Hei! Ini bukan lanjutan dari cerita, semacam bonus (?) Mungkin iya¿
Sebenernya cerita ini udah pernah dipublikasikan, tapi karena cuma 1 chapter, jadi mau kugabung aja sama book ini, jadi mungkin beberapa dari kalian ada yg udah tau ceritanya gimana??•
Prompt 1
Kamu berencana menikah di musim semi, tapi pasanganmu tiba-tiba menghilang tepat saat bunga-bunga bermekaran..
.
.
Sang bulan dan jutaan bintang menerangi langit malam, terlihat pula lampu-lampu bangunan dan kendaraan yang berlalu-lalang dari balik jendela yang tirainya sengaja tidak ditutup agar pemandangan malam yang indah itu dapat dinikmati oleh seorang pemuda berambut merah yang tengah asyik berbincang dengan kekasihnya yang sebentar lagi akan menjadi istrinya melalui telepon seluler. Namanya Akabane Karma.
Hari ini Karma harus kerja lembur, jadi ia menelepon kekasihnya-(Y/N)-untuk memberi kabar bahwa ia tidak bisa menjemput (Y/N) yang pulang lebih awal di perusahaan yang berbeda pula dengannya.
"Maaf, ya. Hari ini aku tidak bisa menjemputmu."
"Tidak apa-apa, aku sudah pesan taxi online. Oh iya, aku dengar bunga sakura di Shinjuku Gyoen sudah mulai mekar. Kalau kau tidak sibuk, kita ke sana, yuk."
Ya ampun, saking sibuknya dengan pekerjaan, Karma sampai lupa kalau sekarang sudah masuk musim semi dan ia ingin sekali melihat mekarnya bunga sakura bersama (Y/N) di Shinjuku Gyoen.
Shinjuku Gyoen adalah taman nasional di area Shinjuku dan Shibuya, Tokyo, Jepang. Pada awalnya, taman ini merupakan kediaman keluarga Naitō di zaman Edo. Setelah itu, Badan Rumah Tangga Kekaisaran Jepang mengelolanya menjadi sebuah taman. Sekarang, taman ini telah menjadi taman nasional di bawah yuridiksi Kementerian Lingkungan Hidup Jepang.
"Baiklah, ayo kita ke sana! Bagaimana kalau besok? Sebenarnya besok aku libur, makanya malam ini lembur."
"Benarkah? Kalau begitu aku akan minta cuti pada pamanku, hehe." (Y/N) bekerja di perusahaan milik pamannya, yakni Asano Gakuho, bisa dibilang (Y/N) sangat dekat dengan Gakuho, bahkan ia menganggap pria itu seperti ayah kedua baginya.
Seketika rembulan menjadi saksi dari janji mereka yang dibuat di dua tempat yang berbeda. Baik Karma maupun (Y/N) sama-sama tidak sabar menantikan hari esok.
#keesokan harinya
Cahaya mentari yang menembus tirai jendela membuat kelopak mata pemuda bersurai merah itu terasa silau. Pemuda itu, Akabane Karma tentunya, ia membuka matanya perlahan dan sesekali menggosoknya karena masih mengantuk.
Dilihatnya ternyata ia masih mengenakan pakaian yang digunakannya saat bekerja, ponselnya pun tergeletak tak jauh dari tempatnya berbaring. Sepertinya semalam ia tertidur saat sedang memainkan ponselnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
⸼̥꒰ ཻུ۪۪۪۫⁞⎙⨾My Yellow | Akabane Karma X Readers【ꪜ 】
FanficAkabane Karma, orang yang selama ini selalu ceria dan hobi menjahili teman-temannya sekarang kehilangan semangatnya akibat tragedi itu. Ia merasa tidak berguna, tidak bisa apa-apa, hanya beban bagi keluarga dan teman-temannya. Begitulah yang dipikir...