Bab 26: Ferdian.

38 28 99
                                    

__________________
Bab 26: Ferdian.
__________________

Ferdian berjalan mengikuti Afron—adik ratu Afrin yang memaksakan diri untuk ikut menemaninya mencari aura sihir di baju Felix.

"Perasaanku semakin tidak enak, apakah kamu bisa menuntunku melewati jalan tercepat?" tanya Ferdian kepada Afron.

"Baiklah akan aku coba," Afron terbang tinggi dan menghirup sihir kaum Dryad milik kakaknya.

"Kita bisa terbang untuk melewati sungai," ujar Afron kepada Ferdian.

Ferdian pun bingung, pasalnya ia tidak bisa menggunakan sihirnya secara maksimal.

"Aku akan mengangkat kamu terbang," ucap Afron dengan serius.

Walaupun susah payah, hingga berkeringat. Afron berhasil membawa Ferdian terbang dengan kekuatan sihirnya.

"Aku tidak menyangka kekuatan sihirmu sebesar ini," Ferdian terbang dibantu Afron.

"Ini kekuatan kakakku—Ratu Afrin," Afron yakin, kakaknya memberikan energi Pohon Oak utama kepada pohon Oak miliknya, hingga kekuatannya semakin kuat.

"Afrin melakukan itu?" Ferdian tidak percaya dengan apa yang diucapkan Afron.

Afron pun menjawab, "Dia mencintai kamu,"

Ferdian terdiam, otaknya tidak bisa mencerna kata-kata itu dengan baik.

"Di-dia mencintaiku sejak kapan?"

Ferdian menunggu bibir Afron terbuka dan mengeluarkan suara, sayangnya ia tidak berniat menjawab pertanyaan Ferdian.

"Lihat, disana. Ada bekas perapian, mungkin Felix dan Fano melewatinya."

Ferdian melihat ke arah yang ditunjukkan Afron. Lalu di pertengahan jalan berikutnya, tubuh Afron dihempaskan oleh troll besar yang tempo hari menghadang Felix dan Fano.

"KAMU MEMBAWA MANUSIA!" Teriak troll itu dengan suara besar dan mengerikan.

Afron bersiap mengambil ancang-ancang untuk berkelahi dengan troll yang ukuran tubuhnya berlipat-lipat dari tubuh kecil dan sayap tipisnya.

"Saat aku bilang lari, kamu harus lari sekuat tenaga dan ikuti arah jalur setapak ini," bisik Afron ditelinga Ferdian.

Ferdian menganggukkan kepala dan bersiap untuk kabur. Namun, hal tak terduga terjadi kepada Afron dan Ferdian. Troll besar itu duduk, hingga membuat guncangan besar di tanah.

Goyangannya seperti gempa bumi. Hingga, Ferdian dan Afron sedikit oleng. Troll itu menangis dengan suara terisak-isak. Lalu ia mengeluarkan mahluk sekecil semut dari saku bajunya yang terbuat dari daun.

"Apa kamu bisa merubahnya? seorang manusia dan elf merubahnya menjadi kecil. Aku tidak bisa bermain dengannya."

Ferdian dan Afron saling memandang satu sama lain, mereka dibuat heran dengan tingkah laku troll besar itu. Tapi, lebih mengherankan lagi adalah troll itu menunjukkan troll lain yang berukuran mini.

"Kami tidak bisa merubahnya," Afron langsung menjawab.

"Tidak-tidak, kami bisa merubahnya," Ferdian menyela ucapan Afron.

"Kamu gila berbicara seperti itu? kamu tidak memiliki kekuatan sihir," Afron tidak habis pikir dengan Ferdian yang langsung menyela ucapannya.

Ferdian tersenyum tipis lalu berkata, "Lihat saja nanti, kamu akan mengetahui kekuatan sihir yang aku miliki."

Ferdian meminta troll besar itu menurunkan troll yang berukuran kecil seperti semut itu ke tangan Ferdian. Lalu, Ferdian mengeluarkan sihir keunguan dari telapak tangannya, setelah itu dia menurunkan troll kecil di tanah.

Felix And The FairyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang