"Doing what you love is freedom. And liking what you do is happiness."
~AZZ~
"drttttt drtt drtt..."
Terdengar suara deringan telpon yang sangat nyaring masuk kedalam telinga seorang anak laki-laki yang sekarang sedang tidur di atas king kasurnya.
Dengan mata yang masih terpejam Ia meraba narkas di samping kasurnya untuk menghentikan suara berisik itu .
Setelah berhasil mendapatkannya, Ia melempar Hanphone itu ke shofa depan kasurnya. lalu ia kembali tidur dengan menarik selimut tebalnya sampai menutupi kepala.
10 menit kemudian deringan itu tendengar lagi, namun anak laki-laki itu tak merespon dan masih asik memejamkan mata diatas king kasurnya yang begitu nyaman.
ceklek! brak!
beberapa saat suara telpon itu berhenti, terdengar pula suara pintu yang dibuka dengan cukup kasar oleh seorang wanita.
" Ajijik! wake up !" ucap seorang wanita itu sambil menarik selimut yang menutupi kepala seorang anak laki-laki tadi.
Anak laki-laki itu menggeliat, perlahan membuka matanya. "ck! why?" tanya anak itu dengan suara khas orang baru bangun tidur.
" gue ada kabar gembira buat lu Zee!" ucap wanita itu dengan wajah yang sumringah
" apa Kak Dey??" jawabnya malas
" lu, diizinin papa buat ikut gue balik ke indo!" ucap wanita itu semangat.
"seriously?" tanya anak itu membulatkan matanya tak percaya
" yes zee, gue serius, semalem gue udah bicara sama papa"
" thank you sister! Lu emang paling bisa diandelin" ucap anak itu lompat dari kasurnya dan memeluk wanita yang selama ini selalu membantunya.
"anytime zee!, but papa bilang harus ada syaratnya"
"syarat?"tanya anak itu mengerutkan alisnya bingung kemudian melepaskan pelukannya.
"Iyalah, emangnya Lu bisa diizinin balik dengan semudah itu? ooo tentu saja tidak" Ucap wanita itu dan mencubit gemas pipi lelaki didepannya ini. Lelaki itu mengerutkan keningnya dan memajukan bibir bawahnya mirip seperti anak kecil yang sedang ngambek. Sungguh Ia sangat menggemaskan.
"Emang syaratnya apa?"Ucapnya penasaran
"Ya mana gue tau, Tanya sendirilah sama Papa"
laki-laki ituhanya menghelah nafasnya. Sebenarnya Ia agak takut dengan Papahnya itu, walau terkadang lembut namun Ia sangat tegas dan disiplin.
"Harus semngat dong, kan mau balik ni ke Indo, nanti sampe indo gue traktir Bobanya mbak Sisca khol deh"
Anak laki-laki itu kini kembali tersenyum mendengar ucapan dari kakaknya itu.
" siap bos!" jawabnya semngat dan hormat seperti anak buah yang baru mendapat printah dari bosnya.
"Ya udeh, Cepetan mandi siap-siap deh lu, gue tunggu dibawah ye"
"Iya kak" jawabnya mengangguk patuh
Anak laki-laki itu adalah Azizi Putra Adelard yang biasa dipanggil Zee adik dari Zahran Putra Adelard.
Mereka anak dari keluarga kaya raya, dan cucu dari seorang Mafia. Ayahnya bernama Gracio Ardero Baraq yang kini merupakan Seorang pebisnis sukses. Perusahaan bisnisnya ada dimana mana , baik di dalam negeri maupun di luar.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZAHRAN
Teen Fiction"Aku hanya lelaki pengecut yang tak berani menggapai namun lebih takut akan kehilangan." Zahran Putra Adelard "Sampai kapan kita terus bersembunyi dibali kata persahabatan?" Fiony Alveria "Kadang hidup itu butuh kebohongan, untuk menutupi segala luk...