PROLOG

982 108 8
                                    

Sakura berada dalam dekapan Sasuke dengan begitu dalam dan hangat. Ia masih menangis, bahkan kali ini air matanya sampai jatuh membasahi kemeja pria itu. Tapi Sasuke tidak mengatakan apapun atau mendorongnya menjauh. Sasuke hanya memeluknya yang sedang melolong kesakitan, tidak peduli seberapa banyak ia menyakiti pria itu ketika perpisahan mereka dulu. Sasuke masih berdiri disana, seperti pelindungnya dari semua kesakitan yang ia alami.

Sakura melepaskan pelukannya dan menatap dalam-dalam wajah sasuke. Ia masih sasuke yang dulu, pria tampan dengan tatapan yang bisa membuatmu merasa dunia akan bertekuk lutut di hadapanmu. Pria dengan sejuta pesona. Sakura berusaha menyentuh wajah sasuke dengan tangan kanannya, tapi pria itu segera menepisnya. 

"Aku akan mengantarmu pulang.." Sasuke mulai berjalan menuju pintu bar tanpa memperdulikan sakura yang masih membeku pada tempatnya. "Kau tidak mau pulang dan tetap di sini sampai seseorang menyewamu untuk bercinta?"

Sakura mengigit bibirnya untuk tidak menangis lagi. Itu sebuah kata-kata yang jahat. Namun dibanding luka yang pernah ia berikan pada pria itu, Sakura merasa ia pantas mendapatkannya. 

Lalu dengan gerakan perlahan, ia berjalan menyusul sasuke. Selangkah demi selangkah hingga sakura mulai berpikir mengenai sebuah keputusan yang dapat membuat kehidupannya berubah. 

Sakura berhenti berjalan dibelakang Sasuke dan menarik jas pria itu sebagai tandanya. Sasuke menengok ke arahnya dengan tatapan dingin. "Aku ingin meminta satu bantuan darimu."

Sasuke tidak langsung merespon kata-katanya. Ini bukan saat yang tepat untuk bernegosiasi seperti yang biasa ia lakukan di kantor. Saat ini yang berada dihadapannya adalah Haruno Sakura-gadis yang pernah ia gilai, atau bahkan masih ia gilai walaupun sasuke benci mengakuinya. Ia tidak memiliki alasan untuk tidak mengabulkan permintaannya.

"katakan" ucapnya singkat.

"Izinkan aku mengandung anakmu." Sasuke terbelalak tidak percaya. Sakura mengandung anaknya? "Aku mohon.. aku memohon padamu sasuke. Kau tidak perlu bertanggung jawab, kau hanya perlu membuatku hamil. Lalu setelahnya aku akan menghilang selamanya dan tidak akan pernah muncul di hidupmu lagi. Ak-"

Sakura tidak bisa melanjutkan kalimatnya karena sasuke sudah membungkamnya melalui sebuah ciuman. Itu bukan ciuman hasrat atau penuh cinta seperti drama romantis, ciuman itu penuh keputus asaan, penuh luka dan dendam yang tidak bisa terbalaskan.

Sakura kehilangan nafasnya, lalu kemudian sasuke menggigit lehernya dan memberikan beberapa tanda kepemilikannya yang berwarna merah. Lalu dengan nafas memburu sasuke menarik tangan sakura untuk mengikutinya ke sepanjang lapangan parkir bar hotel.

"Kita akan kemana?" tanya sakura dengan suara amat pelan, sambil berusaha mengatur nafasnya kembali.

"Bukankah kau bilang kau ingin mengandung bayiku?" Sasuke menatapnya dengan kegusaran. "Aku akan membuatmu menangis kesakitan dan meneriakkan namaku berulang kali sakura." Katanya sambil menekan tangannya pada setir mobil dengan erat. "Persis sama seperti dulu ketika kau mencampakkanku."

****

Halo, ini ff baru aku. Sepertinya FF aku yang spring aku draft dulu karena lagi greget ide yang ini setelah aku baca manhwa positively yours. Tolong dukung aku ya. Makasih banget yang udah mau baca. Aku harap temen-temen bisa juga ninggalin komentar tentang ff aku, saran dan kritik boleh banget kok. Nanti aku baca satu-satu. 

Byebye 

Please Let Me Bear Your ChildTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang