31. Extra Chapter

372 21 8
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Author POV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Author POV

CAHAYA mentari menembus cakrawala, sinarnya yang hangat menerangi sebuah taman yang indah. Di suatu sudut taman nampak terlihat seorang gadis yang sedang bernyanyi sembari menikmati semilir angin nan sejuk.

"I'm ready to love naege malhae jwo can we stay together, can we stay together ?" nyanyi-nya sangat merdu ditemani oleh kicauan beberapa burung yang sedang bertengger di atas pohon.

Senyumannya merekah kala mendapati kehadiran seorang pria berperawakan tinggi, pria itu terlihat membawa dua cangkir teh serta setoples kue kering.

"Silahkan teh dan kuenya tuan putriku.." ucap pria itu dengan amat manis.

"Makasi Gyu.." ucap Tzuyu dengan seutas senyumannya.

Mingyu beralih duduk di sebelah istrinya. "Yuk minum tehnya sayang.."

Tzuyu pun mengangguk setuju, lantas kedua sejoli itu pun meminum teh serta kue kering dengan amat tentram layaknya hubungan pernikahan mereka berdua yang amat tentram dan tak tergoyahkan oleh apapun.

"Gatau kenapa aku ngerasa sedikit pusing akhir-akhir ini Gyu.." ucap Tzuyu sembari menaruh cangkir teh di atas meja taman.

Mingyu memperhatikan gerak-gerik istrinya. "Pusing gimana sayang ?"

"Kayak nggak enak badan gitu, sedikit mual juga," jawabnya sembari menatap kupu-kupu yang sedang mengitari bunga taman belakang rumahnya.

"Nggak mau periksa ke dokter ? aku takut kamu punya sakit maag," ucap Mingyu khawatir.

Tzuyu menggeleng kecil. "Ntaran aja ya aku lagi nggak mood kemana-mana"

Mingyu mengangguk paham lantas Tzuyu menyandarkan kepalanya di pundak suaminya itu, baginya ini adalah tempat bersandar yang paling nyaman untuknya.

"Sayang gimana kalau kita duduk di ayunan sana aja yuk ?" ujar Mingyu seraya bangkit dari posisi duduknya.

Tzuyu tersenyum lantas ia mengikuti saran suaminya dan berjalan ke arah ayunan yang terletak di dekat pohon rindang. Ia duduk di ayunan dan Mingyu mengayunkan istrinya itu.

Ma Boy [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang