Taeyong saat ini berada di rumah sakit dan sedang di tangani oleh dokter dan perawat di sana. Winwin menunggu di luar ruangan dengan perasaan yang sangat cemas lalu tak lama kemudian datanglah Lisa dan yang lain yang sedang berlari tergesa-gesa ke arah nya.
Muka panik yang kentara terpancar di wajah mereka. Winwin segera memeluk tubuh Renjun lalu menangis keras di sana, Renjun hanya diam dan mengelus punggung Winwin yang bergetar.
"Sst sudah tak apa Ge, tenang lah semua nya akan baik, Taeyong Hyung kuat dan dia pasti baik-baik saja" Winwin mengangguk samar, Renjun tetap mengelus punggung Winwin sampai pemuda itu tenang.
Lisa dan Rose pergi meninggalkan mereka lalu berjalan balik menuju parkiran untuk mengambil sesuatu di mobil.
Setelah mengambil alat perekam di mobil, Lisa dan Rose lagi balik menuju ke dalam rumah sakit.
Keduanya berlari tergesa-gesa mengundang tatapan bingung dari yang lain.
"Ada apa?" Tanya Jeno pada keduanya, Lisa menyerah kan alat perekam itu pada Jeno.
"Apa ini?"
"Ini alat perekam, alat ini kalian tempelkan ke tangan kiri Taeyong lalu kabelnya kalian sambungkan ke laptop dan dengan itu kita bisa tau apa yang sudah terjadi pada Taeyong" yang lain mengangguk ngerti lalu masuk ke dalam ruangan rawat Taeyong.
Winwin menempelkan hati-hati alat itu di tangan kiri Taeyong lalu kabel dari alat itu ia sambungkan ke laptop yang ia pinjam di Haechan.
Mereka berkumpul di sana menunggu video kejadian Taeyong saat itu.
Tak lama kemudian sebuah video muncul di sana, terlihat di sana ada Taeyong yang sedang melawan beberapa orang di sana, Taeyong terlihat kewalahan menghadapi orang-orang tersebut hingga akhirnya salah satu dari orang-orang itu menembak Taeyong dengan tiga tembakan sekaligus dan mengenai perut Taeyong, Taeyong yang merasakan amat sakit pun jatuh terduduk dengan darah yang terus mengalir dari perut dan juga mulut nya, sebelum pingsan Taeyong memuntahkan banyak darah dari mulut nya hingga ia benar-benar tak sadar kan diri.Winwin yang melihat kejadian itu pun tangan nya mengepal erat hingga terlihat urat-urat di tangan nya itu, pikiran nya berkecamuk bercampur antara sedih, marah, kecewa, dan menyesal bercampur menjadi satu. Winwin tak dapat membendung air matanya lagi, air mata itu turun dari mata elang Winwin. Tak kuasa menahan nya, Winwin berlari keluar dengan sekuat tenaga. Sedangkan yang lain melihat kejadian itu pun menatap Winwin yang mulai menjauh dengan tatapan sedih dan iba.
Haechan berjalan mendekat ke arah ranjang Taeyong lalu mengusap lembut surai Hyung nya itu.
"Hyung, cepat sembuh ya, kasian Winwin Ge" Haechan mengelus tangan Taeyong sambil menatap sendu wajah damai Taeyong yang tertidur.
Sedangkan di sisi lain adalah Winwin yang sedang melampiaskan kemarahannya dengan memukul tembok di depan nya ini hingga sedikit hancur, tangan Winwin terluka dan mengeluarkan darah.
"T-taeyong...ku mohon bangun sayang" Winwin terduduk lalu menegelamkan kepala nya di sela-sela lutut nya, menangis dengan keras di sana sambil menyerukan nama sang istri yang sekarang ini tengah berjuang sendiri melawan maut.
Haiii👋❤️
Lama ya gak up? Hehehe banyak tugas makanya jarang up dan ya sekarang sedikit bebas sih karena tugas nya gak terlalu banyak tapi aku nya gak janji ya bakal rajin update hehehe^^
Semoga kalian suka ya! Happy reading^^
Selamat malam 👋
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia 2
Short StoryDendam kegelapan yang begitu besar terpendam dalam diri 6 pemuda manis karena kematian kedua orang tua mereka, membuat mereka menjadi sosok yang pendiam, dingin dan kejam Hingga 6 pemuda tampan yang masuk dalam kehidupan mereka Akankah 6 pemuda tamp...