Epilogue

345 22 3
                                    






Lupa anjir, kalo ada prologue pasti ada epilogue😩

















Semua tak lagi sama.


Semua tak lagi seperti biasanya.

Semua tak lagi bisa kembali.






Jungkook—sibuk berputar putar dengan kursi nya, kepalanya mendongak keatas sudah mulai merasakan pening.



"H-halo tuan?"




"Oh ya maaf aku mengabaikanmu, apa yg ingin kau sampaikan?" Jungkook meminum minuman kaleng di sampingnya.



"Tuan Jeon ingin menemui anda."



Bertemu?




"Niat apa itu? Sampai dia mau menemuiku.." gumam Jungkook heran, tapi dia memilih berpikir positif dan menerima pertemuan yg sudah di tentukan.









.
.
.



"Ada hal apa Appa ingin menemuiku?" ucap Jungkook terdengar dingin, Jungyeon menggeleng kepalanya sembari tertawa.

"Kau masih sama, nak. Selalu dingin ketika bertemu denganku." ungkap Jungyeon, menatap Jungkook yg sekarang terlihat masih berduka padahal sudah mau satu tahun ini.

"Jadi apa tujuanmu datang menemuiku?"

"Tak ingin menanyai Eomma mu?"

"Aku bisa menemuinya lagi nanti," sarkas Jungkook.



Eomma saja sudah tak menunggu kehadirannya setiap kali dia datang berkunjung.






Jungyeon mengangguk.

"Sudahlah katakan saja hal apa membuat kau datang kemari?" lanjut Jungkook merasa kepo.

"Bantu kelola perusahaanku, aku sudah terlalu tua untuk mengurusnya."

"Maksudmu? Aku juga punya perusahaan yg sedang kuurus—"

"Maka dari itu menikahlah lagi! Agar kita punya penerus Jeon."


Jungkook memalingkan wajahnya, tidak tertarik sama sekali.

"Jangan mengatakan yg tidak tidak," balas Jungkook.

"Aku sedang tidak bergurau, nak. Menikahlah lagi. Apa kau mau perusahaan mu berhenti sampai di kau saja? Siapa yg akan menggantikanmu? Kau saja tak memiliki keluarga," Jungyeon meminum kopinya sedikit demi sedikit.






Hanya ingin dia






"Belajarlah untuk melupakannya, dia tak akan datang lagi kehidupanmu, dia sudah jauh lebih bahagia. Kau kapan bahagianya?" sindir Jungyeon.


"Kau tak tau apapun!"

"Aku selama ini mengawasimu."





Selama ini aku di awasi?!




"Aku bukan bocah lagi yg harus kau awasi."

Jungkook terkejut, bagaimana bisa Jungyeon mengawasinya tanpa sepengetahuannya sama sekali.

"Well, kau saja yg tidak cermat melihat lingkunganmu."




Benar




"Apa kau mau aku menjodohkanmu lagi seperti sebelumnya?" tawar Jungyeon mengingat dia masih punya teman yg memiliki putri yg sangat cantik.




"Apa? Hh, aku tak akan menikah!"

"Hei, aku butuh penerus Jeon! Aku tak mau jika hanya berhenti pada mu saja, bocah nakal!"

"Kau selalu mengatur ku." Jungkook tertawa kecil.

"Menikahlah.. Aku akan mencarikanmu gadis yg baik."




Tapi aku maunya dia!





Jungkook tak ingin munafik, ia masih menginginkan dia, masih ingin menunggu kehadiran dia meskipun itu tidak mungkin.



"Bagaimana? Jika kau menolak bagaimana—"

"Ya iya, baiklah. Jodohkan saja lagi aku." putusnya lebih cepat, Jungkook menghembus napasnya berusaha tenang.

Jungyeon tersenyum lebar.

"Haha, sudah kuduga kau akan menerimanya. Tunggu kabar dariku lagi, kali ini jangan menolak." peringatan Jungyeon serius, sebelumnya Jungkook menentang perjodohan.

"Iya iya, cerewet."












Drt.. Drt..




Jungkook merogoh jas nya dan menempelkan ponselnya ke telinga.


"Ada apa?"






...



Tubuh Jungkook serasa membeku, nafasnya memburu cepat. Sungguh ia seperti orang ketakutan sekarang setelah mendengar telfon.


Jungyeon menatap Jungkook heran, ada apa dengan anak ini?


"Dapat telfon dari siapa kau? Kenapa—"

"Taehyung—"

Jungyeon mengangkat alisnya bingung, pemuda ini berbicara dengan nada bergetar.


"Apa? Taehyung kan sudah dihukum mati—"

"Taehyung meloloskan diri! Dia berkeliaran di kota ini, dan berhasil membunuh salah satu penjaga di rumahku."












End




Maaf banget kalo diawal FF ini rada ga nyambung, karna aku nulisnya baru pertama kali jadi rada berantakan.

Dan aku gamau revisi😅

Gapapa, kenang kenangan aja.

Segini aja dari aku, cek story baru ku juga ya!

Paipai!
-20/7/21

DEVIL MY HUSBAND ; END✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang