Keheningan begitu membalut perjalanan pulang mereka. Tanpa ada yang berniat untuk memulai percakapan. Ya! Mereka baru saja menemui klien. Rosè hanya sibuk memandang keluar jendela dalam diam. Jaehyun sendiri sibuk menatap lurus jalan di depan.
Krruukkkkk....
Sebuah suara yang berhasil mengalihkan pandangan Jaehyun. Mata tajamnya menatap Rosè yang tertunduk malu. Mengapa cacingnya protes di saat yang tidak tepat? Gerutu Rosè.
Rosè menengok ke arah Jaehyun "Maaf pak..."
"Kita cari makan dulu.." Ucap Jaehyun.
"Tidak perlu.."
"Saya tahu tempat makan enak dan nyaman. Kita cari makan dulu.." Ucap Jaehyun tidak menghiraukan penolakan perempuan disebelahnya.
"Saya bilang tidak perlu pak, lagi pula ini sudah lewat jam makan kantor" balas Rosè kekeh.Jaehyun menoleh kearah Rosè sekilas, "jangan keras kepala, sekarang kau tidak hanya makan untuk dirimu sendiri,, kau harus ingat itu" Rosè hanya diam. Perkataan Jaehyun entah kenapa membuat hatinya senang, Rosè merasa diperhatikan.
~
Mereka masuk ke dalam sebuah kafe dan memilih meja yang ada di dekat dinding kaca, yang mengarah langsung pada halaman luar.
Seorang pelayan muda yang sangat cantik menghampiri mereka dan menyapa ramah. Dia memberikan buku menu pada Jaehyun dan juga Rosè.
"Kau ingin pesan apa?" tanya Jaehyun sambil menelusuri jajaran nama-nama dalam daftar menu.
"Saya pesan pasta dan cannoli cream pie, minumnya air putih saja.." Pelayan mulai mencatat pesanan Rosè.
Jaehyun menatap Rosè, "Hanya itu, kau tidak ingin memesan yang lain lagi?"
Rosè menggeleng pelan, "Tidak pak, itu sudah cukup. Saya akan merasa mual jika terlalu banyak makan," jelasnya.
"Baiklah..."
"Saya pesan ice americano saja.." pesan Jaehyun pada pelayan yang langsung mencatatnya.
"Ada lagi?" Tanya pelayan itu.
"Tidak. Itu saja.."
"Baik, pesanan anda akan segera datang." lantas, pelayan itu pergi dengan sopan.
"Bapak tidak makan?" tanya Rosè menatap Jaehyun. Ia mencoba biasa saja, walaupun Rosè merasa tidak nyaman berduaan dengan bosnya itu.
"Tidak. Saya masih kenyang."
Rosè hanya bergumam dan kembali menatap keluar jendela. Matanya menelusuri hiruk piruk di depan sana. Tidak ada obrolan lagi diantara mereka, Jaehyun sibuk dengan ponselnya dan Rosè sibuk dengan pikirannya sendiri. Hingga makanan datang.
~
Rosè sudah menghabiskan pastanya, raut wajahnya berubah setelah mencoba hidangan penutup. Rosè menutup mulutnya, Ia merasa mual dengan kismis yang berada didalam pie itu. Padahal itu salah satu makanan kesukaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Four hearts, One love [Jaerosè]
FanfictionTidak pernah menyangka. Niat yang baik, menolong seorang pria yang wanita itu ketahui adalah atasannya dimana ia berkerja. . Semua terjadi begitu cepat. Tidak bisa menghindar jika tenaga pria itu memang lebih kuat dibandingkan dirinya. . Penyatuan i...