Doveriye•

6.2K 612 65
                                    

A Russian FolkLore :: Petter Prince and his Soldier
MinSung Present story

by Ddongie_

•••••••••••••••••••••

Suara gemuruh memeka telinga, suara yang berasal dari sekumpulan kuda masing-masing kaki terikat lonceng dan pemeka; bergesekan dengan permukaan tanah beraspal. Festival tahunan sedang berlangsung, membuat suasana menjadi sangat ramai dengan sorakan dan seruan untuk anggota kerajaan

Mata hijau kebiruan dari seorang lelaki dan seragam barunya bergerak kesana kemari, walau dirinya sedang berada dalam barisan.

Mata dengan hazel indah itu semakin berkilat saat sorotnya bertemu dengan sang jendral pangkat tiga. Lelaki dengan pangkat jendral itu memiliki warna rambut Blonde, warna kulitnya putih dan pucat lalu memiliki warna mata yang sama dengannya! Nama jendral itu adalah Christopher, ibunya memberi nama demikian agar kelak bisa menjadi seorang pemimpin yang gagah dan berani!

Ibunya? Ya! Dirinya dan jendral itu adalah saudara!! Selisih umurnya dan christ adalah 3 tahun dan tahun ini dirinya berhasil masuk menjadi seorang prajurit junior

"Jisung! Jangan melamun, rapatkan barisan!"

Mari berkenalan dengan pemeran utama kita, Namanya adalah Jisung. Putra kedua dari Bahng youngguk dan helena, sementara putra pertamanya adalah Christopher; lelaki yang sejak tadi jisung pandangi dengan terkagum-kagum

Jisung tidak sangka kakanya naik pangkat menjadi seorang jendral pangkat tiga! Tentu saja, jisung tau kakaknya adalah itu seorang pengabdi yang sangat tangguh, bertanggung jawab dan pekerja keras.

Tidak aneh jika ia diangkat menjadi bagian kerajaan dengan tingkat tertinggi!

Maka dari itu jisung ingin seperti sang kakak, menjadi seorang jendral adalah impiannya!

Bersyukurnya ia berada di bawah bimbingan chan. Resimen pertahanan barat

Jisung menahan senyum saat sang kakak berdiri tepat di hadapannya dengan tegak dan wajah terangkat. Gagah dan keren! Sejak dulu jisung ingin menjadi seperti chan!!

Untuk sesaat kedua matanya bertemu sepersekian detik, jisung merasa sangat senang namun chan segera alihkan pandangan. Ya, chan seorang jendral jadi lelaki itu harus profesional dalam memimpin kan?!

Proses pengenalan singkat dan bintalan tingkat satu berlangsung selama tiga jam tanpa istirahat. Mereka menerima banyak teriakan dan olah fisik serta mental bersama para perwira dan prajurit lainnya

selesai dengan bintalan tahap satu, para junior di persilahkan untuk beristirahat di dorm masing-masing. Jisung merasa sangat lelah, kausnya basah oleh keringat dan noda namun hal tersebut tidak mengahapus senyum di wajah jisung yang menggemaskan

Menggemaskan? Iya, jisung menggemaskan. Salah satu hal yang membuat jisung sulit masuk ke dalam pelatihan saat itu adalah karena wajahnya yang seperti seorang remaja berdarah biru, untungnya jisung cerdas dan cukup kuat jadi ia di terima

Langkahnya berderap di sepanjang lorong menuju bilik kamar mandi, tangan yang membawa selembar handuk berayun seirama dengan nyanyian nada rendahnya

"Jisung"

Seseorang memanggil namanya, tentu saja jisung segera hentikan langkah dan berbalik

"Cha—"

"Jangan sebut namaku. Kenapa kau ada di sini?"

"Huh? Tentu saja karena aku bergabung jadi bagian dari kerajaan! Aku ingin menjadi sepertimu"

"Dengan tubuh kecil ini apa kau pikir bisa menjadi sepertiku?! Dengan wajah wanitamu apa kau pikir bisa melemahkan lawanmu di arena?"

Senyum di wajah jisung perlahan menghilang dan terganti dengan alis yang mengerut sedih

"Apa yang kau katakan? Aku ingin jadi sepertimu kak—"

"Jangan panggil aku kak, jangan anggap aku sebagai kakakmu di sini, dan jangan berani mendekat dengan tampang bodoh itu. Mengerti?"

Lalu kemudian chan melangkah lewati tubuh kecil sang adik. Tidak lupa tatapan tajam dan dorongan agar jisung mendengarkan perintahnya untuk menjauh dan tidak menganggapnya sebagai saudara

Jisung terdiam. Mulutnya terkunci rapat, ia tidak menangis ia hanya merasa sedih dan kecewa karena kakak tersayangnya telah berubah menjadi sosok yang pongah

°°°

Jisung melamun, tidak tau jam berapa sekarang. Sejak tadi yang ia lakukan adalah berdiri dengan sikap sempurnanya. Menjaga sebuah bangunan yang saat ini penuh dengan manusia berpangkat

Yang membuat jisung kesal adalah. Ini adalah pesat kakaknya, di dalam sana ada chan yang asik menikmati musik dan makanan, berdansa dengan banyak gadis dan pria manis tanpa mau membagi dengan saudaranya di luar

Jisung tidak bisa berkomentar, ia hanya seorang junior yang baru masuk. Jika ia berkomentar apalagi membuka mulut tentang hubungannya dan chan maka dirinya akan habis

"Hhhh" jisung kira ia akan di beri bimbingan khusus oleh chan mengingat mereka adalah saudara, jisung kira ia bisa kembali memeluk chan dengan hangat seperti dulu.

Nyatanya ia salah, chan berubah menjadi sosok yang sombong, tidak berlaku adil padanya dan membuat jisung merasa muak dan sia-sia berada dalam barisan

Jisung menoleh ke arah rekannya yang juga berjaga. Memohon izin pergi ke toilet

Nyatanya hanya alibi agar jisung bisa pergi dan melarikan diri.

Ya. Melarikan diri, jisung tidak mau lagi menjadi prajurit jika panutannya saja sudah berbeda sikap!

Jisung berlari dan menjauhi resimen melalui pintu yang jarang dilalui prajurit serta perwira kerajaan. Ia menyelinap mengikuti truk buah yang diangkut oleh sekumpulan keledai

Dan masuk ke dalam hutan belantara.

Biarlah, jisung tidak perduli yang penting ia bisa kabur dan kembali ke desa. Tanpa rasa takut ia menjelajah masuk ke dalam hutan.

Dengan bilah pisau yang ia miliki di saku kanan, ia memotong ranting dan dahan guna mempermudah jalan

Bermodalkan cahaya dari bulan di atas langit, jisung susuri area hutan tersebut sampai akhirnya ia menemukan sebuah gua. Jisung merunduk dan duduk di bibir gua, ia melamun karena lelah dan lapar

Chan bahkan tidak memberinya minum barang sedikitpun!

"Kakak sialan!! Sia-sia aku masuk militer!! Dasar srigala bedebah!! Srigala gila!! Chan bodoh idiot brengsek aku benci padanya!! Kenapa tidak mau menganggapku adik! Hanya karena tubuhku kecil dan wajahku seperti wanita!! Brengsek dasar tidak sopan chan sialan!!!!"

Sepanjang malam jisung habiskan dengan ocehan kasar yang ia lontarkan pada sang kakak.

Segala sumpah serapah keluar dari bibir mungil itu, utarakan betapa kecewanya jisung pada chan dan merasa marah karena nyatanya usahanya hanya menjadi sebuah kesia-siaan saja



[To be continue •••]


Haii ^^ mau minta maaf dulu sebelumnya karena gagal bawain Greek myth, sebenernya ada satu karakter greek myth yang pengen ku buat tapiii!!! Belum bisa ku tulis soalnya idenya masih terbang terbangan

Jadi aku bawain salah satu cerita dari rusia, semoga suka ya ^^

[PRSNT] REDKO || MinSungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang