Aku berjalan masuk kedalam aula dengan seorang gadis berwajah pup yang ku ketahui bernama Pansy Parkinson, Profesor McGonagall menuntun kami dengan segulung perkamen ditangannya.
para murid tahun pertama diminta untuk tetap tenang selagi dia pergi mengambil sesuatu yang entah apa, Merlin, mana mungkin aku bisa tenang, sebentar lagi aku akan menghadapi para Troll atau mungkin Mermaid terlebih dahulu?Aku menoleh ketika mendengar suara kikikan Matthew, dia mengumamkan suatu kata yang terdengar "Hati hati dengan Trollnya" aku mendelik dan menatapnya tajam.
sampai akhirnya seorang lelaki disebelahku menarikku kearahnya, aku yang terkejut hampir saja kehilangan keseimbangan dan terjatuh, untung nya dia menahanku. tidak. tidak untung! dia hampir saja membuatku jatuh!
"Merlin, apa yang kau lakukan?!" delikku kesal, dia hanya menatapku dengan wajah congkak
"Aku Mattheo, Mattheo Lestrange" ucapnya, memperkenalkan diri, aku menarik bibirku tersenyum semanis mungkin.
"Aku tak perduli" balasku
Profesor McGonagall kembali dengan kursi dan sebuah topi jelek dan rusak diatasnya, dia meletakan kursi itu di tengah tengah podium. aku mengernyit, untuk apa topi dan kursi itu?
"Itu untuk penyortiran" kata lelaki tadi "jangan bilang kau tak tahu" lanjutnya.
"Bukannya. . ." aku memejamkan mata, menahan kesal, Matthew Black, aku bersumpah sehabis ini akan ku habisi dirimu kau bajingan!
"Yang namanya disebut silahkan maju, duduk dan pakai topi ini" kata Profsor McGonagall
Satu persatu pemuda pemudi itu maju dan memakai topi, seperti Harry Potter dan Ron Weasley yang masuk Gryffindor, Sepupuku Draco Malfoy dan adiknya Drabiella Malfoy yang masuk Slytherin.
tinggal aku, lelaki congkak bernama Mattheo dan si Pansy Parkinson.
"Parkinso, Pansy"
aku melihatnya maju dengan percaya diri, baru ia duduk disana bahkan topi belum menyentuh kepalanya, tapi sang topi sudah berteriak 'Slytherin'
aku memandang kedepan gugup, dimana aku akan berada?
"Lestrange, Mattheo" pemuda itu melirik ke arahku sebentar, bibirnya menggumamkan sesuatu 'ku tunggu di Slytherin'
dan benar saja, lelaki itu langsung tersorti masuk kesana bahkan topi itu masih butuh 5cm lagi untuk menyentuh kepalanya. sungguh luar biasa.
"Black, Makayza" aku menarik nafas dan menghembuskannya perlahan, berjalan kedepan dan duduk di kursi, secara perlahan menaruh topi itu di kepalaku.
"HMM" gumam si topi, aku yang terkejut hampir saja memekik karena bunyinya sangat nyaring dikepalaku.
"berani dan seorang sahabat sejati. seperti ayah dan ibumu, baiklah, aku tau dimana kau harus berada. GRYFFINDOR!"
Aku tersenyum senang, meletakan topi itu dan berlari ke arah Harry yang sudah melambai girang ke arahku. aku dan Harry saling berhigh five sebelum akhirnya duduk diantara dia dan Ron, pemuda berambut jahe itu menyalamiku, dan begitu pun banyak orang dimeja Gryffindor
"Selamat, selamat datang di Gryffindor, aku Percy Weasley seorang Prefek" ucap lelaki jangkung dengan banyak freckless diwajahnya, rambutnya semerah jahe, yang sudah pasti dia kakaknya Ron.
dihadapanku dua lelaki kembar memperkenalkan diri, Fred and George Weasley. keren, Ron ini punya berapa saudara?
lalu seorang perempuan dengan rambut mekar memperkenalkan diri, Hermione Granger, seorang Muggle-Born.
aku tak peduli dengan turunan darah sebenarnya, menurutku semua yang masuk di hogwarts sama saja, sama sama seorang penyihir yang masih harus belajar.
jadi ku berikan senyum terbaikku pada Hermione dan ini adalah awal pertemanan kita.≫❁──*:・゚✧* ──❁≪
KAMU SEDANG MEMBACA
Nyctophile
Teen Fictionbuku ini di dedikasikan kepada pecinta Makayza dan Mattheo di buku sebelumnya (Im Black). beberapa bagian cerita ini merupakan hasil pemikiran pribadi, alur cerita tidak seperti buku Harry Potter yang asli.