Part 5

1.6K 220 29
                                    

Sorry For Typo
17/07/21

Biasakan Vote & Comment

Gedung fakultas Ilmu komunikasi sedang mengadakan acara pameran sebagai peringatan hari perfilman nasional, banyak stan yg didirikan oleh mahasiswa yg ikut andil dalam pameran tersebut. Mulai dari stan film jadul, film era orba, panggung teater, dan hal menarik lainnya menjadi objek yg di tampilkan sesuai dengan tema yg mereka inginkan.

Saat ini sebagian besar mahasiswa di kampus Hybe L, sedang berbondong-bondong memenuhi aula gedung Fakultas Ilmu Komunikasi agar tidak ketinggalan update sebagai ajang pamer di sosial media. Kebetulan acara ini hanya berlangsung satu hari saja, jadi jika mahasiswa lain tidak berkunjung secepatnya maka mereka akan di landa kerugian.

"Hobbie aku bosan" Jimin sudah mengeluh lagi karena ia harus menjaga stan bersama sang sahabat.

"Yaa... Jangan begitu! bantu aku!"

"Bantu apa lagi? kau menjadikan aku model tanpa persetujuan, semua orang yg datang ke stand kita hanya meminta poto bersama dan aku harus tersenyum"

"Tentu saja! kau kan bintangnya, karena yg kita panjang adalah naskah-naskah drama yg kau kirimkan ke ajang perlombaan nasional!"

"Lalu kenapa harus naskah milikku?"

"Ya!! kau lihat semua piala, piagam dan poto-poto sejarah mu ini bersama orang-orang terkenal di bidangnya. Kau termasuk salah seorang tokoh yg berperan dalam pembuatan naskah perfilam modern!"

Mendengarkan celotehan Hoseok sama saja bunuh diri secara perlahan, lebih baik Jimin mengikuti semua yg di katakan oleh manager dadakan yg ia miliki saat ini.

"Sunbaee....." beberapa orang gadis menghampiri stan mereka.

"Ne, kalian butuh sesuatu?"

"Uhm, aah ini kotak amalnya? kalau mau poto harus bayar ya?" ujar mereka lagi.

"Kasih sesuka mu saja, uangnya bukan untuk kami, uang yg terkumpul akan di sumbang ke lembaga sosial"

"Ohh begitu, tapi aku ingin memberikan bayaran pada modelnya apa bisa?" seorang diantara mereka menawar harga jual seorang Park Jimin.

"Hei Nona manis, kau ingin membeli aku?" Jimin maju kedepan dengan senyuman maut yg memikat.

"Uhm, ku dengar sunbae suka bermain dengan bebas, apa kau bisa main denganku? aku akan membayar berapa pun yg kau mau"

"Jinjja? akan ku pikirkan lain kali, jangan terlalu mendengarkan gosip. Gadis cantik seperti mu pantas mendapatkan pria tampan" goda Jimin lagi.

"Tapi aku maunya sama sunbae, ayolah"

"... gigih sekali, akan ku berikan nomor ponselku"

"Call!!"

"Silahkan masukan sumbanganya, karena nomor ponsel ku tidak berikan secara cuma-cuma"

"Tentu"

Gadis itu kemudian mengeluarka lima lembar uang kertas seratus ribu won sebagai ganti karena mendapatkan nomor ponsel Jimin, Hoseok hampir tidak percaya atas tindakan gadis kecil ini. Pesona Jimin memang kuat tapi siapa sangka jika itu juga berlaku pada gadis-gadis cantik yg masih sangat muda.

[End] Satisfied Lust (Jikook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang