Beberapa minggu telah berlalu, pengobatan Karma pun berjalan dengan baik, ia juga sudah melupakan keinginan bunuh dirinya. Sekarang karma sedang mendengarkan musik dengan earphones di telinganya, (Y/N) yang memasangkannya sebelum pergi ke toilet tadi.
Karma sedang asyik mendengarkan lagu Question AnsaKyou dan kakinya mulai bergerak-gerak karena terbawa alunan musik. Bergerak? Yap, sekarang Karma mulai bisa menggerakkan kakinya.
Kriet
(Y/N) kembali dari toilet. Hari ini ia tidak mengajak Asano atau pun teman-temannya yang lain. Asano tidak bisa datang karena sibuk dengan urusan OSIS-nya, Nagisa dan murid 3-E yang lainnya juga sedang sibuk mempersiapkan ujian.
"(Y/N)-chan? Kau sudah kembali?" tanya Karma saat mendengar suara pintu terbuka. Karma memang memakai earphones, tapi tidak dengan volume yang full, jadi ia masih bisa mendengar suara lain di sekitarnya.
"Iya, aku sudah kembali, Karma-kun," jawab (Y/N) sambil mendekati ranjang Karma.
"Mm ... rambutmu tidak diikat, ya?" tanya Karma atau lebih tepatnya menebak karena bukan hanya kakinya, tapi penglihatannya pun mulai kembali hanya saja masih agak normal.
(Y/N) tersenyum senang, bahagia karena penglihatan Karma semakin membaik, mungkin sebentar lagi Karma akan kembali ke sekolah. (Y/N) juga menjawab, "Iya, aku lupa tidak bawa pengikat rambut."
(Y/N) duduk di samping tempat tidur Karma, lalu mengambil tasnya dan mengeluarkan beberapa buku.
"Kau sedang apa, (Y/)-chan?" tanya Karma.
"Aku mau belajar, Koro-sensei bilang besok ada ulangan matematika dan aku tidak mengerti!!! Haah ...," keluh (Y/N). Pelajaran matematika adalah pelajaran yang paling membuat (Y/N) prudasi, ralat, prestasi, predasi-Ahh! Pokonya itu!
"Hee~ bagian mana yang tidak kau mengerti, (Y/N)-chan?"
"Mm ..." (Y/N) berpikir sejenak. "Ah! Yang ini! Aku tidak paham bagaimana cara mengelompokkan himpunan, apa itu irisan, himpunan semesta itu yang mana, ya? Kemarin Koro-sensei sudah menjelaskan, tapi aku lupa hehe."
"Hee~ itu sih mudah. Kita bahkan pernah mempelajarinya di kelas 2," kata Karma.
"Mudah bagimu! Tidak bagiku! Padahal baru dijelaskan kemarin, kenapa besok langsung ulangan?!" (Y/N) terus protes ini dan itu padahal Koro-sensei yang ia bacotkan itu tidak mendengarnya dan entah ada di mana.
"Ahaha! Kebetulan aku masih ingat, mau kuajarkan?" Karma menawarkan.
"Eh? Memangnya bisa?" tanya (Y/N) dan entah kenapa ia jadi merasa bodoh. Masa iya yang sehat diajarin ama yang sakid? Tapi yowes lah daripada nilainya telor nanti emak e ngamok kan gawat.
Tok! Tok! Tok!
Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu.
Kriet
"Bagaimana keadaanmu, Karma?" Ternyata Asano datang juga, padahal katanya ia sedang sibuk dengan urusan OSIS-nya ditambah harus persiapan ujian karena tiga minggu lagi adalah ujian kelulusan.
"Shuu-kun? Kau bilang tidak bisa datang?"
"Iya tadinya, tapi aku ingin ke sini."
"Hee~ apa Shuu-kun sangat mengkhawatirkanku? Tapi maaf, aku masih normal, masih lurus." Semangat bangornya Karma mulai meningkat.
"Apa maksudmu, Bakabane?! Asal kau tau saja, aku juga masih normal! Dan aku sudah sangat bosan menjengukmu, jadi cepatlah sembuh agar kita bisa bersaing lagi seperti dulu!" kata Asano dan Karma malah tertawa menanggapinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
⸼̥꒰ ཻུ۪۪۪۫⁞⎙⨾My Yellow | Akabane Karma X Readers【ꪜ 】
FanficAkabane Karma, orang yang selama ini selalu ceria dan hobi menjahili teman-temannya sekarang kehilangan semangatnya akibat tragedi itu. Ia merasa tidak berguna, tidak bisa apa-apa, hanya beban bagi keluarga dan teman-temannya. Begitulah yang dipikir...