17.

2.1K 267 48
                                    

Manor itu terlihat besar dari luar. Namun tampak menyeramkan dari dalam.

Di sebuah ruangan, terdapat sebuah meja berukuran panjang yang diisi oleh banyak orang. Pakaian mereka semuanya hitam.

"Seperti yang kalian tahu. Aku mengumpulkan kalian untuk membangun cita-cita kita kembali." Voldemert membuka suaranya. Membuat sejumlah penyihir di sana gemetar.

"Tunjukkan target kita, Severus," desis Voldemort.

Snape kemudian mengeluarkan berkas-berkas yang menampilkan biodata target mereka. Ada 3 berkas di sana.

"Yang pertama ada Harry Potter. Target utama kita. Dia selalu lolos dari kematian. Dia tidak cukup pintar dan gegabah. Semua keahliannya hanya keberuntungan," jelas Snape.

Biodata Harry Potter terbang ke masing-masing Pelahap Maut. Para Pelahap Maut mencibir melihat gambar Bocah-Yang-Bertahan-Hidup.

"Selanjutnya Ronald Weasley. Weasley ke-6-"

"Apakah mereka berkembang biak seperti sapi?" ledek Rowle pada keluarga Weasley yang memiliki banyak anak. Sejumlah Pelahap Maut tertawa.

"Bodoh, ceroboh, kaku, dan mudah emosi. Dia adalah yang paling gampang terbunuh." Snape melanjutkan.

"Dan yang terakhir... Hermione Lestrange."

Para Pelahap Maut tersentak dan melirik ke arah pasangan Lestrange. Mereka bergumam pelan.

Rodolphus memandang foto putrinya tanpa ekspresi. Bellatrix mendecih jijik. Rabastan diam-diam tersenyum melihat wajah keponakannya.

 Rabastan diam-diam tersenyum melihat wajah keponakannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nama : Hermione Esthrella Black-Lestrange

Orang tua : Rodolphus Lestrange, Bellatrix Lestrange née Black

Status darah : Darah Murni

Asrama : Gryffindor

Peringkat : 1 (berturut-turut)

Tidak memperdulikan suasana yang menjadi hening, Snape melanjutkan,

"Penyihir Terpintar di Zamannya, teratas disetiap kelas, otak dibalik Trio Emas."

"Well, dia tetap seorang Pengkhianat Darah bukan?" cemoh Yaxley yang disambut tawa menggelegar.

"Tutup mulutmu, Yaxley. Kau menertawakan tiga keluarga terhormat sekaligus. Bagaimanapun juga status dan derajatnya lebih tinggi darimu," kata Rodolphus tenang yang membuat tawa itu berhenti.

"Vaillancourt, Lestrange, dan Black?" tebak Voldemort dengan seringai.

"Benar Tuanku. Ibuku seorang bangsawan darah murni Prancis."

"Menarik. Putrimu sangat mengesankan Rodolphus. Sayang sekali dia menjadi Pengkhianat Darah."

"Dia membuatku tertarik. Aku menginginkannya," ujar Voldemort. "Apakah kau keberatan Rodolphus?"

la viéTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang