TUJUH

101 76 236
                                    

Votemen? Ga Wajib si, Tapi HARUS!
~frustasi akohhh_thor.
Oke. Bacanya pelan-pelan ya.


"Ki. Tolongin gue, gue jatoh dari motor"

"Hah. Serius? Lu dimana? Share lock, gue otw"

Dengan panik Riski menuju alamat yang dikirimkan oleh Catlyn di WA.

Tidak membutuhkan waktu lama, Riski menuju Catlyn yang duduk di kursi taman.
Catlyn tersenyum dengan memamerkan sederet gigi rata nya pada Riski.

"Ck.kata nya jatoh? " Riski memutar mata nya malas.

Kesal? Ya jelas. Bagaimana tidak? sudah di buat panik setengah mati, sesampainya disana Catlyn sedang duduk manis dengan es krim di tangannya.

Padahal Riski tadi Lagi enak-enak nya di atas kasur, dengan mata yang memejam, jiwa di dalam ambang mimpi yang indah nya. Dan harus terbangun, karena nada dering dari Catlyn, yang tak henti-hentinya meneror di telinga Riski.

"Ck. Klo nggak gitu lo pasti ga bakal mau ketemu gue. " Ucap Catlyn.
"Lo kenapa sih ngehindar mulu dari gue? Gue salah? " Tanya Catlyn disela menjilati es krim nya.

Mendengar pertanyaan dari sahabat kecilnya Riski pun turun dari motor nya lalu menaruh bokong nya tepat di samping Catlyn.

Ada apa sahabat kecil nya ini?

Sudah seminggu Riski menghindar dari Catlyn. Berangkat sekolah selalu mendahului nya, biasanya Riski selalu nunggu Catlyn, walaupun jam sudah menunjukkan bawa mereka akan  terlambat, tetapi tidak dengan seminggu ini.
Tidak pernah memberi Catlyn pesan, tidak pernah mengajak Catlyn berbicara, menolak ajakan Catlyn main, selalu berusaha menghindari Catlyn.

Flashback on.

"Zal? Lu suka Catlyn? " Tanya Riski.
Faizal menaikan alis nya.

"Iya udah lama gue suka dia, tapi gue ga enak sama lo. Gue tau, lo juga suka kan sama Catlyn? " Faizal tersenyum tipis.

"Gue lebih memilih Catlyn, jadi adik gue.
Tapi gue ga bisa bo'ong, gue sayang sama Catlyn. Tapi gue ikhlas asal dia bahagia. Jaga dia baik-baik, gue percaya sama lo. " Ucap Riski menepuk-nepuk bahu Faizal di akhir kalimatnya.

"Tapi, gue ga yakin dia bakal mau sama gue? "

"Catlyn itu emang tomboy tapi, dia juga cwe yang sama pada umumnya, gue percaya kok kalo dia suka sama lo, gue liat cara dia natap mata lo itu beda. "
"Buruan lo pepet Catlyn, ntar gue samber lohh" timpal nya sembari tersenyum.

"Jangan geh. Dia punya gue. Gue sayang dia. Gue janji bakal jagain dia. Kalau pun nyawa gue taruhannya gue rela, asal dia bahagia. " ucap Faizal dengan tatapan penuh keseriusan.

"Hhaha. Gue becanda. Yodah ntar gue bantuin. "

Flashback of.

"Lo ga salah. Gue cuma pengen nenangin pikiran aja cat. Akhir-akhir ini gue juga sibuk, belajar di perusahaan papa gue" jelas Riski.

Lo ga salah cat. Cuma gue yang salah, naro hati dengan tidak hati-hati.

"Seenggaknya Jangan ngehindar, kan bisa lo kasih tau gue. Bunda juga nanyain lo tuh. Dikira gue yang marahan sama lo. Ck. " Catlyn memanyunkan bibir nya.

Gue bukan ngehindar dari lo cat. Gue cuma mau belajar ngehindar dari perasaan gue. Gue takut semakin  gue deket sama lo, semakin dalam rasa yang gue pendem buat lo. ~gumam Riski.

Tomboy GirlsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang