"Friendship is what gets you through the bad times and helps you enjoy the good times."
~ZRN~
Jakarta Pukul 22.00
Malam ini begitu dingin, langit sedang enggan menampilkan penghiasnya. Dibelah manapun tidak ada bintang . Bulanpun sama , sedang asik bersembunyi di balik kelabu malam. Langit gelap kemerahan , sesekali kilat menerangkan langit dengan sekelebat cahaya disusul suara gemuruh. Ditambah angin yang berhembus kencang. Tinggal menunggu saja langit menumpahkan bebannya.
Disaat seperti ini, Seseorang lelaki yang memakai jaket berwarna hitam berlambang serigala didada kiri, bertuliskan ALEXI di pundaknya. Zahran Putra Adelard, yang biasa dipanggi Aran. Ketua Geng motor ALEXI ini melaju motor sport hitamnya dengan cukup kencang menembus dinginnya malam. Ia membuka kaca helm fullface yang kini menampakkan wajah tampannya.
Ukuran tampan bagi tiap orang itu memang berbeda ya, kawand. Jadi sebenarnya ketampanan itu cukup realtif juga. Menjadi tampan bukan hanya memiliki wajah yang sempurna tetapi lebih tentang tubuh, penampilan dan daya tariknya.
Namun sudah banyak orang yang mengakui ketampanan dari seorang Zahran Putra Adelard ini dengan kulit putih,mulus mata yang kecil dan bibir tipis mirip seperti Oppa oppa Korea. Tatapan yang tajamnya namun menghangatkan dan seyum manisnya ini bisa membuat para kaum wanita terpesona.
Aran memelankan motornya ketika melewati gafura bertuliskan "GRANDARIA". Ya sekarang Ia sudah berada di perkarangan komplek perumahan yang sedari tadi Ia lewati hanya tampak rumah mewah,besar dan megah disana. Ia menghentikan Motornya didepan pagar salah satu rumah mewah itu.
" Mang!" panggilnya
" Eh den, cari neng Gelis ya?" ucap securty itu
" iya udah tidur mang?" tanya Aran
" sepertinya belum Den, itu lampu kamarnya masih nyala. Eh Masuk Den sebentar ya saya panggil dulu" ucap securty itu membukakan pagar menyuruh Aran masuk lalu pergi memanggil tuan rumah.
" iya mang makasih ya" ucap Aran. Ia berjalan ke halaman rumah mewah itu dan duduk di kursi taman menunggu tuan rumah.
ting!
Terdengar suara pesan masuk dari hanphone yang ada di saku celananya. Ia mengambil Hanphone itu dan membaca pesan .
"adik kamu lusa balik ke Indo, jemput dia" pesan yang tertera.
kemudian Ia langsung membalas pesan itu "okeh pah" setelah membalas pesan, ia memasuki lagi hanphonenya ke saku celana. Tak lama kemudian seseorang berjalan mendekatinya.
" Aran?" panggil seorang gadis yang berjalan mendekatinya lalu duduk di samping laki laki itu.
Aran tersenyum pada gadis di sampingnya. "Aran, kamu tawuran lagi ya?" tanya gadis itu panik saat melihat muka Aran yang lebam dan ada luka kecil disudut bibirnya.
Aran terkekeh menanggapi pertanyaan gadis itu " nggak kok Fio, tadi aku ikut balapan motor, aku menang, terus lawannya nggak terima dan mukul aku" jelas Aran tanpa melunturkan senyumannya.
"Ya ampun Aran, ayok masuk biar aku obatin lukanya" Fiony beranjak dari duduknya
" aku nggak kenapa napa kok Fio, ini cuma lebam dan luka kecil doang, besok juga hilang" ucap Aran meyakinkan gadis itu. Namun gadis itu tetap kekeh untuk mengobatinya.
" Nggak Aran, ini harus diobatin, tunggu sebentar" ucap gadis itu lalu berlari kecil masuk kedalam rumah
Aran menghelah nafas dan menggeleng kepalanya. Gadis yang berperan sebagai sahabat kecilnya itu emng tidak bisa dibantah. Dan Aran selalu saja menuruti perkataannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZAHRAN
Teen Fiction"Aku hanya lelaki pengecut yang tak berani menggapai namun lebih takut akan kehilangan." Zahran Putra Adelard "Sampai kapan kita terus bersembunyi dibali kata persahabatan?" Fiony Alveria "Kadang hidup itu butuh kebohongan, untuk menutupi segala luk...