Chapter 8
Devil's Wishper
Cloudy merasakan aneh pada sikap Ryan, baru saja suaminya itu bersikap lembut, tetapi dalam sekejap sikap Ryan menjadi kaku bahkan menjauh dan meninggalkannya sendiri tanpa mengatakan apa pun.
Lima menit kemudian Rain keluar dari ruangan wardobe-nya dan telah berpakaian rapi, ia menghampiri Cloudy yang masih berdiri di tempat semula dan berucap, "Aku akan memberitahu Bride untuk mengurus semua keperluanmu di sini."
Amarah Cloudy yang tadinya telah meredup berganti perasaan iba seketika muncul kembali. "Kita belum selesai bicara."
Rain mengerutkan alisnya. "Maksudmu?"
"Aku belum sepakat untuk tinggal di sini."
"Kau akan tinggal di sini."
"Kau tidak bisa mengambil keputusan tanpa bertanya padaku," ucap Cloudy dengan nada sedikit meninggi.
Rain tidak perlu bertanya pada Cloudy, tidak kepada siapa pun. Ia adalah pendiri dan pemilik tunggal ILP Scurity, ia pria cerdas dan kaya yang tidak memerlukan pendapat siapa pun di dunia ini untuk mengambil keputusan apa lagi dengan lawan bicara yang berbicara dengan nada tinggi.
Beraninya Cloudy berbicara dengan nada seperti itu, batin Rain sangat geram.
"Kita akan tinggal di sini, untuk sementara." Sementara sampai kau melahirkan anakmu. Rain menyeringai licik di dalam benaknya dan berdehem. "Sampai aku selesai menangani pekerjaan yang ditinggalkan Rain."
Cloudy menghela napas karena kesal. "Terserah kau saja! Tapi, aku tidak mau tinggal di sini."
Memang terserah Rain, tapi kalimat terakhir Cloudy membuat Rain geram. "Aku suamimu, aku berhak mengaturmu dan kau akan tinggal di sini," ucapnya dengan nada sangat datar dan nyaris dingin.
Cloudy mengerjapkan matanya, ia sama sekali tidak menyangka jika ucapan itu meluncur dari bibir pria di depannya. "Babe? Kau sadar apa yang kau ucapkan?" tanya Cloudy dan matanya mendadak berkaca-kaca.
Sialan!
Rain mengutuk dirinya yang lepas kendali dan apa-apaan itu? Mata Cloudy yang berwarna cokelat dan bulat itu telah berkaca-kaca dan air mata tergelincir dengan cepat di pipinya yang berisi.
Ya. Air mata wanita adalah senjata paling mematikan untuk membunuh pria dan Rain mengakui jika Cloudy pemain sandiwara yang baik dan wanita itu berhak mendapatkan piala Oscar!
Wanita adalah makhluk penuh sandiwara dan Rain enggan terlibat di dalamnya.
Sialan! Rain kembali mengumpat di benaknya, ia ingin menjauh dari ruangan yang seakan berudara sangat pekat. Tetapi, mengingat anak dalam kandungan Cloudy, ia harus menekan ego yang bercokol di dalam benaknya.
"Ágape Mou...." Rain mendekati Cloudy. "Maaf, kata-kataku tadi." Rain merasa mual harus merendahkan suaranya untuk wanita.
Pasti itu yang diinginkan Cloudy, wanita penuh trik itu ingin dibujuk. Wanita itu pasti ingin dipeluk dan dibisiki kalimat-kalimat rayuan.
Memikirkan itu semakin membuat Rain jijik hingga bergidik.
Rain berdehem dan meletakkan tangannya di atas kepala Cloudy. "Sayang, aku sedang tidak baik-baik saja. Terlalu banyak yang kuhadapi akhir-akhir ini dan terlalu mendadak."
Cloudy kembali luluh mengingat kepergian Rain yang terlalu mendadak dan meninggalkan suaminya sendiri. Pastinya tidak mudah kehilangan saudara kembar dan satu-satunya keluarganya di dunia ini yang tersisa.
![](https://img.wattpad.com/cover/272236177-288-k450125.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
90 Days with Devil
Romance⚠⚠⚠ Adult Romance (21+) Bijaklah sebelum membaca tulisan ini, sesuaikan usia kalian. "Kau pikir semua orang bisa kau beli dengan uangmu seperti pelacurmu? Kau salah, Rain. Aku tidak akan kalah darimu. Aku akan mempertahankan apa yang seharusnya men...