Saya Menjadi Penjahat Generasi Kedua yang Kaya Raya

2.7K 127 1
                                    

Di gerbang sekolah, sebuah Rolls-Royce Cullinan berhenti dan pengemudi dengan hormat menurunkan pintu.

Kemudian, seorang remaja keluar dari mobil.

Bocah itu tampak berusia delapan belas tahun, tinggi dan tampan.

Ada banyak gadis yang datang ke sekolah dan melihat mereka, hampir semuanya bersemangat dan mau tidak mau ingin lebih dekat.

Hanya saja wajah pemuda itu murung, membuat orang merasa tidak ada yang mau masuk.

Bocah itu bernama Wang Haoran.

Dia dalam suasana hati yang sangat buruk sekarang.

Lagi pula, hal semacam ini terjadi pada siapa pun, tidak ada yang akan berada dalam suasana hati yang baik.

Dia adalah seorang pelintas.

Sebelum menyeberang, dia adalah seorang yatim piatu, berjuang di kota besar. Dia hampir berusia 30 tahun. Dia masih tidak melakukan apa-apa. Dia tidak bisa mengejar seorang gadis. Dia benar-benar pecundang.

Pengalaman buruk dalam hidup hampir menimpanya.

Setelah menyeberang, dia adalah generasi kedua yang kaya.

Dia memiliki latar belakang keluarga yang baik, terlihat tampan, dan belajar dengan baik.

Setiap hari ke dan dari sekolah, ada Cullinan pick up dan drop off.

Uang saku terlalu banyak untuk digunakan.

Awalnya mengalami hal seperti itu, bermimpi akan bangun dengan senyuman.

Bahkan, hanya beberapa hari setelah menyeberang, dia merasa cukup segar dan tertawa dalam mimpi.

Bagaimanapun, dia hidup sangat buruk di kehidupan sebelumnya.

Setelah menyeberang, ada kondisi kehidupan yang sangat baik.

Siapa pun akan merasa baik tentang hal itu.

Tetapi dia segera menemukan bahwa segalanya tidak sesederhana itu.

Siswa ekor bangau di kelas baru-baru ini meningkatkan kinerja akademik mereka dengan pesat, dan mereka kadang-kadang berinteraksi dengan anggota komite studi yang juga merupakan pasukan sekolah.

Anda tahu, di mata semua orang, Wang Haoran dan siswi adalah pasangan yang serasi.

Meski bunga sekolah ini tidak mengakuinya.

Siswa ekor bangau dan bujangan sekolah semakin dekat, dan adik laki-laki berkaki anjing itu tidak bisa tidak menunjukkan kesopanan mereka.

Tidak, kemarin saya menelepon siswa ekor bangau ke sudut untuk memberinya pendidikan yang mendalam.

Tiga orang memukul satu, tidak peduli bagaimana Anda melihatnya, mereka hancur.

Tapi ternyata ketiga adik laki-laki itu dipukuli!

Wang Haoran, mantan blogger World Expo, merasa bahwa plotnya tampak familier.

I Became the Rich Second-generation Villain  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang