LIMA

98 75 24
                                    

Seperti hari biasanya Catlyn and RED BLACK MOTORCYCLE GANG memasuki sekolah kembali, mengikuti pelajaran seperti biasanya. Mendengarkan ocehan guru, mengerjakan tugas, kena marah, dan mabar dalam jam pelajaran.

pelajaran Matematika, menurut Catlyn Pelajaran itu sangat rumit baginya. Jika sedetik saja tidak mendengarkan perkataan gurunya, Hilang semua rumus rumus yang diotak ceteknya. Namun begitu Catlyn tetap akan memahami sendiri isi materi yang diterangkan. Walaupun tidak jarang ia menyalin tugas milik temannya. Catlyn hanya menyalin bukan menyontek. Hhehe.

Krjng, kring, kring.

"Akhirnya, setelah matematika yang menguras otak gue,  bel istirahat pun berbunyi. " lebay Reza.

"Yodah yuk kantin, laper gue. " ajak Thomas.

"Kantin mpok nunung aja yuk, kantin sekolah mah mana bisa sebat kita. " ujar Riski.

"Yodah kantin mpok nunung aja. Makan ga ngerokok mah ga kane. Bagai taman tak berbunga. " lebay Reza sambil bernyanyi.

"Aduhai begitulah kata para pujangga" lanjut Thomas menyambung lirik lagunya.

KANTIN

Catlyn dan ke empat sahabat nya, duduk di meja belakang paling ujung sebelah kanan kantin. Karena tidak di izinkan keluar, dari pintu gerbang oleh Pak Kamal( satpam sekolah). Akhirnya mereka istirahat di kantin yang berada di dalam sekolah.

"Aghh. Kesel gue sama Pak Kamal." Kesal Catlyn.

"Iyah gue juga." saut Reza mengepalkan tangannya.

"Eh tapi, aneh ga sih. Biasanya Pak Kamal kalo gue kasih duit 50 ribu juga, bukain tuh pintu gerbang nya. Ini dikasih 200 ribu malah kekeh buat ga mau bukain pintunya."
Heran Thomas mengingat kejadian tadi saat di gerbang sekolah.

"Mungkin udah kena tegoran kali sama Pak Budi. " Ucap Faizal.

"Yah. Kalo kaya gini mah. Ga bisa nyebat. " ucap Reza menekuk bibir nya.

"Kenapa ga bisa. Udah gapapa gas aja. " Ujar Riski.

Thomas pun mengeluarkan sebungkus rokok dari dalam saku nya.
Mereka pun menikmati hisapan yang menghasilkan asap dari dalam mulut nya, tidak lupa mereka sedikit melakukan teknik ghost facing, french inhale, dan snap inhale. Yang membuat mereka semakin tebar akan pesona dan tersorot oleh semua mata yang berada di kantin.

"HAY MY BABY FAIZAL KU! " Teriak seseorang yang tak asing memecahkan semua telinga yang berfungi dengan normal.

Tidak ada yang membalas teriakan Sisil.
Iyah, Sisil perempuan cantik, dengan postur tubuhnya yang tak kalah menarik, yang sangat amat di sayangkan karena tertutup oleh sifatnya yang egois, dan haus kekuasaan.
Sisil sangat menyukai Faizal. Sudah dari kelas X dia tertarik dengan sosok Faizal. Sedangkan Faizal hanya membuka hati nya untuk Catlyn sejak dari ia SMP.

Sisil, Dina, dan Tia. Mendekati meja Catlyn dan ke empat sahabatnya.

"Kamu kok di panggil diem aja sih. " ucap Sisil yang langsung duduk di sebelah Faizal.

"Sayang kamu tuh jangan terlalu deket deket sama Catlyn. Lagian apa sih dia itu ga ada bagus bagus nya. Aku cemburu liat nya. " ucap Sisil memeluk lengan Faizal.

"Aduh Sisil punya kaca ga sih! Apa perlu gua ambilin air kobokan?! Buat lo ngaca! Hah! " getak Catlyn lalu membuang muka nya.

"Lepasin sil. Gue risih. " Ucap Faizal melepaskan tangan Sisil yang memegangnya.

"Heh! Adanya lo tuh ngaca Catlyn. Dasar cwe aneh. Baju dikeluarin, kalung choker di leher, gelang hitam bertumpuk ditangan lo. Situ mau seolah apa mau jadi pareman pasar! Hhaha. " Kesal Catlyn menunjuk muka Sisil.

Sontak Catlyn yang terduduk tenang pun berdiri dari tempat duduk nya.

"Wah. Semena menang kalo ngomong! Mikir! Ngaca! Liat tuh muka lu! Bedak tiga lapis, alis udah kaya ulet bulu nemplok, pipi mereh kaya ke sengatan tawon, rok mini, situ mau sekolah?! Apa mau nge-JABLAY!" Getak ca menunjuk balik muka Sisil.

Dina dan Tia hanya terdiam di sebelah Sisil.

"Hhaha. Mending lu pergi dah sil! Jijik juga kuat muka lu lama-lama. " ceplos Thomas.

"Tau diri sih Sil. Kalo mau ngehina orang budidayakan berkaca terlebih dahulu. "Saut Reza.

"Udah Sil. Gue minta lu pergi dari sini. Sebelum tangan gue melayang ke muka lu!"ucap Riski menyodorkan tangannya yang mengepal

"Sayang kamu ko diem aja sih. Belain aku dong. "Rujuk Sisil ke Faizal dengan nada Eww menjijikkan.

"Apaan sih Sil. Lu datang kesini cuma bikin rusuh doang tau nggak! " Kesal Faizal.

Sisil dkk pun meninggalkan kantin dengan wajah yang terasa malu. Bagaimana tidak malu, seluruh mata tertuju pada meja RED BLACK MOTORCYCLE GANG pada saat suara Catlyn memecahkan telinga.
Sisil selalu menyingkirkan Catlyn Karena Sisil tidak menyukai Catlyn sejak awal dia tau kalau Faizal sangat hangat kepada Catlyn. Dan Faizal selalu dingin kepada-Nya.

TBC

JANGAN PELIT VOTMEN YAH SAYANG

Maaf yah klo banyak typo bertebaran, soalnya aku pemula.

Dukung aku terus ya:)
Se you next time:*

Tomboy GirlsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang