I Just Wanna Know You Better

179 21 4
                                    

Sherin dan Una tiba tepat disaat semuanya telah berkumpul di ruang makan dan menyiapkan alat makan untuk makan malam mereka kali ini. Suasana cukup hening dan hikmat saat itu tanpa adanya obrolan apapun, hingga saat Hanabi kembali melakukan hal yang membuat mereka terheran-heran.

Hanabi mengambil dua porsi Mala Xiang Guo miliknya dan milik Diandra kemudian menuangkan porsi Diandra terlebih dahulu ke dalam piring dan memberikannya kepada gadis itu. Entah sadar atau tidak, Hanabi melakukan itu tepat di depan semua housematesnya termasuk Diandra yang sangat bingung harus bertindak seperti apa. Bahkan saat Ia hendak menyantap makanannya, Hanabi yang melihat Diandra kesulitan mengambil sendok dan sumpit memilih untuk menghentikan makannya dan membantu Diandra mengambil sumpit dan sendok yang jaraknya cukup dekat dari duduknya. Hal ini jelas membuat mereka semua yang melihat tingkah Hanabi tersebut semakin bertanya-tanya.

"Lo sama Diandra pacaran ya, Bi?"

Yura dengan ceplas-ceplosnya itu bertanya dengan begitu jelas tanpa basa-basi terlebih dahulu sehingga membuat Hanabi dan Diandra sama-sama tersedak.

"Hah, pertanyaan macam apa itu??" Hanabi menatap kesal ke arah Yura dan justru balik bertanya kepadanya.

"Abisan lo aneh banget ke Diandra. Mana pernah sih Hanabi peduli sama orang lain, bahkan ke gue dan Una yang junior lo dan udah kenal lo saat masih kuliah aja lo gapernah seperhatian itu."

"Lo haus perhatian apa gimana sih, Yur? Mau banget di perhatiin, hahaha." Celetukan Una mendapatkan tatapan kesal dari Yura namun membuat yang lainnya jadi ikut tertawa mendengar hal tersebut.

"Bukan itu poin yang gue maksud boncel, lu diem deh mending!"

Una hanya tertawa menanggapi ucapan Yura barusan. Una jelas mengerti apa poin yang Yura maksud, hanya saja jika tidak menggoda Yura rasanya memang tidak afdol.

"Ngga ada pacar-pacaran, otak lo emang romance mulu Yura hadeh. Emangnya salah gitu gue mencoba berbuat baik ke Diandra?"

"Kagak ada yang bilang itu salah, Aruna Hanabi. Tapi nih coba dipikirin deh, lo perhatian banget ke Diandra, terus lo bahkan tau makanan apa yang Diandra suka dan gasuka, kan aneh mana baru kenal dua hari."

"Kata siapa gue baru kenal Diandra." Gumaman dari Hanabi itu membuat Diandra melirik kearahnya. Ya, mereka memang telah mengenal sejak lama.

"Hah maksudnya?"

Kali ini Sherin nampaknya tertarik untuk masuk ke dalam obrolan yang dimulai oleh Yura itu. Ia yang mendengar gumaman Hanabi lantas bertanya untuk memastikan dirinya tak salah dengar.

"Aku dan Hanabi udah kenal saat kita berdua masih SMA."

Semua yang mendengar ucapan Diandra sontak terkejut dan sedikit tidak menyangka. Terlebih masih jelas diingatan mereka saat pertama bertemu dua hari lalu Hanabi dan Diandra tidak bersikap selayaknya orang yang telah mengenal cukup lama.

"Dia adik tingkatku dulu saat di sekolah."

"And both of you act like didn't know each other two days ago?" Zefanya kali ini angkat bicara karena sesungguhnya Ia pun cukup terkejut akan hal itu.

"Nope. We're just not show it."

"Nah sekarang lo pada udah tau, jadi ngga perlu dibahas lagi ya. Makan noh makanan lo pada, dingin ntar."

Sejujurnya Hanabi sangat tidak ingin hal ini dibahas, selain karena itu hanyalah masa lalu, Ia juga tak mau nantinya mereka justru berspekulasi yang aneh-aneh mengenai dirinya dan Diandra. Walaupun memang terjadi yang 'aneh-aneh' diantara keduanya.

Ruang makan itu kembali sepi yang terdengar hanyalah dentingan dari sumpit dan sendok yang berbenturan dengan piring keramik mereka. Entah mengapa mereka semua seolah tak ingin membuka obrolan apapun dan berusaha menikmati makan malam itu. Bahkan Sherin yang biasanya cukup lama dalam menghabiskan makanan, kini justru telah selesai dan menaruh piringnya di tempat pencucian piring. Ia berpamitan singkat untuk kembali ke kamarnya dengan nada yang begitu datar. Tak ada ucapan hangat yang biasanya selalu Sherin ucapkan. Melihat hal itu, Una menatap punggung Sherin yang sedang berjalan ke arah kamarnya dengan tatapan sendunya. Walau Una tak tau apa sebenarnya masalah yang sedang Sherin hadapi, namun melihat gadis itu yang tidak bersikap seperti biasanya membuat Una ingin sekali membantunya menyelesaikan masalah tersebut.

Goodbye Summer [WONB - Sowon Sinb]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang