Suasana malam hari di sharehouse crossroads selalu menyenangkan. Karena biasanya mereka akan berkumpul untuk makan malam bersama dan menyaksikan tayangan TV atau pun mendengarkan Yura dan Una yang menyanyikan lagu-lagu lama untuk bernostalgia bersama. Ditambah dengan kehadiran Hanabi yang baru saja bangun dari tidurnya, maka akan membuat malam hari di sharehouse ini semakin menyenangkan.
Zefanya yang juga berada disana sambil mengerjakan tugas di laptopnya sesekali ikut tertawa jika Yura dan Hanabi sudah bersekongkol untun menjahili Una. Kadang jika dirasa perlu untuk menambah bumbu-bumbu keseruan, Zefa turut melontarkan kalimat iseng yang akan semakin membuat Una kesal dan menghadirkan tawa puas dari Yura dan Hanabi.
Ditengah suasana canda dan tawa itu, ponsel Zefa berdering yang menandakan ada panggilan masuk dari seseorang yang ternyata adalah Sherin.
"Halo Ka, kenapa?"
...
"Oh okay, ini lagi pada barengan kok di ruang tengah."
...
"Iya Ka, nanti aku sampein. See you!"
Panggilan telpon yang sebentar itu sudah terputus dan Zefa hendak kembali melanjutkan aktivitasnya namun terhenti oleh pertanyaan bertubi dari Una, Hanabi, dan Yura.
"Siapa yang nelpon? Sherin ya?"
"Temennya Sherin itu beneran mau nyewa kamar disini?"
"Sherin suruh beli martabak dong, nanti gue ganti duitnya."
Sontak Una, Hanabi, dan Zefa mendecak kesal pada pernyataan Yura barusan yang begitu tak sesuai suasana. Bisa-bisanya disaat yang lain penasaran dengan calon roommate mereka yang baru, Yura justru tertarik membahas martabak. Sedangkan gadis jangkung yang merasa ucapannya tidak sesuai suasana hanya bisa cengengesan saja.
"Hehe, sorry. Jadi gimana itu temennya Sherin beneran mau nyewa kamar yang di deket Hanabi?"
"Iya, malem ini langsung pindah."
"Buset, napsuan amat langsung di gas malem ini juga."
Tuk
Satu pukulan pelan mendarat di kening Yura dari Una yang kesal mendengar ucapannya. "Bahasa lo apaan dah, aneh banget anjir."
"Yeeu, salah mulu gue dimata lo boncel!"
"BODY SHAMMING LO!"
"Ah diem dulu lu berdua, itu Zefa yang anggun jadi ngga bisa berbicara." Hanabi langsung melerai pertikaian singkat yang baru saja dimulai oleh Yura dan Una.
"Itu kamar perasaan belum diberesin deh, kasurnya juga belom ada, kan? Gimana mau tidur tuh si anak baru."
"Nah makanya, tadi Ka Sherin minta tolong ke gue buat malem ini temennya itu nginep dulu di kamar lo, Bi."
"Hah kenapa jadi gue?! Noh sama si boncel aja dia kan kecil jadi muat lah berdua kasurnya."
"Sialan ya lo masih sempet-sempetnya ngatain gue! Tapi ya gabisa di kamar gue, lo tau sendiri kan itu berantakannya kaya apa, yang ada malah ngga jadi nyewa kamar disini dia mah. Dikamar Yura aja tuh."
"Ngga bisa gue! Zefa lo kan tau gue kalo malem suka ngigo, ntar yang ada tu orang ilfeel sama gue."
"Ah elah, lu napas aja orang ilfeel, Yur." Saut Una yang akhirnya bisa membalas Yura.
"Yar Yur Yar Yur, lu kata gue sayur!"
"Berisik lu berdua, ah! Yaudah kalo gitu dikamar lo aja deh Ze, atau Sherin noh, kan itu temennya dia."
KAMU SEDANG MEMBACA
Goodbye Summer [WONB - Sowon Sinb]
Fanfic"Sebenernya hubungan kita ini apa, sih?" "Temen, kan?" Sejak kali pertama aku melihat tawamu yang menggema dipenjuru ruangan, aku meyakini kau telah berhasil memikat hatiku. Bahkan hingga kini ketika kita kembali dipertemukan lagi, oleh takdir mungk...