#7-Bertengkar dengan pikiran

14 2 0
                                    

Setiap malam aku selalu bertengkar dengan pikiran ku, ntah itu soal mimpi, masalah, dan kebingungan.

Pikiran ku serasa di acak-acak.

Aku ingin semuanya selesai, tapi apa yang harus aku selesaikan dulu?

Aku menangis, sengaja mencari hal yang membuat ku menangis agar sesak yang terasa dapat berkurang.

Aku tak tau apa yang aku inginkan lagi.

Aku dihantui dengan rasa takut gagal setiap harinya.

Lisan dan tulisan ku selalu mengajak orang-orang untuk tetap semangat.

Tapi nyatanya, aku si penulis yang munafik.

Iya, aku juga tidak benar-benar kuat seperti yang dibayangkan.

Meski sebanyak apapun masalah yang datang.

Meski sebanyak apapun ujian mental yang ku dapat.

Meski sebanyak apapun kata-kata penyemangat itu.

Tetap saja diriku akan jatuh juga ketika menghadapi sesuatu yang menyiksaku secara perlahan.

Aku akui untuk setiap masalah yang datang, aku sudah cukup lebih baik dari sebelumnya dalam menghadapinya.

Aku akui untuk setiap tekanan mental yang ku dapat, aku sudah cukup kuat untuk menahannya.

Aku akui untuk setiap motivasi yang masuk, aku sudah cukup pandai dalan menerapkan nya dalam hidupku.

Dan saat ini, aku sangat benci ketika harus menghadapi diriku yang tiba-tiba lupa dan hilang konsentrasi nya.

Terlalu banyak yang harus diikuti, sehingga membuat tubuh ini semakin lelah.

Lelah yang tak tau ujung pangkalnya.

Lelah yang tak tau hasilnya.

Lelah yang tak mengerti apa maksudnya.

Wahai diri, apa maumu?

Bukankah kau tau, hidup di dunia ini hanya sandiwara?

Bukankah kau tau, lebih baik mementingkan kehidupan akhirat dari pada dunia?

Bukankah kau tau, segala sesuatu harus dilakukan sewajarnya?

Bukankah kau tau, semua yang datang maupun pergi itu sudah kehendak?

Bukankah kau tau, kau disini tidak akan kekal?

Tetapi mengapa masih saja risau?

Mengapa masih saja tidak tenang?

Mengapa masih saja tidak mengerti?

Sudah!!!!

Hentikan!!!

Aku tau!!

Aku tau semuanya, jangan kau ingatkan lagi..

Wahai diri,

Aku tau kau lelah..

Aku tau mimpimu besar..

Aku tau hatimu bimbang..

Aku tau dirimu kecewa..

Aku tau dirimu selalu merasa gagal..

Tapi ayolah,

Semua orang sudah punya waktunya masing-masing.

Jika semua ini terasa berat, tak apa menangis sesukamu.

Tapi ingat, jangan berlebihan.

Kau juga tau, segala sesuatu yang berlebihan juga tidak baik.

Wahai diri,
Ayo, tenang.. tenang.. tenang..

Sebut nama Allah..

Ya Allah, untuk semua yang ku hadapi, semoga dapat terselesaikan dengan baik.

Ya Allah, untuk semua impian ku, semoga dapat terwujud.

Ya Allah, untuk semua niat baik ku, semoga dapat terlaksana sesuai waktunya.

Ya Allah, untuk semua amal ku, semoga Engkau selalu terima disisi-Mu.

Aku hampir kehilangan arah berkali-kali, jangan sampai aku salah jalan.

Aku bersyukur masih tetap mengingat mu meski diri ini tak lagi sama seperti kemarin.

Ya Allah, jangan paling kan aku dengan hal-hal yang menjauhkan diriku untuk mengingat-Mu

Karena aku tau, hidup ini akan semakin terasa sempit tanpa mengingat diriMu.

Ya Allah, buat aku terap konsisten dengan apa yang terbaik aku jalani.

Jangan biarkan aku mudah berpaling dengan hal lain yang jelas-jelas dapat menjerumuskan ku.

Kilauan berlian mungkin menggoda, tetapi apa gunanya jika tidak ada manfaatnya bagiku.

Aku hanya ingin tenang, tenang, dan tenang.

Doa ku akan tetap selalu sama.

Tapi, pilihanMu pasti jauh lebih baik.

Aku hanya ingin diberi kekuatan jika sesuatu yang aku inginkan ternyata bukanlah yang terbaik.

Ya Allah, aku sangat-sangat menyerahkan ini semua ditanganMu.

Jangan sampai aku lelah berdoa.

Sebab, alasan ku masih tetap ada disini adalah karena mu.

Aku ingin semangat lagi.

Aku ingin berjuang lagi.

Aku ingin mengejar target-target ku.

Aku tak ingin ada yang sia-sia.

Aku mohon jangan biarkan ini jadi omong kosong.

Aku harus kuat.

Aku pasti bisa.

Seberat apapun itu.

Sesulit apapun itu.

Sepahit apapun itu.

Aku harus ikhlas dan terima.

Iya, aku harus mencintai diri ini.

Wahai diri,

Jangan banyak pikiran lagi.

Jangan menangis untuk hal-hal yang tak layak kau tangisi.

Jangan mendesak semua harus cepat ada.

Jangan menaruh harap terlalu besar.

Jangan menaruh perasaan terlalu dalam.

Jangan memikirkan semua sekaligus.

Jangan mengabaikan orang-orang sekitar dengan keegoisanmu.

Kau hanya butuh waktu.

Kau masih dalam proses.

Kau hanya perlu bersabar.

Kau hanya perlu tersenyum.

Tersenyum lah meski pada akhirnya pahit.

Tersenyum lah karna ternyata itulah yang terbaik.

Fokus dengan apa yang sedang dihadapkan untukmu.

Jangan berfikir untuk bunuh diri lagi.

Selama kau masih hidup, berarti kau masih diberi kau kesempatan.

Selama masalah itu datang, berarti kau bisa melewati itu.

Ingat, tuhan tidak akan memberi mu ujian diluar batas kemampuan.

Kamu bisa.

Setidaknya kau sudah mencoba, tak apa gagal.

Tak peduli sampai keriput dikulit mulai terlihat.

Tak peduli sampai rambutmu mulai memutih.

Waktumu akan tiba.

(Tidak) Ada Orang Yang Benar-Benar KuatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang