❍⃝⃘۪۪۪͡꒰ ཻུ۪۪۪۫⁞ Empat

359 44 41
                                    

Ujian kelulusan telah berlalu dan Karma mengerjakannya di rumah dengan diawasi oleh Karasuma-sensei karena Shiro kembali melarangnya ke luar rumah.

"Haah ...." Karma menarik napas panjang, lalu membuangnya secara kasar. Bosan karena lagi-lagi ia harus terkurung di kamar yang awalnya adalah tempat favoritnya kini malah menjadi penjara baginya.

Tok! Tok! Tok!

"Karma, ini aku Gakushuu."

"Dia sudah datang," kata Karma seraya menengok ke arah pintu, kemudian ia segera membukakan pintu untuk sang tamu.

"Maaf, aku memintamu ke mari tiba-tiba. Apa kau kau sedang sibuk, Asano-kun?" tanya Karma.

"Tidak apa, aku juga sedang senggang. Oh iya,  di mana(Y/N)-chan? Kukira dia datang juga," tanya Asano sembari memasuki kamar Akabane muda itu tanpa dipersilakan masuk.

"Dia sudah pulang, katanya ada urusan. Lagi pula aku ingin bicara berdua denganmu," kata Karma. Ia menutup pintu kamarnya, lalu menghampiri Asano yang sudah lebih dulu duduk di kasurnya yang empuk.

"Wahh, aku jadi merinding, tapi penasaran. Jangan-jangan kau mau menyatakan perasaan padaku ya? Ingat, Karma. Kau sudah punya (Y/N)-chan."

"Bukan itu yang mau kukatakan, Bakalipan!" ucap Karma sambil menatap malas sekaligus jijik dengan perkataan Asano barusan. Apa sekarang Asano Gakushuu menjadi seorang gay gara-gara cintanya bertepuk sebelah tangan?

Kemudian berkata lagi, "Ada hal penting yang ingin kubicarakan denganmu."

"Tuh, kan! Maaf saja, Karma, tapi aku masih nor—"

BUGH!

Karma melempar bantal tepat di wajah Asano. Asano yang dulu pasti akan langsung membalas, tapi Asano yang sekarang malah tertawa.

"Oke, oke, jadi apa yang mau kau bicarakan, Karma-kun?" tanya Asano namun masih disertai tawa.

"Ini tentang (Y/N)-chan." Mendengar kata '(Y/N)-chan' tawa Asano langsung mereda.

"Ada apa dengan (Y/N)-chan? Dia baik-baik saja, kan?"  tanya Asano mulai serius. Jujur saja tidak semudah itu baginya untuk move on.

"Iya, dia baik-baik saja. Sebenarnya ini lebih seperti permintaan. Mmm ... mungkin permintaan terkahirku padamu, Asano-kun," kata Karma. Ia bingung bagaimana cara mengatakan ini pada (Y/N), karena itu ia mengatakannya lebih dulu pada Asano.

"Permintaan terakhir? Apa maksudmu?" tanya Asano tidak mengerti.

Karma terdiam beberapa detik, lalu lagi-lagi ia menarik napas panjang, seperti bersiap untuk mengatakan sesuatu.

"A-mm ... ahh! Bagaimana cara mengatakannya ya? Sebenarnya ini seperti permintaan egoisku," kata Karma sedikit canggung. Ia merasa tidak enak karena meminta ini pada Asano.

"Tidak usah sungkan, katakan saja, Karma," kata Asano.

"Mm ... maukah kau menjaga (Y/N)-chan untukku?"

"Hah? Apa maksudmu? Tanpa kau minta pun aku pasti melakukannya karena kita sahabat."

"B-bukan itu maksudku! A-aku takut ... aku tidak bisa menjaganya lagi, aku takut jika ada seseorang yang menyakitinya, aku—"

"Karm—"

"Kumohon dengarkan aku dulu, Asano-kun." Asano berusaha memotong ucapan Karma, tapi Karma malah memotong balik ucapannya. Ia ingin didengarkan sampai selesai.

"Aku akan mati," lanjut Karma.

"Y-ya tentu saja semua orang akan mati. Suatu saat aku juga akan mati," kata Asano.

⸼̥꒰ ཻུ۪۪۪۫⁞⎙⨾My Yellow | Akabane Karma X Readers【ꪜ 】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang