PART 7

627 50 15
                                    

Pandangan Sakura dipenuhi dengan sorot cahaya putih yang menyilaukan. 
Itu adalah sorot lampu rumah sakit yang berhasil membuat matanya menyipit. Ia mengalihkan pandangannya menuju ke sekeliling untuk melihat keadaan tempat ini. 

Tirai putih, 

Bau menyengat alkohol,

Punggung tangannya yang di tusuk oleh jarum infus. 

Lalu perlahan Sakura mendengar sayup-sayup seorang pria yang sedang berteriak tidak jauh dari tempat tidurnya. 

"-Lalu bagaimana anda dapat menjelaskan situasi seperti ini!"
"Tuan Uchiha, kami mohon anda untuk tenang.."
"Kau bilang Pasien itu sedang hamil dan ia pingsan karena kekurangan gizi. Tapi kalian tidak melakukan apapun selain memberinya infus! Bukannya seharusnya kalian memindahkannya ke ruang rawat-"

Jantung Sakura berdegup kencang. Apa yang baru saja ia dengar tadi?
Akhirnya Sasuke mengetahui jika dirinya sedang mengandung? 
Jemarinya bergetar ketika ia harus menyingkirkan selimut yang menempel pada tubuhnya dan berjalan perlahan menuju sumber suara itu.

"Sa-sasuke.."

Pria berambut raven itu melompat kaget. Ia berlari Sakura untuk merengkuhnya ke dalam pelukannya. Sakura tercekat ketika tubuhnya merasakan kehangatan Sasuke. Namun ia tidak membalas pelukan itu sama sekali. 

"Kenapa kau bangun? Kau butuh sesuatu? atau ada bagian tubuhmu yang terasa sakit?"
Sakura menggeleng pelan. "Kalau begitu kau harus diperiksa lagi. Aku ingin tahu bagaimana keadaan bayi kita dan kondisi tubuhmu saat ini.."

"Tidak." Suara Sakura hampir terdengar seperti rintihan. 
"Apa maksudmu tidak?" Sasuke menggenggam bahu sakura keras-keras. "Jangan berpikir untuk mengelak lagi, Sakura! Aku sudah mengetahui semuanya."

Sakura tidak bisa menghentikan tubuhnya ketika bahunya gemetar. Tatapannya menjadi kalut ketika pandangan Sasuke mengintimidasinya. 

"Ak-Aku.."
"Kau hamil. Usia kandungannya 10 minggu." Sasuke bicara di depannya tanpa keraguan. "dan aku tahu, itu adalah bayiku."

Seketika lutut Sakura terasa lemas. Ia tidak bisa lagi menopang berat tubuhnya untuk tegap. Sasuke bergegas merengkuhnya, membawa wanita-nya ke dalam pelukannya. 

"Jangan memaksakan dirimu. Sebaiknya kau istirahat dulu, kita akan bahas ini nanti."
Sakura menggenggam lengan Sasuke yang melingkar di pinggangnya. 

"Aku ingin pulang." tanpa sadar, air matanya sudah berjatuhan hingga membasahi kedua sisi wajahnya. 

"Tidak, kau akan tetap disini.."
"AKU INGIN PULANG!!!" Sakura menjerit. Bibirnya gemetar ketika ia mencicitkan sebuah kalimat. "Aku tidak punya uang untuk biaya rumah sakit.. Aku ingin pulang Sasuke.."

Sasuke memejamkan matanya erat-erat. Lalu dengan hembusan nafas keras, Sasuke mencium kening Sakura pelan sambil memijat keningnya sendiri dengan frustasi.

===

Sasuke membawa Sakura untuk tinggal sementara di apartemennya di tengah kota Tokyo. Sasuke juga sudah menghubungi keluarganya-kakak dan ibunya, jika ia tidak bisa pulang ke rumah keluarganya untuk sementara waktu ini.

6 bulan, atau mungkin satu tahun?

Entahlah. Ia bahkan berencana untuk tinggal bersama Sakura selamanya. Tapi untuk sementara ia hanya dapat menyetujui waktu yang dikehendaki Sakura, selama apapun yang Sasuke butuhkan untuk meluluhkan hatinya.

Pintu kamar mandinya terbuka, menampilkan sakura dengan rambutnya yang basah dan beberapa tetes air yang terjatuh disekitaran wajahnya. 
Sasuke mendekat ke arahnya sambil mendengus kesal. Sakura tentu sangat tahu bagaimana membuat laki-laki itu frustasi. 

Please Let Me Bear Your Child [SasuSaku]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang