pembicaraan seseorang. Tapi siapa? Dan ada kemungkinannya juga Dobby yang menyabotase surat-suratnya.

Dia tidak bisa memaksa Dobby untuk mengatakan yang sebenarnya atau Dobby akan menghukum dirinya sendiri. Hermione tidak mau itu terjadi.

Hermione akan mencari tahu sendiri.

***

Harry berada di Rumah Weasley setelah Ron, Fred, dan George menjemputnya dengan mobil terbang. Dia juga sempat makan di sana. Sekarang dia dan Keluarga Weasley akan pergi ke Diagon Alley.

"Nah, Harry. Kau duluan, Nak," kata Nyonya Weasley tapi Ron terlebih dahulu menyelanya.

"Tapi Harry belum pernah berpergian pakai serbuk Floo, Bu," ucap Ron.

Harry menatap Ron dengan bingung. "Floo?" ulangnya.

"Kau duluan, Ron, jadi Harry bisa lihat caranya," ujar Nyonya Weasley yang lupa kalau Harry dibesarkan di dunia Muggle.

Ron mengangguk dan mengambil Bubuk Floo, dia masuk ke dalam perapian dan mengucapkan dengan jelas dan lantang.

"Diagon Alley!"

la viéTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang