[End] Satisfied Lust (Jikook)

(End) Part 7

Sorry For Typo
22/07/21

Biasakan Vote & Comment

Halo teman-teman sebelumnya makasih banget karena kalian udah mampir di cerita ini dan selalu memberikan dukungan yg baik dengan cara vote dan komen, Work kali ini emang niatnya Qara di bagi beberapa bab aja gak panjang-panjang seperti yg lainnya, silahkan nikmati bab terakhir ya, semoga terhibur💜

Sehari, dua hari, tiga hari tidak menjadi masalah jika orang-orang membencinya atau mencaci maki dirinya hingga puas, tapi jika cacian itu di sertai tindak kekerasan maka hal tersebut sudah masuk ke ranah hukum. Jimin sama sekali tidak takut kepada orang-orang yg menentang hubungannya dengan Jungkook, toh yg menjalani hubungan ini mereka berdua, bukan orang lain apalagi fans yg tidak tahu menahu tentang kehidupan pribadi mereka.

Jimin tidak mengatakan kepada Jungkook tentang hal buruk yg ia alami, dia bukan tipe orang lemah yg jika di tindas akan mengikuti semua keinginan para pembenci. Sahabatnya pun sudah membantu Jimin dengan maksimal namun terkadang ia tidak selalu bersama Jimin hingga Hoseok begitu khawatir kepada sahabatnya, berulang kali Hoseok meminta Jimin untuk menceritakan hal penindasan yg di lakukan fans Jungkook padanya, namun Jimin tetap berkata tidak dan ia bisa mengatasi masalah sepele ini sendiri.

Di dalam ruangan dekan fakultas Ilmu Komunikasi, Jimin sedang duduk di sofa bersama lima orang yg ikut di panggil menghadap atasan. Mereka terlibat baku hantam di lantai dasar karena penyerangan yg menyebabkan seseorang terluka cukup parah. Tentu saja yg di tindas itu Jimin namun yg menjadi korban adalah salah satu dari mereka. Jimin melemparkan kursi kearah kawanan tersebut.

"Jika kalian seperti ini lagi maka pihak kampus akan mengambil sikap tegas!" kepala dekan memukul meja dengan keras.

"Aku tidak masalah dengan itu, karena mereka yg menyerangku"

"Park Jimin jangan menjawab!"

"Kalau aku bungkam maka aku akan terus di tindas! bapak harusnya tahu jika disini aku lah yg mereka sakiti! jika aku tidak melindungi diri maka aku bisa mati!" sahut Jimin lagi lebih tegas.

"Kau yg memulainya jalang!"

"Tuh bapak lihat? dia memaki aku dengan kata-kata yg tidak pantas! emangnya aku memulai apa?" Jimin bertanya lagi.

"Karena kau berani berkencan dengan Jungkook!"

"Aku yg berkencan kenapa kalian yg rempong, toh aku tidak merugikan siapapun, dan kami berpacaran juga bukan karena paksaan jadi sadarlah, Jungkook itu mencintaiku dan kalian tak usah bermimpi untuk mendapatkannya. Dasar sampah!"

Jimin menumpahkan kekesalannya yg menumpuk di hati, ia juga menegaskan akan melaporkan kepada polisi jika orang-orang yg tidak di kenal melakukan hal buruk padanya, jika hal itu terjadi maka nama kampus Hybe L, akan menjadi buruk di mata masyarakat yg di cap sebagai pusat penindasan dan pembullyan.

Dekan fakultas akhirnya mengambil langkah tegas mengenai perisakan yg di terima oleh seorang mahasiswa mereka yg bernama Park Jimin, apalagi ia bukan pelajar biasa, pemuda itu memberikan banyak penghargaan kepada kampus karena talenta, bakat serta karya-karya yg ia buat di bidang naskah drama/perfilm nasional.