PART 6 - (part tidak lengkap)

611 37 3
                                    

Sakura mengeratkan kemeja pada sekitar perutnya. Ia berlari hingga tertatih-tatih sambil sesekali ia melihat kearah belakang dan berharap ayahnya berhenti mengejarnya. Tapi sosok pria itu malah masih memburunya dengan tatapan ingin membunuh. Membuat Sakura mempercepat langkahnya.

Ia harus sembunyi di suatu tempat, suatu tempat yang tidak akan dimasuki ayahnya. 
Sakura merogoh kantong dan menemukan kunci Cafe. Ia bisa tidur dan bersembunyi di sana untuk sementara waktu. 

"Arghh.." Sakura merasakan seluruh permukaan perutnya menegang. Wajahnya memerah menahan rasa sakit. Ia memejamkan matanya sambil mengusap perutnya lembut "Bertahanlah, bayiku."

----
"Sasuke .." 

"hn"

"Sasuke.."

"hn"


"SASUKE!!"

"hn"


"Heiii, Sasuke!!" Naruto berjengkit marah sambil melempar pandangan kesal pada bos-sekaligus sahabatnya itu. Sasuke masih tertegun pada posisinya saat ini, bersandar pada bantalan sofa di kamar yang-seharusnya-milik-naruto, tapi kenyataan tentang ia yang menumpang di kamar orang lain sudah ia enyahkan begitu saja. "Setidaknya, kau harus menjelaskan padaku dengan benar agar aku bisa mengerti permasalahanmu."

"Aku tidak bisa menolak pertunangan dengan wanita Hyuuga itu." Sasuke menautkan jari-jarinya dengan erat. "Ayahku mengancam akan menyakiti Sakura."

Naruto memandangnya dengan tatapan khawatir. Jari-jari Sasuke memerah ketika ia mengeratkan genggamannya. Itu adalah genggaman yang penuh dengan keputus asaan.

"Tenanglah kawan. Aku yakin semua akan baik-baik saja!" Naruto menyentuh pelan bahu Sasuke. 

"Kau tidak mengerti" Ucapnya sambil menengadahkan wajah. "Andai saja, Sakura bersedia datang padaku. Maka aku bisa melindunginya sekuat tenaga." tatapan mata Sasuke berubah ketika ia mengucapkan kalimatnya.

"Tapi dia tidak datang padaku, Naruto! Dia berada di luar jangkauanku." Sasuke memejamkan matanya sambil membayangkan rambut merah muda milik wanita itu. "-dan aku begitu merindukannya."

---

Suasana pagi itu, sama seperti pagi-pagi sebelumnya. Banyak hiruk pikuk orang-orang yang berlalu lalang di balik jendela etalase yang memajang beragam potongan kue. Hari ini hujan rintik-rintik, suasana cafe menjadi lebih sibuk dari pagi-pagi sebelumnya. 

Para pekerja kantoran memenuhi antrean kasir untuk memesan segelas cappucino atau sekedar americano hangat, untuk menemani perjalanan mereka ke kantor. 

Sementara Haruno Sakura sesekali menguap dan menggosok kedua telapak tangannya berulang kali. Tubuh mungilnya agak gemetar karena kedinginan. Baju yang ia pakai sangat tipis-bukan sengaja, tapi memang hanya pakaian itu yang bisa ia bawa setelah kabur dari rumah. Beruntung, ia memiliki kunci cadangan cafe karena mengambil shift pagi. Jadi ia bisa bermalam di tempat itu untuk sementara waktu. 

Suara bel yang dipasang di atas pintu bergemerincing. 

'Cling'

Sakura mendongakkan pandangannya untuk menyapa pelanggan yang baru saja masuk. Tapi ia dikejutkan dengan sosok pria bertubuh gempal, berambut merah muda agak keputihan menatap ke arahnya dengan tatapan geram.

"Oh-" Sakura tidak bisa menahan kedua tangannya untuk gemetaran. 
Pria itu adalah ayahnya. Bahkan kali ini ia datang ke tempat kerjanya untuk mengacau. 

"Anak brengsek!!!" Kizashi berteriak lantang sambil menunjuknya. "KEMARI KAU!!"
Semua orang yang berada di sana melihat situasi itu dengan tatapan heran dan ngeri. 

Sakura mencoba untuk menenangkan pelanggan agar tidak terjadi keributan. Ia keluar dari meja kasir dan berusaha untuk menarik lengan ayahnya agar keluar dari cafe itu. Tapi ayahnya tidak tinggal diam.

'plak' tamparan pertama.

'plak' tamparan kedua.

'plak' tamparan ketiga.

'plak' tamparan keempat.

'plak' tamparan kelima dan Sakura sudah tersungkur karena tidak sanggup lagi menahan rasa sakit itu. 

Beberapa orang yang melihat kejadian itu mencoba melerai dan menjauhkan kizashi dari Sakura. Tapi pria itu sudah benar-benar mengamuk seperti orang kesurupan. Ia berteriak-teriak tanpa henti sampai seluruh wajahnya memerah.

"BAJINGAN KAU, DASAR JALANG!!!" 

"AKU HANYA MENYURUHMU MENJADI PEMANDU KAROKE TAPI KAU MALAH HAMIL DENGAN PRIA TIDAK JELAS?!!"

Sakura merasa seluruh tubuhnya kaku sampai tidak bisa bergerak. Ia hanya terdiam di tempatnya duduk saat ini sambil melihat ayahnya yang mengamuk sambil mencaci maki dirinya. 

"JALANG"

"JALANG"

"JALANG"

----

Full Partnya bisa mampir ke akun Karya Karsa aku di link berikut yaaa...
https://karyakarsa.com/HikariHareru14/please-let-me-bear-your-child-part-6

thank youu

Please Let Me Bear Your Child [SasuSaku]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang