WK 1

5.1K 447 59
                                    

Happy reading!

==============================


"Chae kau gila!" Pekik Rose dengan suara yang cukup keras yang mampu membuat beberapa orang yang berada di cafe mengalihkan perhatiannya kepada meja mereka.

Rose yang menyadari itu pun meringis menyesal, dan berdiri dari duduknya, lalu membungkuk meminta maaf atas kecerobohan yang dibuatnya itu.

Chaeyeon---Temen SMP nya yang baru saja beberapa jam mereka bertemu kembali menghembuskan nafasnya lesu seraya mengangguk.

Rose yang melihat itu pun hanya melongo tak percaya seraya menggelengkan kepalanya.

"Please Rose bantu aku, hanya kau yang bisa membantu ku sekarang" Mohon Chaeyeon memegang salah satu tangannya yang tersimpan diatas meja.

Rose menghembuskan nafasnya kasar. "Maaf Chae untuk kali ini aku tidak bisa menolong mu"

Deg.

Mendengar jawaban Rose mampu membuat wajah Chaeyeon menunduk menitikan air matanya yang membuat Rose menjadi merasa bersalah.

"Chae jangan menangis" Ujar Rose yang mencoba menenangkan Chaeyeon dengan mengelus pundaknya.

"Bagaimana aku tidak menangis Rose..."

"aku sudah kalut, Tidak ada satu orang pun yang bisa membantu ku selain kau. aku bener-bener setres menghadapi ini semua"

"Chae memangnya tidak ada cara jalan lain untuk permasalahan ini?" Tanya Rose yang langsung mendapat gelengan kepala dari Chaeyeon.

"Tidak ada Rose, aku dan suami ku sudah berjuang untuk mendapat momongan, tetapi lagi dan lagi dokter mengatakan bahwa aku memang benar- benar mandul, aku tidak bisa memiliki anak Rose"

Rose yang melihat wajah Frustasi teman SMP nya pun hanya bisa menatapnya iba. Ingin sekali Rose membantunya, tetapi permintaan temannya itu sangat- sangat gila. Bagaimana bisa Chaeyeon meminta bantuan Rose untuk menikah dengan suaminya dan menjadi istri kedua. What? Rose benar-benar tidak bisa membayangkan itu, itu benar-benar ide gila.

"Chae kenapa kau tidak mencoba untuk program bayi tabung?" Pertanyaan Rose mampu membuat tangis Chaeyeon terhenti dan menatap kearahnya.

"Sudah Rose, setahun yang lalu aku mencobanya dan hasilnya gagal! Aku dan suami ku sudah berjuang mengikuti program bayi tabung dan membayar program dengan harga yang sangat-sangat mahal, tapi tetap ujung- ujungnya tidak ada hasilnya Rose, semuanya gagal"

"Ditambah aku semakin frustasi saat ibu mertuaku selalu menyindir tentang kehamilan yang membuat hatiku sakit, ditambah pertanyaan dari kerabat lain dan orang-orang" Sambung nya yang kembali terisak.

Rose terdiam. "Kenapa ibu mertuamu selalu menyindir mu? Bukannya ibu mertuamu seharusnya mendukung mu?" Tanya Rose kebingungan.

Chaeyeon terkekeh. "Ibu mertuaku tidak pernah suka padaku, bahkan semenjak suamiku mempertemukan aku dengan ibunya, ibunya sudah tidak menyukai ku bahkan ibunya menentang keras hubungan kami"

Rose mengerutkan keningnya, masalah ini benar-benar seperti drama pikir nya. "Lalu bila ibu mertuamu menentang hubungan kalian, kenapa kalian bisa menikah sampai 3 tahun lamanya? "

Chaeyeon terdiam, Rose yang menyadari itupun langsung menutup mulutnya dengan panik. "Aduh maaf, tidak seharusnya aku bertanya tentang keluarga kalian. Aduh aku benar-benar minta maaf, aku tidak bermaksud"

"Tidak apa-apa Rose, lagipula ini sudah saatnya aku untuk bercerita pada seseorang setelah sekian lama aku memendamnya"

Rose terdiam.

Wanita KEDUA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang