‘’dimana Jaehyun? ..’’tanya tn Jung
‘’ah, Jaehyun sudah pergi ..’’jawab Jiho. Menikmati sarapan pagi bersama ayah, ibu mertua dan tentu dirinya tampa ada sang suami yang akan menemaninya.
‘’pergi kemana? Bukankah masa cuti masih berjalan? Dan tentu, pengantin baru tidak akan pergi kemana-mana sayang ..’’gumam ny Jung. Tersenyum kepada Jiho yang hanya diam dengan menerima pernyataan dari ny Jung. Tidak ada senyuman seperti hal yang biasa terjadi saat sarapan pagi terjadi. Kini Jiho hanya sibuk mengaduk-ngaduk makanannya.
‘’Jiho, apakah kau baik-baik saja? ..’’tanya tn Jung pada putrinya.
‘’tidak apa ..’’
‘’eomma akan memberikan teguran pada anak itu! bagaimana bisa ia pergi meninggalkanmu? Dan liat? Membiarkan istri sendiri itu tidak baik ..’’gumam ny Jung. Menyuap satu sendok nasi goreng yang menjadi menu untuk sarapan ini. masih saja tersenyum dengan menantunya yang terliat murung.
Masih sangat cenggung atau apa, tetapi ny Jung bisa memakluminya. Bukankah mereka menikah atas dasar perjodohan? Pasti, jadi inilah yang membuat menantunya menjadi malu dengan suasana baru saat ini.
******
Jeju..
‘’kau datang Cha Eunwoo...’’seru Jaehyun. Berjabar tangan kepada Eunwoo yang menjadi patner perusahan.
‘’ya. itu pasti. Kami akan datang sesuai perjanjian bukan? ..’’ujar Eunwoo.‘’baiklah. Rosè, tolong kau periksa berkas-berkas tn Cha! ..’’perintah Jaehyun. Rosè maju menghampiri Eunwoo, yang sedari tadi terus menatapnya.
‘’jangan terlalu lelah ..’’seru Eunwoo yang tersenyum manis kearah Rosè, lalu pria itu sibuk dengan memandang semua berkas-berkas milik perusahan Jaehyun. Sedangkan Lisa dan Jaehyun terheran mendengar pernyataan dari rekan kerja sekaligus sahabat bosnya itu. Jaehyun Menoleh menatap sekretarisnya yang masih setia memamerkan senyum manisnya.
‘’ka-kalian telah mengenal? ..’’tanya Jaehyun. Eunwoo hanya tersenyum.
‘’itulah Jung Jaehyun, pria yang tidak memikirkan apa-apa tentang keadaan sekretarisnya. liat itu! dengan mata ini menatap sekilas, aku telah mengetahui bahwa saat ini Rosè sedang dalam keadaan yang tidak baik ..’’ canda Eunwoo. Jaehyun terdiam. Dengan mata yang menatap tajam Rosè saat ini. Jaehyun akui wanita itu memamg terlihat pucat. Sebenarnya Jaehyun sedikit kesal dengan candaan Eunwoo. Pria itu selalu pintar memanfaatkan keadaan, terutama untuk mencari perhatian wanita.
‘’kau sakit? ..’’tanya Jaehyun. Rosè menatap Jaehyun. Ia tidak akan mengakui bahwa ia memang sedang tidak baik. namun ketidak baikan ia saat ini bukan berati ia sakit. Hanya saja karna bawaan kehamilan semua itu terjadi saat ini.
‘’ti- tidak pak ..’’jawab Rosè cepat.‘’pergilah duduk! Kau bisa memperiksa semua berkas-berkas itu disana tampa harus berdiri yang semakin membuat wajah itu kembali pucat ..’’perintah Eunwoo. Ya! Memang mereka saat ini berada dilokasi pembangunan hotel. Jaehyun tidak suka dengan sikap sok perhatian Eunwoo. Ia menatap tajam Rosè saat ini. pandai sekali sekretarisnya itu merayu rekan kerjanya bukan?.
‘’baiklah tn Cha..’’ujar Rosè. Sejujurnya ia tidak sanggup berdiri lebih lama lagi, ditambah lagi dengan heels yg Rosè kenakan. Membuat perutnya terasa sedikit kram. Rosè bersiap untuk beranjak pergi dari sana. Namun sebuah tangan malah sukses menghentikan semua apa yang akan ia lakukan. Menoleh menatap seorang yang telah menahan pergerakannya yan tadinya akan pergi menuju sofa yang terltak di ujung sana. Tapi...‘’tetaplah berada disini, Rosèanne Park! ..’’perintah Jaehyun yang sesaat mampu membuat Eunwoo dan Rosè saling berpandangan satu sama lain dengan sikap Jaehyun yang terliat aneh bagi tiga orang ini.
Apa jangan-jangan Jaehyun tidak suka jika Eumwoo lebih memperhatian Rosè ketimbang memperhatikan bisnis yang sedang mereka jalankan, pikir Rosè.
Tidak bisa dimengerti.~
Jam empat sore. Mereka memutuskan untuk kembali kepenginapan dan beristirahat. Lisa menoleh kepojok lift, melihat Rosè yang menyandarkan tubuhnya sambil terus memegangi perutnya.
"Rosè lo ga apa-apa ?..." tanya Lisa kawatir. Pertanyaan Lisa mampu membuat Jaehyun menoleh kearah Rosè. Wanita itu terlihat pucat pasi. Jaehyun sedikit merasa bersalah dengan kejadian tadi. Rosè menuruti perintahnya dan tidak duduk sama sekali.
"Gu- gue ga apa-apa ko..." jawab Rosè, yang memaksakan senyum diwajahnya.
Bruukkk
"akhhh..." ringis Rosè saat kakinya tidak bisa menopang tubuhnya lagi. Membuat kedua orang itu menileh kearah Rosè yang sudah terjatuh. Jaehyun dengan sigap menghampiri wanita itu.
"Kau tidak apa-apa ?.." tanya Jaehyun, membantu wanita itu berdiri.
"ROSÈ, KAKI LO BERDARAH..." pekik Lisa panik. Rosè dan Jaehyun kaget dengan teriakan Lisa-pun seketika menoleh kebawah. Dan benar saja kaki Rosè telah berlumuran darah, bahkan sampai menetes kelantai.
"Lisa, cepat telpon ambulan.." printah Jaehyun. Rosè yang shok melihat banyak darahpun perlahan kehilangan kesadarannya. Terakhir yang ia dengar hanya perkataan Jaehyun.
"Rosè, bangun..."
******
KAMU SEDANG MEMBACA
Four hearts, One love [Jaerosè]
FanfictionTidak pernah menyangka. Niat yang baik, menolong seorang pria yang wanita itu ketahui adalah atasannya dimana ia berkerja. . Semua terjadi begitu cepat. Tidak bisa menghindar jika tenaga pria itu memang lebih kuat dibandingkan dirinya. . Penyatuan i...