2. Independent Woman

1.7K 255 30
                                    

✔️ RATE✔️ KOMENTAR✔SHARE️✔️ SELAMAT MEMBACA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

✔️ RATE
✔️ KOMENTAR
SHARE
️✔️ SELAMAT MEMBACA

✔️ RATE✔️ KOMENTAR✔SHARE️✔️ SELAMAT MEMBACA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chapter 2

Independent Woman

Lower Manhattan, New York.

Rasanya malam menjadi sangat panjang dan sedikit pun Cloudy tidak bisa berkonsentrasi pada pekerjaannya karena memikirkan suaminya yang sedang berduka karena kehilangan saudara kembarnya.

Rain di matanya adalah pria yang lumayan ramah meski tidak banyak bicara, nyaris seperti Ryan.

Cloudy tidak terlalu mengenal Rain karena ia hanya pernah berjumpa dua kali dengan saudara kembar suaminya. Pertama saat Ryan mengenalkannya pada Rain dan kedua kalinya adalah saat pernikahannya dan sayangnya ketiga kalinya justru harus bertemu saudara iparnya di saat pemakaman pria itu.

"Kau sepertinya tidak dalam konsentrasi yang baik, Cloud," ucap Axel Sheriidan, seorang ahli forensik lain di tempat Cloudy bekerja.

"Hari yang buruk," desah Cloudy seraya mengelus perutnya yang membuncit dan menyeret kursi kerjanya.

Ia baru saja kembali dari tempat terjadinya pembunuhan sadis yang dilakukan dengan sangat rapi karena pelaku sama sekali tidak meninggalkan jejak kejahatan. Pelaku itu pasti sedang bersembunyi dengan aman, setidaknya untuk beberapa hari atau beberapa jam.

"Sesuatu terjadi?" Pria tampan pemilik mata biru gelap itu menyeret bangku hingga berada di dekat meja kerja Cloudy kemudian duduk.

"Saudara laki-laki suamiku meninggal, baru saja." Ia mendapatkan kabar buruk dari suaminya saat dalam perjalanan kembali menuju kantor polisi.

"Aku turut berduka," ucap Axel tampak menunjukkan rasa prihatin. "Aku bisa memintakan izin kepada atasan untukmu jika kau harus berada di rumah duka sekarang."

Axel dan Cloudy telah menjadi rekan kerja selama dua tahun di kantor polisi, pria itu selalu bersikap sopan padanya juga selalu membantu kesulitan-kesulitan Cloudy. Axel sangat baik hingga terkadang Cloudy merasa sungkan karena kebaikan Axel.

90 Days with Devil Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang